Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/91

e-Wanita edisi 91 (6-9-2012)

Menjadi Pribadi yang Tangguh

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                 TOPIK: Menjadi Pribadi yang Tangguh
                        Edisi 91/September 2012

MENU SAJI
RENUNGAN WANITA: KERENDAHAN HATI
DUNIA WANITA: PRIBADI YANG TANGGUH
KESAKSIAN WANITA: FB MEMULAI SEKOLAH MENJAHIT

Shalom,

Kecantikan seorang wanita tidak hanya terletak pada penampilan
fisiknya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
seperti kematangan sikap dan karakternya. Kedua hal tersebut hanya
diperoleh melalui hubungan yang intim dengan Tuhan serta kesediaan
untuk mau dibentuk oleh-Nya. Artikel yang kami persiapkan ini, kiranya
dapat membantu Anda untuk mengembangkan sikap dan karakter yang lebih
dewasa. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >

                   RENUNGAN WANITA: KERENDAHAN HATI

Jantung adalah bagian tubuh yang menjadi pusat peredaran darah. Oleh
jantung, darah manusia dipompa ke seluruh tubuh agar bagian tubuh yang
lain mendapatkan makanan dan oksigen, yang merupakan sumber bahan
bakar untuk organ tubuh yang lain.

Bila seseorang mendapat gangguan jantung, maka bagian tubuh yang lain
juga tidak dapat bekerja dengan baik karena tidak mendapat sumber
bahan bakar yang cukup. Kenyataan ini bisa dilihat pada keluhan
seseorang yang menderita sakit jantung. Biasanya, penderita jantung
akan cepat sekali terengah-engah, letih lesu, kurang tenaga, dan tidak
dapat melakukan pekerjaan seberat orang yang tidak memunyai penyakit
jantung.

Begitu pun dengan kerendahan hati. Kerendahan hati merupakan sikap
seseorang yang "sehat", di mana seseorang menerima kebenaran yang
merupakan sumber kehidupan, dan memompa kebenaran ini ke seluruh aspek
kehidupannya. Dosa dan sikap hati yang salah menyebabkan hidup menjadi
tidak bersemangat, letih lesu, dan berbeban berat bagaikan orang yang
sedang sakit jantung. Banyak orang menyaksikan bahwa setelah mengakui
dosanya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat,
tiba-tiba ia merasakan tubuh batinnya menjadi sangat ringan serasa
kehilangan beban yang sangat berat, layaknya seorang penderita sakit
jantung yang sembuh setelah menjalani operasi "bypass".

Menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat adalah langkah
pertama jika seseorang ingin menerima kesembuhan batin. Setelah itu,
sebagaimana orang yang pernah menderita sakit jantung, setelah sembuh
pun ia harus menjaga kondisi tubuh dengan makan makanan yang sehat dan
rajin berolahraga. Demikian juga seseorang yang telah sembuh batinnya,
harus selalu menjaganya dengan kerendahan hati. Hal ini terefleksikan
dalam Matius 11:28-30. Jelas sekali tertulis bahwa Yesus mengajak
semua orang untuk mendapat kesembuhan batinnya, dengan berkata,
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu."

Sama seperti seorang dokter yang memberikan nasihat kepada pasiennya,
Yesus pun memunyai nasihat bagi kesehatan manusia batin kita dalam
ajaran-Nya berikut ini, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
ringan." (Matius 11:29-30) Jelas sekali bahwa Yesus mengajak kita
untuk belajar Kebenaran, supaya kita mendapat makanan yang baik untuk
manusia batin kita dan menerapkannya dalam kehidupan ini, agar manusia
batin kita tetap sehat.

Anda dapat menerima kesembuhan manusia batin Anda, dengan jalan
merendahkan hati dan menyadari bahwa Anda manusia berdosa dengan
mengucapkan kata-kata berikut: "Tuhan Yesus, saya seorang manusia
berdosa, dan saya mau menerima kesembuhan manusia batin saya dengan
menyerahkan semua dosa saya kepada-Mu, dan menerima Engkau sebagai
Tuhan dan Juru Selamat saya. Amin."

Diambil dari:
Judul majalah: Curahan Hati Edisi 5, Juli 2007
Penulis: Waldemar Husada
Penerbit: Yayasan Curahan Hati
Halaman: 22

                   DUNIA WANITA: PRIBADI YANG TANGGUH

Baik buruknya kehidupan kita ternyata sangat ditentukan oleh pikiran.
Kendalikan pikiran dengan benar, maka kita tidak menjadi sosok yang
emosional, melainkan manusia yang faktual. Hidup kita akan bahagia,
percaya diri, optimis, dan penuh gairah.

Pikiran merupakan kekuatan paling menakjubkan yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia. Dengan kekuatan pikiran, manusia mampu menembus dasar
bumi, mampu menyelami kedalaman samudra, serta dapat menjelajahi luar
angkasa. Dengan kekuatan pikiran, manusia melahirkan ilmu-ilmu
pengetahuan, membangun harapan-harapan baru, dan membuat mimpi-mimpi
indah menjadi kenyataan. Bahkan dengan kekuatan pikiran pula, kualitas
hidup seseorang bisa ditentukan.

Para psikolog memandang pikiran sebagai faktor terpenting bagi
kehidupan manusia. Hampir semua sistem kehidupan kita, gerak tubuh,
suasana hati, bahkan hidup kita dikontrol oleh pikiran. Ketika melihat
pacar atau pasangan kita berjalan di depan kita, pikiran akan
memerintahkan mulut kita untuk menyapanya, menyuruh kaki mempercepat
langkah, atau meminta kita untuk tidak melakukan apa-apa.

Demikian pula halnya dengan perasaan kita. Dengan informasi yang
terkumpul di otak, pikiran memberikan perintah-perintah khusus kepada
"hati" untuk menentukan suasana yang diingini. Misalnya, suatu hari
Anda ditinggalkan kekasih untuk selama-lamanya, pikiran kita akan
memilih informasi-informasi yang berhubungan dengan kehidupan cinta
Anda dengannya, yang terekam oleh otak.

Katakanlah pikiran Anda memilih informasi yang berhubungan dengan

hal-hal yang indah yang pernah Anda alami bersama dengannya. Pikiran
Anda akan mengolahnya dan menghasilkan instruksi, umpamanya, Anda
menyesal dan sedih karena semua keindahan itu sudah berakhir.
Instruksi akan diteruskan ke "hati" melalui perangkat psikologis dan
perasaan Anda pun menjadi sedih.

Sebaliknya, apabila pikiran Anda memilih informasi-informasi yang
berhubungan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan dari si dia,
misalnya tentang kebiasaan buruknya atau kebiasaan suka berutang dan
tidak pernah mau bayar, sering bikin ulah yang memusingkan, dan hal
lain yang buruk tentang dia, maka pikiran Anda pun akan mengolah
menjadi instruksi bahwa Anda senang atau bahagia karena mimpi buruk
itu telah berakhir. Hati Anda pun senang karenanya.

Faktual dan Sensitif

Bila pengaruh pikiran sangat kuat terhadap perasaan, berarti kita
orang faktual, orang yang selalu bertindak atau bersikap berdasarkan
fakta. Tetapi, bila pengaruh pikiran sangat lemah terhadap perasaan
kita, maka kita termasuk orang sensitif.

Orang faktual biasanya lebih mampu mengendalikan perasaan. Pikirannya
mampu mengolah berbagai fakta yang terekam dalam otak secara lebih
rinci dan matang, sebelum dimasukkan ke dalam "hati". Sebaliknya,
kalau Anda tergolong orang sensitif, Anda akan cenderung emosional
karena biasanya pada saat merespons realitas yang sedang dihadapi,
pikiran Anda tidak mengolah kembali fakta-fakta yang terekam di otak,
tetapi langsung memasukkan ke dalam "hati" apa adanya. Anda mengolah
informasi dengan perasaan.

Untuk memperjelas, ambillah contoh seseorang yang tanpa sengaja
melihat kekasihnya sedang duduk berdua dengan orang lain yang berbeda
jenis kelamin dan tidak ia kenal. Bila dia orang sensitif, otaknya
akan merekam semua kejadian yang dilihatnya itu. Pikirannya tidak
mengolah, tetapi langsung meneruskannya ke dalam "hati" untuk diolah
di sana. Karena yang mengolah itu adalah "hati"-nya, ia mungkin segera
mendatangi mereka dan tidak bertanya mengapa kekasihnya duduk dengan
orang lain tersebut, tetapi langsung bersikap kasar dan menyerang.

Sebaliknya, bila ia seorang faktual, kejadian-kejadian tadi direkam
oleh otaknya, diolah terlebih dahulu oleh pikirannya sebelum dikirim
ke "hati". Pikirannya akan membuat berbagai pertimbangan yang perlu.
Bila kekurangan data, ia akan menggali kemungkinan-kemungkinan lain.
Misalnya, kemungkinan orang yang duduk dekat kekasihnya itu adalah
saudara atau sahabat karibnya. Atau, mungkin juga teman selingkuh
kekasihnya. Kemungkinan-kemungkinan itu kemudian diteruskan ke "hati"
sebagai perasaan ingin tahu. Nah, karena pertimbangan pikiran inilah,
ia mungkin akan mendekatinya untuk mencari tahu hal sebenarnya
daripada langsung menghakimi.

Proses inilah yang menyebabkan orang faktual cenderung tenang, penuh
perhitungan matang, serta mampu mengendalikan diri. Sebaliknya, orang
sensitif cenderung cepat gelisah, tergesa-gesa dalam mengambil
kesimpulan, tidak sabar, dan sukar mengendalikan diri.

Persepsikan dengan Positif

Dengan mengoptimalkan pikiran, kita dapat mengendalikan perasaan dan
kehidupan ke arah yang kita kehendaki. Dengan pikiran kita dapat
mengubah perasaan sedih menjadi senang, takut menjadi berani, minder
menjadi percaya diri, pesimis menjadi optimis, atau rasa jenuh menjadi
penuh gairah. Oleh sebab itu, tidaklah keliru bila seorang filsuf
bernama Marcus Aurelius memiliki pandangan, "Hidup manusia ditentukan
oleh pikiran".

Jika kita memikirkan tentang hal-hal yang menyenangkan, maka kita akan
menjadi senang. Jika kita memikirkan hal-hal yang membuat sedih, maka
kita pun akan sedih, dan bila dihayati kita akan menjadi seperti
pemain sinetron yang berperan sebagai orang yang benar-benar sedih dan
menangis. Demikian pula bila kita berpikir mengenai sesuatu yang seram
dan menakutkan, kita akan menjadi takut.

Sepertinya sulit dipercaya. Namun, begitulah keadaannya. Stanley R.
Welty, presiden Wooster Brus Company berpendapat, "Saat pergi ke luar
rumah pada pagi hari, Anda sendirilah yang menentukan apakah hari itu
akan jadi baik atau buruk, karena tergantung bagaimana Anda
menjalankan pikiran Anda. Dapat tidaknya Anda menikmati hari itu,
sangat tergantung pada cara Anda berpikir."

Karena kondisi dompet kita menipis, kita sangat mungkin berpikir bahwa
kitalah orang yang paling sial, mungkin saja hari itu akan menjadi
hari yang paling membosankan dan kita akan hidup dalam kemurungan.
Akan tetapi, bila kita bangun pagi, memandang ke luar jendela, dan
menyaksikan bagaimana burung-burung bersiul menyambut mentari pagi
sambil merasakan kesejukan embun, tanpa memedulikan dompet yang
menipis, kemungkinan besar kita akan mendapati bahwa hari itu adalah
hari baik bagi kita. Bagaimana pun cuaca hari ini, bagaimana pun berat
beban hidup yang dipikul hari ini, pikiranlah yang menentukan hidup
kita. Yang kita pikirkan saat itu, itulah hidup kita!

Yang seharusnya dilakukan adalah kita mengendalikan pikiran. Jangan
biarkan pikiran kita membuat perasaan kita tidak enak. Selalu
persepsikan kenyataan hidup secara positif! Rasul Paulus menasihati
orang Kristen di Filipi, "... semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu." (Filipi 4:8)

"Bila perlu berusahalah tersenyum dalam menghadapi situasi sesulit apa
pun. Ada saat-saat di mana kita harus pasrah dan tertawa. Humor dalam
hidup ini sangat penting dan dapat dijadikan sebagai bumbu penyedap
dalam hidup yang berliku-liku ini. Jangan lupa bahwa hal-hal sederhana
dapat membantu Anda untuk mempertahankan perspektif," kata Dale
Carnegie, pendiri Dale Carnegie dan Associates.

Bila kita mencoba tetap tersenyum dalam kesedihan, kita sebenarnya
sedang berupaya melepaskan diri dari perasaan sedih itu. Saat itu,
kita sedang menetralkan perasaan negatif di dalam diri kita. Hal ini
sangat baik dan bisa membantu agar kita tidak terlalu larut dalam duka
dan terbenam dalam derita.

Demikian pula ketika kita sedang dihadapkan pada masalah-masalah
berat, senyum kita sedikit banyak akan membantu melepaskan ketegangan.
Selanjutnya, biarkan diri rileks, tataplah kenyataan hidup di depan
kita secara positif. Karena dengan begitu, kita dapat mengambil
manfaat dari apa yang sedang kita hadapi. Kemudian, pikirkanlah
hal-hal yang dapat mengembalikan kegembiraan kita. Welty menyarankan,
"Kalau ada masalah, rilekslah! Santai saja. Pikirkan saja apa yang
Anda lakukan selanjutnya dan apa tindakan Anda untuk itu."

Catatan Akhir

Memang ada banyak hal yang menyakitkan, yang mungkin membuat kita
cemas dan kesal. Namun, kita tidak perlu membenamkan diri di dalamnya.
Janganlah membiarkan masalah apa pun membuat kita patah semangat!
Pikirkanlah hal-hal positif yang dapat dilakukan! Biarkanlah masalah
berlalu tanpa meninggalkan luka fatal! Dengan begitu, kita akan
menjadi manusia tangguh yang tak mudah jatuh. Pikiran kita menjadi
terbiasa untuk selalu positif dan kita pun akan lebih mudah mencapai
cita-cita dan harapan kita. Bukan hanya itu saja, pikiran positif dan
rasa percaya diri kita akan menarik orang lain untuk bergabung dengan
kita. Mereka yang menjadi sahabat kita tidak akan membiarkan kita
berjalan sendiri menghadapi semua masalah. Mereka malah dengan senang
hati akan menemani dan membantu kita melewati semua kesulitan.

Seandainya orang-orang meninggalkan kita, Allah tidak pernah
meninggalkan kita, seperti yang tersurat berikut ini, "Damai-Nya akan
menjadikan pikiran dan hati Saudara tenang dan tentram, sementara
Saudara memercayakan diri kepada Kristus Yesus." (Filipi 4:7b, FAYH)
Substansi janji ini adalah bahwa kita menjadi manusia yang tangguh
bukan karena kekuatan kita selaku manusia, melainkan sebagai hasil
dari kita hidup beriman kepada Yesus dan berserah kepada-Nya.

Diambil dari:
Judul majalah: Kalam Hidup, November 2003
Penulis: Nur
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2003
Halaman: 4 -- 9

              KESAKSIAN WANITA: FB MEMULAI SEKOLAH MENJAHIT

FB, seorang gadis Kristen yang diperkosa berkali-kali dengan brutalnya
oleh majikannya karena menolak untuk memeluk "agama lain" dan menikah
dengannya, sekarang sedang menjalani pelatihan di sekolah menjahit
dekat Lahore yang disponsori oleh KDP. Penyerangan seksual yang
dilakukan oleh banyak majikan "agama lain" terhadap gadis-gadis
Kristen adalah umum di Pakistan. FB dan gadis Kristen lainnya
mengatakan bahwa jika mereka dapat belajar keterampilan menjual
sesuatu, mereka tidak dengan terpaksa bekerja sebagai pembantu rumah
tangga di rumah-rumah orang "agama lain". Dengan demikian, setidaknya
mereka akan terhindar dari perlakuan tak bermoral.

Lima belas perempuan muda Kristen sekarang ini sedang belajar
menjahit, menyulam, dan membaca serta menulis di pelatihan menjahit
tersebut. KDP telah memperlengkapi sekolah tersebut dengan lima mesin
jahit, sebuah meja pemotong, kipas angin, dan peralatan penting
lainnya. KDP juga telah mendirikan pusat pelatihan menjahit lainnya di
Pakistan, dan akhirnya martabat dari banyak perempuan muda Kristen
dipulihkan melalui persekutuan dan pelatihan. Keterampilan yang baru
mereka peroleh, telah menolong mereka memenuhi pendapatan yang sangat
diperlukan bagi perjuangan keluarga mereka dalam mengarungi kehidupan.

Diambil dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2004
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 7

Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan
         Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org