Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/136 |
|
KISAH edisi 136 (17-8-2009)
|
|
____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________ Edisi 136, 17 Agustus 2009 PENGANTAR Menjadi saksi Kristus di lingkungan yang tidak mengenal Kristus bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Ada harga yang harus dibayar. Terkadang kita harus mengalami tekanan dan aniaya, baik secara fisik maupun psikis. Namun, di tengah badai persoalan yang sedang terjadi atas hidup ini, kita harus percaya bahwa Allah itu setia dan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya seorang diri. Yang menjadi masalahnya adalah terkadang kita tidak setia kepada Allah dan tidak sepenuhnya menggantungkan hidup kita kepada Dia. KISAH edisi 136 mengangkat kehidupan seorang gadis belia, Rachel Scott, yang melalui kesaksian hidupnya, kita belajar untuk tidak takut menjadi terang dan saksi Kristus di mana pun kita ditempatkan. Staf Redaksi KISAH, Tatik Wahyuningsih http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________ KESAKSIAN COLORADO: RACHEL SCOTT "Saya tidak akan minta maaf karena membicarakan nama Yesus. Saya akan menanggungnya. Jika teman-teman saya harus menjadi musuh-musuh saya, maka bagi saya dan sahabat saya, Yesus, tidak menjadi masalah, namun saya tak pernah berpikir bahwa `teman-teman` saya akan menjadi musuh." Rachel adalah seorang pelajar di sekolah menengah atas Columbine ketika suatu hari dua orang pelajar meletuskan tembakan di sekolah itu. Seorang penembak menanyai dirinya apakah ia masih percaya kepada Tuhan. Ia memandang mata penembak itu dan berkata bahwa ia masih percaya. Penembak bertanya mengapa ia masih percaya kepada Yesus. Namun, penembak itu tidak membiarkannya menjawab sebelum kemudian membunuh Rachel. Rachel Scoot lulus dalam ujian iman tersebut. Peristiwa tersebut membuat "terang" menjangkau sekolah dan sampai ke seluruh dunia. Jauh sebelum ujian itu datang, Rachel mengekspresikan kerelaannya untuk memberikan segalanya bagi Kristus. Kalimat dalam buku hariannya, yang tertulis tepat setahun sebelum kematiannya, menceritakan tentang komitmennya: "Saya tidak akan menyembunyikan terang yang Tuhan telah taruh dalam diri saya. Jika saya harus mengorbankan segalanya, saya akan melakukannya." Iman adalah ungkapan hubungan pribadi kita yang tak kelihatan dengan Kristus. Alkitab menjelaskan iman seseorang sebagai sebuah terang -- sebuah penyebaran harapan yang memengaruhi setiap orang di sekitarnya. Yesus memilih ilustrasi ini karena terang tidak dapat dicegah. Sebagai contoh, membaca dengan lampu senter di bawah selimut, yang disangka anak-anak tidak dapat diketahui, tidaklah terlalu efektif untuk menyembunyikan aktivitas larut malam! Terang bersinar dengan sendirinya -- apapun usaha kita menghambatnya. Demikian juga halnya tekanan muncul dalam kehidupan umat percaya ketika mereka harus memilih antara mengekspresikan secara penuh iman mereka atau berupaya mematikannya. Dengan ketergantungan pada terbitnya matahari tiap hari, mereka yang telah membulatkan keputusannya suatu waktu dan untuk selamanya, akan menemukan bahwa menyinarkan terang mereka akan menjadi sifat mereka yang kedua. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Devosi Total Penulis: The Voice of the Martyrs Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005 Halaman: 4 ______________________________________________________________________ Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Matius 5:16) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+5:16 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Setiap orang percaya dipanggil untuk dapat menjadi terang bagi dunia ini. Berdoa agar setiap orang percaya dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi orang-orang yang mereka jumpai dan yang berada di sekitar mereka. 2. Berdoa juga khususnya untuk para pelajar Kristen, agar mereka juga dapat menjadi terang di sekolah mereka masing-masing dan menjadi berkat bagi teman-teman mereka di sekolah. Doakan agar Tuhan memberi mereka hati yang berbelas kasih terhadap teman-teman mereka yang belum percaya. 3. Doakan agar setiap orang percaya memiliki iman yang teguh, sehingga mereka tetap kuat meskipun banyak tantangan yang mencoba menjauhkan mereka dari kasih Kristus. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2009 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |