Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/180

e-Wanita edisi 180 (20-9-2018)

Menjadi Ibu Tunggal

e-Wanita -- Edisi 180/September 2018
 
Menjadi Ibu Tunggal
e-Wanita -- Edisi 180/September 2018
 
e-Wanita

Salam dalam kasih Kristus,

Menjadi ibu tunggal bukanlah pilihan bagi kebanyakan wanita. Namun, situasi hidup terkadang membuat seseorang harus menyandang gelar tersebut, meski itu bukan kondisi yang ideal untuk membesarkan anak. Selain beban ekonomi yang harus ditanggung sendiri, ibu tunggal juga harus berperan sebagai kepala keluarga sekaligus pengasuh tunggal dalam mendidik dan membesarkan anak. Namun, situasi para ibu tunggal tentu tidak akan terluput dari kasih dan pemeliharaan Allah. Allah adalah tempat perlindungan yang aman bagi mereka yang lemah dan berbeban berat. Dia tidak akan mengabaikan situasi sulit yang harus dihadapi oleh para ibu tunggal jika mereka berseru kepada-Nya. Melalui kisah yang terdapat dalam 2 Raja-Raja 4:17, kita akan melihat bagaimana Allah peduli dan memelihara kehidupan seorang ibu tunggal dengan cara yang luar biasa. Melalui kisah tersebut dan juga kisah para ibu tunggal lain dari Alkitab maupun dari pribadi-pribadi yang kita kenal, kita akan melihat peran Allah sebagai kepala rumah tangga sekaligus Bapa yang baik dalam rumah tangga mereka. Sajian kami kali ini akan menegaskan pernyataan tersebut kepada Anda, sekaligus juga memberikan wawasan tentang kesalahan apa yang harus dihindari oleh para ibu tunggal. Selamat membaca sajian kami. Tuhan Yesus memberkati.

N. Risanti

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
N. Risanti

 

DUNIA WANITA Kepedulian Tuhan kepada Ibu Tunggal

Minyak Janda

2 Raja-Raja 4:1-7

Dia sangat putus asa. Seorang janda dengan dua anak laki-laki. Suaminya telah meninggal dan meninggalkan dia dengan utang yang tidak dapat dia bayar. Oh, dia orang yang baik, bahkan orang religius. Dan, dia berusaha keras untuk melakukan pembayaran. Namun, hari ini, dompetnya kosong dan lemarinya kosong. Berita telah sampai kepadanya bahwa penagih utang menuntut pembayaran dan akan mengambil kedua anaknya untuk bekerja sebagai budak guna melunasi utang suaminya.

Janda Nabi

Dengan putus asa, dia berlari ke rumah Elisa. Dia adalah “orang suci”, seorang nabi, seorang pria yang dikhususkan oleh Allah. Pendeta lokal hari ini. Dia mengenal suaminya dari komunitas religius tempat mereka bekerja sama. Janda muda itu menumpahkan kesedihannya kepada Elisa. “Hambamu, yaitu suamiku, sudah mati,” isaknya, “dan engkau mengetahui bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Namun, sekarang penagih utang datang untuk mengambil kedua anakku untuk menjadi budaknya.”

Elisa bertanya kepadanya, “Apa yang dapat aku perbuat? Beritahukanlah apa yang kamu punya di rumah.”

“Tidak ada sesuatu apa pun di rumah hambamu ini,” katanya, “selain hanya sebuah buli-buli berisi minyak.”

Lalu, Elisa menyuruhnya melakukan hal yang aneh. Dia menyuruhnya, “Pergi, dan mintalah bejana-bejana dari luar, dari semua tetanggamu bejana-bejana yang kosong. Namun, jangan mengumpulkan sedikit. Sesudah itu, masuk dan tutuplah pintu sesudah anak-anakmu masuk. Kemudian, tuanglah minyak itu ke dalam seluruh bejana dan angkatlah yang sudah berisi penuh.”.

Mengetahui sedikit minyak yang dimilikinya di rumah, wanita ini bisa dengan mudah menuliskan nasihat aneh ini sebagai pikiran yang tidak berguna dari seorang fanatik religius. Namun, ternyata tidak. Dia memiliki iman dalam dirinya dan situasi yang benar-benar membutuhkan keajaiban. Jadi, dia pergi bersama anak-anaknya untuk mengumpulkan bejana-bejana. Dan, bukan hanya sedikit! Tidak bisakah Anda membayangkan gumaman di lingkungan ini karena ibu muda dan anak-anaknya itu mengetuk pintu demi pintu dengan pertanyaan, “Bisakah saya meminjam bejana cadangan yang Anda miliki?”

Kemudian, ketika mereka punya banyak bejana, saat meja mereka tertutup oleh bejana-bejana itu seperti juga di lantai, ibu menutup pintu setelah anak-anaknya masuk. Dia meraih ke dalam lemari berisi sebotol kecil minyak dan mulai menuangkannya. Satu bejana terisi, lalu dua, lalu tiga. Anak-anak membawa bejana-bejana kepadanya dan dia terus menuang.

Hati yang Gembira

Bayangkan kegembiraan yang muncul di rumah kecil itu karena masing-masing bejana diisi dari botol kecil itu. Bayangkan semua bejana di atas meja penuh dan anak-anak mulai mengangkat bejana-bejana dari lantai. Ibu melirik ke buli-buli minyak kecil itu. Masih ada minyak di sana! Dia tersenyum kepada anak-anaknya dan mereka membalas senyumnya. Sebuah kegembiraan yang diam-diam muncul saat mereka menyadari bahwa mereka menyaksikan sebuah keajaiban, sebuah demonstrasi pribadi tentang kemurahan dan anugerah Allah. Keajaiban yang diam-diam itu hanya bisa terjadi karena iman dan ketaatan seorang ibu yang mengambil risiko.

“Dekatkanlah kepadaku bejana lainnya,” katanya kepada anaknya. Akan tetapi, anaknya menjawab, “Tidak ada lagi bejana.” Kemudian, minyak itu pun berhenti mengalir.

Dengan gembira, wanita itu berlari kembali ke rumah Elisa dan memberi tahu Elisa apa yang telah terjadi. Kata-katanya pasti berantakan saat dia menceritakan keajaiban itu. Elisa berkata, “Pergi dan juallah minyak itu untuk membayar utangmu, sehingga kamu dan anak-anakmu dapat hidup dari sisanya.”

Bagaimana lingkungannya pasti membicarakan desas-desus saat ibu dan anak-anaknya membawa bejana-bejana ke pasar dan menjual minyaknya. Betapa iman pasti tumbuh dalam hati wanita dan anak-anaknya saat uang dikumpulkan, masuk ke dalam sakunya. Betapa bersyukurnya dia saat dia dengan penuh syukur membayar penagih utang yang mengejar.

Betapa nyenyak tidurnya malam itu karena mengetahui bahwa dia memiliki Allah yang dapat melakukan mukjizat. Dia memiliki Allah yang peduli kepadanya dan kedua anaknya. Ya, dia punya Allah yang bisa diandalkan. Betapa bersyukurnya dia bahwa dia telah mengambil risiko mengumpulkan bejana-bejana tersebut saat dia tahu dia tidak memiliki minyak untuk mengisinya. Betapa luar biasa keajaiban yang mungkin saja mereka lewatkan!

Bayangkan bagaimana dia dan anak laki-lakinya menceritakan ulang kisah itu berulang-ulang pada tahun-tahun mendatang. Allah bisa diandalkan!!

Allah yang kemarin masih tetap adalah Allah hari ini. Allah dari janda itu masih tetap adalah Allah yang sama, yang peduli dengan Anda dan anak-anak Anda. Dia masih melakukan keajaiban. Dia masih mencari hati yang akan memercayai Dia, hati yang akan mengambil risiko untuk percaya dan taat.

Jika Anda membutuhkan keajaiban hari ini, datanglah kepada Allah dan mintalah pertolongan dari Dia. Temukan orang yang saleh untuk berdoa bersama Anda. Percayalah kepada-Nya, taatilah Dia, dan perhatikan Dia bekerja.

“Marilah kita datang menghampiri takhta anugerah supaya kita menerima belas kasihan dan menemukan anugerah untuk menolong kita, ketika kita membutuhkannya.” (Ibrani 4:16, AYT)

“Engkau telah menjadi penolong bagi para yatim piatu.” (Mazmur 10:14b, AYT) (t/Jing-Jing)

Download Audio
Diterjemahkan dari:
Nama situs : The Christian Woman
Alamat situs : http://www.thechristianwoman.com/christian-women-topics/gods-care-single-mom
Judul asli artikel : God's Care for A Single Mom
Penulis artikel : Gail Rodgers
Tanggal akses : 15 Juni 2017
 

WAWASAN WANITA Lima Kesalahan yang Harus Dihindari sebagai Ibu Tunggal

Menjadi seorang ibu tunggal dapat terasa seperti Anda sedang berjalan melalui ladang ranjau. Di sekitar tiap tikungan, terdapat bahaya ledakan lainnya. Lagi pula, saat Anda menjadi tukang masak, tukang bersih-bersih, pengemudi taksi, dan hal-hal lainnya, pengasuhan secara bijak akan menjadi terabaikan.

Ibu Tunggal

Itulah mengapa, adalah baik untuk sesekali memiliki pengingat sederhana tentang perangkap tersembunyi yang dapat melukai orang yang Anda cintai. Meskipun tidak diperlukan banyak usaha untuk menghindarinya, langkah pertama adalah mengenali perangkap-perangkap tersebut. Dalam sebuah survei yang dilakukan di antara 200 ibu tunggal, empat masalah muncul sebagai bahaya yang akan segera menjadi ancaman di rumah. Apakah ada salah satunya yang menjadi peringatan bagi Anda?

1. Gagal menyediakan tempat yang aman.

Apakah rumah Anda menjadi lingkungan yang tidak beracun bagi anak Anda untuk menceritakan perasaan terdalam mereka, bahkan jika mereka tahu itu akan menyakiti perasaan Anda? Dapatkah mereka memberi tahu Anda bahwa mereka tidak menyukai aturan-aturan Anda? Dapatkah mereka menyatakan bahwa kematian ayah mereka membuat mereka marah terhadap Allah? Dapatkah mereka memberi tahu Anda bahwa komentar Anda di depan teman-teman mereka mempermalukan mereka? Dapatkah mereka mengatakan mereka tidak menyukai teman pria Anda? Bagian dari penyembuhan mereka adalah mampu menceritakan apa yang terkubur di bawah reruntuhan. Mereka perlu tahu bahwa mereka dapat memberitahukan apa pun kepada Anda dan bahwa Anda akan menjadi sabar dan mendengarkan, tidak berbalik marah, dan membiarkan mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Ini mungkin saat yang tepat bagi seorang konselor untuk membantu.

2. Memuntahkan emosi yang belum terselesaikan.

Apa yang Anda katakan ketika menghadapi pertanyaan sulit? Apakah reaksi Anda berasal dari emosi Anda? Apakah Anda berhenti dan berpikir sebelum berbicara? Saya ingat, ketika putra saya berusia empat tahun dan saya baru saja menjadi ibu tunggal. Tiba-tiba saja, dia bertanya, “Bu, apakah ibu masih mencintai ayah?” Saya ingin berkata, “Ya ... tetapi tidak! Dia menyakiti kita!” Akan tetapi, saya menunggu, menahan lidah saya, dan kemudian menjawab, “Jason, dia ayahmu. Saya akan selalu mencintainya dengan cara yang khusus.” Sekarang, putra saya sudah dewasa, dan dia mengingatkan saya pada kata-kata itu beberapa hari yang lalu. Saya terkejut. Sementara saya benar-benar lupa tentang percakapan itu, dia mengingatnya.

3. Mengarahkan pada kehidupan yang tidak berprinsip.

Bagaimana Anda menangani semua kategori berikut ini: keuangan, pengasuhan, dukungan emosional, dan pertumbuhan rohani? Jika kita belum merencanakan jalur yang jelas sebelumnya, Anda dapat dengan mudah melakukannya dan mendorong wilayah-wilayah ini tanpa tujuan. Itu membuat orang menjadi frustrasi, terdorong, dan terombang-ambing oleh pikiran mereka yang tidak stabil. Sulit, tidak hanya bagi ibu, tetapi juga bagi anak-anak. Mereka tidak pernah tahu ibu mana yang akan mereka dapatkan. Setiap orang membutuhkan mitra yang tepercaya untuk membantu mereka melihat hal-hal yang tidak mereka sadari. Sudahkah Anda berpikir tentang menemukan teman yang tepercaya dan saleh yang akan melayani dalam peran itu? Kita semua membutuhkan seseorang untuk membuat kita tetap jujur dan membuat kita maju di jalan Tuhan.

4. Gagal menjadi serupa dengan Kristus.

Apa peran utama Anda sebagai seorang ibu? Kebanyakan ibu akan berkata, “Saya adalah pemelihara tunggal.” Yang lain mungkin menyebutkan pekerjaan utama mereka adalah untuk melayani sebagai pendisiplin, pelindung, atau penghibur. Namun, tidak ada yang bertahan lebih lama daripada menjadi peniru −− seseorang yang menjadi teladan dalam menempatkan Kristus sebagai yang utama, menerima kritik dengan baik, dan bersabar ketika disalahpahami. Kita lupa bahwa anak-anak menyaksikan, mendengarkan nada suara, pilihan kata-kata, tindakan, prioritas, dan sikap kita. Ini adalah tatanan yang tinggi untuk menjadi teladan yang baik, tetapi kita tidak harus melakukannya sendirian. Ketika kita meminta Roh Kudus tinggal dalam kita, Dia menekan suasana hati kita dan memenuhi kita dengan semua yang kita butuhkan untuk menjadi ibu yang baik. Kita dapat dengan sengaja menjadi teladan.

5. Mengisi kekosongan Anda dengan hal yang salah.

Fokus kepada Allah

Apa yang Anda lakukan saat Anda kesepian, sedih, penuh rasa bersalah, atau marah? Ke mana Anda berpaling untuk menghilangkan rasa sakit? Ketika ibu tunggal belum meluangkan waktu untuk menyembuhkan rasa sakit mereka secara tepat, mudah sekali untuk mengisi kekosongan itu sebelum waktunya dengan solusi jangka pendek: hubungan lain, makan berlebihan, minum (minuman beralkohol), belanja, menonton TV, atau berolahraga. Sementara semua itu “terasa” baik karena menumpulkan rasa sakit, tetapi ketika semua itu berakhir, ketidaknyamanan akan dirasakan lebih dalam dibanding sebelumnya. Satu-satunya jawaban dalam mengisi lubang kosong itu adalah dengan lebih memperdalam hubungan Anda dengan Yesus Kristus. Dia sendirilah yang memberi tujuan dan memberi keuntungan dari kesulitan-kesulitan kita untuk keuntungan yang lebih tinggi.

Tidak sulit untuk melucuti ranjau darat. Melangkah sajalah di sekitarnya. Berserulah kepada Kristus untuk mendapat bantuan, dan bergeraklah ke arah yang berlawanan. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crosswalk
Alamat situs : https://www.crosswalk.com/family/parenting/single-parents/5-mistakes-to-avoid-as-a-single-mom.html
Judul asli artikel : 5 Mistakes to Avoid as a Single Mom
Penulis artikel : Pam Kanaly
Tanggal akses : 24 April 2018
 
Stop Press! Aplikasi Publikasi SABDA

Aplikasi Publikasi

Publikasi elektronik YLSA merupakan salah satu wujud pelayanan literatur yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Selain melalui sistem jaringan milis I-KAN (Internet -- Komputer Alkitab Network), kini Anda bisa mendapatkan publikasi elektronik YLSA melalui aplikasi Android Publikasi SABDA. Sebanyak lebih dari 20 publikasi dari berbagai bidang pelayanan, dengan jadwal terbit publikasi yang bervariasi (mingguan, dwimingguan, dan bulanan), bisa Anda nikmati di mana saja dan kapan saja. Dengan adanya aplikasi Publikasi SABDA, bahan-bahan kekristenan yang bermutu dan alkitabiah ini pun bisa lebih mudah disebarkan kepada rekan-rekan Anda. Segeralah mengunduh aplikasi Publikasi SABDA dan mari kita bersama-sama bertumbuh dalam Kristus.

Anda bisa mengunduh aplikasi Publikasi SABDA melalui tautan berikut ini:
Download Aplikasi Publikasi SABDA

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Wanita.
wanita@sabda.org
e-Wanita
@sabdawanita
Redaksi: N. Risanti dan Margaretha I.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org