Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/172

e-Wanita edisi 172 (18-1-2018)

Memahami Kehendak Allah

e-Wanita -- Edisi 172/Januari 2018
 
Memahami Kehendak Allah
e-Wanita -- Edisi 172/Januari 2018
 
e-Wanita

Salam dalam kasih Kristus,

Apa kabar Anda semua, Pelanggan e-Wanita, pada tahun yang baru ini? Kami sungguh berharap kita semua senantiasa dalam kasih karunia Tuhan dan siap untuk menjalani tahun yang baru dengan semangat dan harapan yang baru.

Untuk memulai perjumpaan kita pada awal tahun ini, kami rindu menyajikan artikel bertema Kehendak Allah. Sebagai orang percaya, kita hidup bukan untuk diri kita sendiri, melainkan untuk melakukan apa yang Allah kehendaki dan untuk melayani orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa yang menjadi kehendak-Nya dalam kehidupan ini. Melalui kolom Renungan serta Wawasan Wanita, kami mengajak Anda untuk semakin memahami apa itu kehendak Allah dan apa yang mesti menjadi sikap kita mengenai hal tersebut. Kami berharap sajian kali ini menjadi berkat bagi pertumbuhan iman kita, sehingga kita semakin dapat menjadi alat yang berguna bagi perluasan Kerajaan-Nya

Selamat tahun baru 2018. Allah senantiasa beserta kita!

N. Risanti

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
N. Risanti

 

RENUNGAN WANITA Jadilah Kehendak-Mu

... jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. (Matius 6:10)

Kita kerap berdoa, memohon agar kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita. Namun, apakah kita bersungguh-sungguh meminta hal ini? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata berseberangan dengan keinginan dan kepentingan kita? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata merugikan kita secara pribadi? Pernahkah Anda merenungkan hal ini?

Bagaimana saya mengetahui kehendak Allah?

Kehendak Allah, dalam doa yang diajarkan Yesus, baru terwujud jika kita memuliakan nama Allah dan menantikan Kerajaan-Nya. Hal itu merupakan tiga serangkai yang perlu kita utamakan. Ketiganya tidak dapat dipotong, apalagi dipisahkan. Baru setelah kita memuliakan Allah dan hidup dalam kedaulatan Allah, kita akan bersyukur jika hanya kehendak Allah yang terjadi di dunia ini.

Sebaliknya, jika mengutamakan kepentingan pribadi, kita bisa berkehendak dan bertindak berlawanan dengan maksud Allah. Doa kita menjadi egois. Kesaksian iman kita menyanjung diri sendiri. Pelayanan menjadi sekadar aksi yang mengundang pujian bagi diri sendiri. Ibadah menjadi ajang pamer kebesaran gereja kita sendiri. Kasih menjadi sekadar tindakan yang memesona mata orang lain. Ujungnya ialah pemuliaan pribadi, penegakan kerajaan pribadi, dan terlaksananya keinginan pribadi di bumi ini. Betapa berbahaya!

Marilah kita memeriksa batin kita. Kiranya Allah, dan bukan diri sendiri, yang menjadi pusat segala pengabdian kita. Kiranya kedaulatan-Nya yang mengarahkan segala langkah kita. Kiranya kehendak-Nya sajalah yang kita tempuh walaupun jalan-jalan-Nya terjal, naik turun, berliku, dan berkelok tajam; jika dibandingkan dengan kemauan kita sendiri. Berani? -- DKL

BERDOA IALAH MENYERAHKAN KEHENDAK DIRI KE DALAM KEDAULATAN KEHENDAK ALLAH

Download Audio
Diambil dari:
Nama situs : SABDA
Alamat situs : http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/26/
Judul asli artikel : Jadilah Kehendak-Mu
Penulis artikel : DKL
Tanggal akses : 2 November 2017
 

WAWASAN WANITA Bagaimana Saya Dapat Mengetahui Kehendak Allah?

"Saya benar-benar bingung. Bagaimana mungkin saya mengetahui kehendak Allah bagi hidup saya?" Saya tidak ingat berapa kali selama bertahun-tahun, saya telah mendengar pertanyaan itu.

Saya bisa menuliskan, setidaknya, sepuluh cara Allah menuntun anak-anak-Nya hari ini, tetapi saya akan membatasi diri dengan empat hal yang saya pikir adalah metode yang paling signifikan tentang pimpinan Allah.

Bagaimana cara mengetahui kehendak Allah?

1. Allah menuntun kita melalui firman-Nya yang tertulis.

Seperti pemazmur mengatakan, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105).

Setiap kali Anda melihat frasa "Ini adalah kehendak Allah" dalam Alkitab, Anda dapat memercayainya: itulah kehendak Allah. Anda juga tahu bahwa tidak taat berarti menolak firman-Nya. Indikasi jelas lainnya adalah perintah dan prinsip-prinsip-Nya di dalam Alkitab.

Perintah dinyatakan dengan kalimat yang jelas, seperti "Jauhkanlah dirimu dari percabulan." Itu seperti berkata, "Batas Kecepatan 35." Apa itu mengebut? Berapa pun yang lebih dari 35 mil per jam. Itulah perintah.

Lalu, ada prinsip-prinsip di dalam Alkitab, dan ini adalah panduan umum yang membutuhkan ketajaman dan kedewasaan untuk memahaminya. Paulus menulis tentang "damai sejahtera Allah" yang memelihara dan membimbing hati dan pikiran kita (Filipi 4:7). Itu seperti tanda yang menyatakan, "Hati-hati mengemudi." Ini mungkin berarti 40 mil per jam di jalan yang sepi dan tidak ramai sekali, atau mungkin berarti kurang dari 10 mil per jam pada tikungan yang tertutup es. Akan tetapi, selalu berarti bahwa kita harus waspada dan menyadari kondisi, kita harus memahaminya. Tidak ada tanda-tanda yang cukup besar untuk semua pilihan yang Anda miliki ketika Anda berada di belakang kemudi. Jadi, Anda harus tahu aturan jalan, mengikuti tanda-tanda yang ada, dan menggunakan semua penilaian terbaik Anda dikombinasikan dengan pemahaman.

Anda tidak akan pernah salah dalam mencari nasihat dari Alkitab. Pastikan Anda memperhatikan konteksnya. Jangan menggunakan "metode buka-jendela", membiarkan angin bertiup di halaman Alkitab Anda dan kemudian menutup mata Anda dan menunjuk ke satu ayat dan berkata, "Ini adalah pimpinan Allah atas hal itu." Jika Anda melakukannya, Anda bisa berakhir dengan "Yudas pergi dan menggantung diri" sebagai ayat Anda untuk hari itu! Jangan berbuat itu.

2. Allah menuntun kita melalui dorongan Roh Kudus dalam batin.

Bacalah pernyataan berikut dengan saksama:

"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (Filipi 2:12-13)

Dorongan Roh Kudus dalam batin memberi kita perasaan pimpinan Allah meskipun pimpinan itu tidak selalu apa yang kita sebut pengalaman "merasa-baik". Dalam kehidupan saya sendiri, keputusan saya untuk menerima jabatan presiden di Dallas Theological Seminary adalah tidak mudah. Pada akhirnya, itu adalah keputusan "dalam-damai", tetapi itu bukanlah apa yang saya inginkan atau pilih. Saya menemukan segala macam cara untuk menolak ketika posisi itu pertama kali ditawarkan kepada saya. Saya menulis surat sebanyak dua halaman pada presiden dan ketua, yang dengan baik dipikirkan, dinyatakan dengan hati-hati, dan penuh dengan ayat Alkitab. Seharusnya, siapa pun yakin bahwa saya adalah orang yang salah untuk pekerjaan itu, kecuali bahwa Allah sedang sibuk meyakinkan mereka -- dan, kemudian, saya -- bahwa saya adalah orang yang tepat. Meskipun itu bertentangan dengan keinginan saya sendiri pada waktu itu, saya tidak bisa menolak dorongan Roh Kudus yang menarik dengan kuasa penuh.

Bagaimana cara mengetahui kehendak Allah?

Jadi, saya bisa bersaksi dari pengalaman pribadi sehingga Anda bisa percaya bahwa Anda benar-benar tahu kehendak Allah, dan Anda mungkin akan sangat salah. Namun, jika Anda salah, dorongan Roh Kudus akan menyentuh Anda di dalam.

"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya" (Amsal 16:9).

Lebih mudah untuk mengarahkan mobil yang bergerak -- hanya menggulirkan mobil dan Anda dapat mendorongnya ke stasiun pengisian untuk mendapatkan bensin. Namun, sulit untuk menggerakkannya dari mobil yang benar-benar berhenti. Jadi, Anda berada di tengah jalan, Anda membuat rencana Anda, Anda memikirkan jalan keluarnya. Dalam prosesnya, tetaplah terbuka. Dengan demikian, Anda akan bisa merasakan bisikan batin dari Roh Kudus yang mengemudikan Anda.

Dorongan dalam batin itu sangat penting karena sering kali kita tidak bisa mengetahuinya.

"Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?" (Amsal 20:24).

(Saya suka itu!) Ketika semua dikatakan dan dilakukan, Anda akan berkata, "Jujur, saya tidak mengetahui hal ini. Pasti itu Allah." Bicara tentang misterius, semakin lama saya menjalani kehidupan Kristen, semakin saya kurang mengetahui mengapa Dia memimpin sebagaimana yang dilakukan-Nya. Namun, saya benar-benar yakin bahwa Dia memimpin.

3. Allah menuntun kita melalui nasihat orang-orang yang bijaksana, yang memenuhi syarat, yang dapat dipercaya.

Ini bukan berarti beberapa guru di Tibet atau orang asing yang bertampang serius di halte bus. Ini mengacu pada seorang individu yang telah membuktikan dirinya bijaksana dan dapat dipercaya, dan karena itu, memenuhi syarat untuk memberi nasihat tentang masalah tertentu. Biasanya, orang tersebut lebih tua dan lebih dewasa daripada kita. Selain itu, mereka tidak memperoleh untung atau rugi. Ini juga berarti bahwa mereka sering kali bukan di dalam keluarga dekat kita. (Anggota keluarga dekat biasanya tidak ingin kita melakukan sesuatu yang akan membuat kita jauh dari mereka atau menyebabkan kita atau mereka tidak nyaman atau khawatir.)

Komunitas percaya

Pada saat-saat kritis dalam kehidupan saya sendiri, saya telah mencari nasihat dari orang yang berpengalaman -- dan mereka jarang salah. Itu pengalaman saya. Namun, Anda harus memilih konselor Anda dengan sangat hati-hati. Dan, karena konselor terbaik biasanya bukan keluarga Anda, sering kali mereka juga bukan teman terbaik Anda. Konselor yang bijaksana dan dapat dipercaya adalah orang yang hanya menginginkan apa yang Allah inginkan untuk Anda. Orang tersebut akan tetap objektif, mendengarkan dengan saksama, dan menjawab perlahan. Sering kali, mereka tidak akan memberikan jawaban pada saat Anda memintanya. Mereka ingin merenungkannya; mereka ingin berpikir dan berdoa tentang hal itu.

4. Allah membawa kita ke dalam kehendak-Nya dengan memberikan kita kepastian kedamaian.

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu," Paulus menulis kepada jemaat Kolose," karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." (Kolose 3:15) Jaminan kedamaian Allah dalam batin akan bertindak sebagai wasit dalam hati Anda.

Meskipun kedamaian adalah emosi, saya mendapati bahwa itu sangat meyakinkan ketika saya bergumul dengan kehendak Tuhan. Kedamaian yang mendalam, yang diberikan Allah ini datang terlepas dari hambatan atau rintangan, di luar risiko atau bahaya. Ini hampir seperti cara Allah ketika berkata, "Aku ada dalam keputusan ini ... lanjutkan ... percayalah kepada-Ku melalui itu."

Kehendak Allah bagi hidup kita bukanlah beberapa teori yang ada di awang-awang; itu adalah kenyataan. Kita telah melihat beberapa cara Allah membawa kita kepada kehendak-Nya. Sekarang, sampai ke intinya: kita harus menjalani kehendak-Nya di dunia nyata.

Melakukan kehendak Allah menuntut keputusan. Dan, keputusan itu membutuhkan iman dan tindakan. Anda tidak dapat melihat akhirnya, sehingga Anda harus percaya kepada-Nya dalam iman dan kemudian melangkah keluar. Anda harus bertindak. Iman dan ketaatan seperti pribadi kembar; mereka berjalan bersama-sama.

Ibrani 11:6 mengatakan bahwa "... tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : One Place
Alamat situs : http://www.oneplace.com/ministries/insight-for-living/read/articles/how-can-i-discover-gods-will-16014.html
Judul asli artikel : How Can I Discover God's Will?
Penulis artikel : Charles R. Swindoll
Tanggal akses : 31 Oktober 2017
 
Stop Press! KUNJUNGI SITUS BERDOA.CO

berdoa.co

Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota, dan bangsa Anda? Anda membutuhkan bahan-bahan Alkitabiah untuk memperlengkapi pelayanan doa Anda? Kunjungi situs Berdoa.co yang memperlengkapi setiap orang percaya, terkhusus mereka yang telibat dalam pelayanan doa di gereja atau di komunitas pelayanan lainnya. Melalui situs ini, Anda bisa menemukan bahan-bahan pilihan yang berkualitas dan alkitabiah seputar doa, berbagai situs doa dalam negeri maupun mancanegara, serta beragam komunitas dan forum doa yang dapat Anda ikuti.

Nah, segera kunjungi situs Berdoa.co! Beritahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang lain sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Wanita.
wanita@sabda.org
e-Wanita
@sabdawanita
Redaksi: N. Risanti, Amidya, dan Margaretha I.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org