Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/90

e-Wanita edisi 90 (23-8-2012)

Nuansa Kepemimpinan Wanita

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                  TOPIK: Nuansa Kepemimpinan Wanita
                        Edisi 90/Agustus 2012

MENU SAJI
RENUNGAN WANITA: IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA
DUNIA WANITA: PEREMPUAN, UNTUK DILINDUNGI ATAU BERPERAN AKTIF?
WOMEN TO WOMEN: IMAN R
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Shalom,

Saat ini, kita banyak menjumpai wanita yang memegang atau menempati
posisi yang cukup penting di berbagai bidang kehidupan. Bagaimanakah
nuansa kepemimpinan para wanita ini? Temukan jawabannya dengan
menyimak artikel yang telah kami persiapkan di bawah ini. Semoga
setiap sajian dalam edisi ini memberkati dan semakin memperluas
wawasan Anda -- para wanita Kristen.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >

             RENUNGAN WANITA: IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA

"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: IMAN KITA." (1 Yohanes 5:4)

Setiap orang, terutama anak-anak Tuhan, selalu mendambakan hidup yang
berkemenangan. Namun dalam kenyataannya, rohani kita sering kali
labil: kadang menang, kadang kalah. Akibatnya, kita mudah jatuh bangun
dalam dosa dan kesalahan yang sama. Renungan dari 1 Yohanes 5:1-5
memberikan tiga resep bagaimana kita dapat hidup dalam kemenangan atas
dunia ini.

Pemahaman Alkitab tentang "dunia" bukanlah hanya dalam arti yang
sempit, yakni dunia jasmani tempat kita tinggal sekarang ini. Istilah
dunia juga dipakai untuk menunjukkan pola hidup yang bertentangan
dengan kehendak Tuhan (duniawi). Dalam 1 Yohanes 2:16 mencantumkan
tiga jenis keinginan manusiawi, yaitu: keinginan daging, keinginan
mata, serta keangkuhan hidup. Tiga keinginan tersebut merupakan musuh
terbesar yang hidup dalam diri manusia, dan untuk menaklukkannya
tidaklah mudah. Berikut ini tiga cara untuk mengalahkan dunia.

Pertama, iman atau percaya kepada Yesus Kristus (ayat 1 dan 5). Yesus
yang kita sembah adalah Tuhan yang perkasa, yang telah mengalahkan
dunia (Yohanes 16:33). Tuhan menghendaki agar kita, anak-anak-Nya,
memiliki kuasa yang sama dengan yang Ia miliki, yaitu kuasa untuk
mengalahkan dunia. Jika Anda rindu untuk menjadi umat pemenang,
gunakanlah iman di dalam Yesus Kristus, maka Anda mampu mengalahkan
dunia dan segala keinginannya.

Kedua, lahir dari Tuhan (ayat 1b). Artinya, hidup yang diperbarui oleh
Tuhan atau hidup yang dilahirkan kembali (Yohanes 3:7). Orang yang
dilahirkan kembali bukan berarti mengalami reinkarnasi, melainkan
mengalami pembaruan hidup; meninggalkan kehidupan yang lama dan
memunculkan kehidupan yang baru, segala dosa disucikan dan hidup dalam
pertobatan. Dalam 1 Yohanes 5:18 mencatat, "setiap orang yang lahir
dari Allah, tidak lagi berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah
melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya".

Ketiga, melakukan perintah-perintah-Nya (ayat 2 dan 3). Orang yang
melakukan perintah-perintah Tuhan adalah orang yang hidup dalam
ketaatan. Seluruh aspek hidupnya berpadanan dengan firman Tuhan yang
benar dan murni. Ayat 3 mengatakan bahwa perintah-perintah Tuhan itu
tidaklah berat. Perkara ini hanya dapat dimiliki oleh orang yang
mengalami kelahiran baru. Sebaliknya, bagi orang yang bertabiat
duniawi, melakukan perintah Tuhan itu sangatlah berat.

Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati, Edisi 44/I 2005
Penulis: Aristarkus
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia
Halaman: 13

     DUNIA WANITA: PEREMPUAN, UNTUK DILINDUNGI ATAU BERPERAN AKTIF?

Sekali peristiwa, Daud kembali ke tempat tinggalnya. Di tengah jalan,
ia bertemu dengan seorang lelaki yang kepayahan dan duduk bersandar di
dekat batu. Daud turun dari kudanya dan menanyakan siapa dia. Orang
itu memberitahukan bahwa belum lama berselang, tempat tinggal Daud
telah dijarah orang. Wanita dan anak-anak telah ditawan.

Ia ditinggalkan di situ karena tidak mampu meneruskan perjalanan.
Dalam waktu singkat, Daud menginterogasi orang itu dan menanyakan
siapa yang menawan keluarganya, kapan, di mana kira-kira sekarang ini,
berapa kekuatannya. Setelah Daud mengetahui dengan pasti, ia
mengerahkan pasukannya untuk memburu penjarah itu. Daud dan pasukannya
mengepung mereka yang sedang berkemah dan menyerang mereka saat
lengah. Musuhnya dikalahkan secara telak. Ia membawa kembali
keluarganya dan rakyat yang tertawan itu.

Sejak dulu di bawah "perlindungan" laki-laki?

Kawan-kawan Daud membawa kembali keluarga mereka. Itulah "harta" yang
paling berharga bagi mereka. Dari peristiwa ini tersirat situasi dan
posisi perempuan. Mereka ditawan karena tidak ada perlindungan dari
kaum laki-laki. Ketika Daud dan pasukannya sedang melaksanakan misi
dan keluarga mereka ditinggalkan tanpa pengawalan, malapetaka itu
terjadi. Apa yang tersirat dari peristiwa ini? Sejarah kemudian
menuliskan sebuah istilah yang kurang nyaman bagi wanita zaman modern
sekarang ini, bahwa mereka adalah "kaum lemah yang patut dilindungi".
Berabad-abad dalam sejarah kehidupan manusia, wanita diperlakukan
sebagai pihak yang "lemah" dan harus "dilindungi". Di kalangan kaum
primitif, mereka itu dianggap sebagai harta keluarga yang dapat
"ditransaksikan" dengan barang tertentu.

Memang dalam sejarah dari abad ke abad, ada juga perempuan yang justru
melindungi kaum laki-laki, tetapi jumlahnya tidak banyak. Peran tokoh
perempuan yang sedikit ini sangat menonjol sehingga kaum laki-laki
menuruti perintahnya. Mungkin secara fisik ia dianggap lemah, tetapi
secara intelektual sebenarnya tidak ada perbedaan antara laki-laki
dengan perempuan. Makanan yang dimakan perempuan sama dengan yang
dimakan laki-laki. Hanya karena fisik dengan peran tertentu, secara
alamiah perempuan itu diciptakan Tuhan dengan kemungkinan dapat hamil
dan melahirkan anak. Laki-laki tidak memiliki kemungkinan seperti itu.
Mungkin dalam situasi yang demikian, perempuan mengharapkan
perlindungan dan kasih sayang dari pihak laki-laki, dalam hal ini
suami dan keluarganya. Terlepas dari kondisi seperti itu, perempuan
dan laki-laki sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok.

Superioritas kaum laki-laki kemudian ditunjukkan dalam hal pencarian
nafkah. Karena laki-laki pada zaman primitif menjadi pemburu untuk
mencari nafkah, maka perempuan menjadi pemasak hasil buruan itu dan
menyediakan makanan untuk suami dan keluarganya. Peran ini kemudian
dianggap kalangan laki-laki pada zaman tertentu sebagai peran
sekunder. Yang primer adalah laki-laki yang berpenghasilan. Perempuan
pun ditempatkan dalam posisi "dapur" yang tidak perlu mengejar
pengetahuan yang tinggi. Tempat mereka terbatas di rumah sebagai
penyedia makanan dan pengasuh bagi anak-anak.

Peran yang "Bergeser" Sesuai dengan Lingkungan

Sebagai "kaum yang lemah", perempuan pada umumnya menerima berbagai
perlakuan dengan sikap pasrah. Segelintir perempuan berontak dan
kemudian menjadikan mereka pemimpin pada kaumnya. Namun, sebagian
besar tetap menerima peran "sekunder" itu. Alkitab seolah-olah
membenarkan keadaan seperti itu. Tampaknya Alkitab "diam" terhadap
peran perempuan dan menempatkannya sebagai makhluk yang perlu
dilindungi demi kepentingan laki-laki.

Akan tetapi, kalau kita perhatikan dengan saksama, di dalam Alkitab
peran perempuan cukup menonjol. Misalnya, Miriam, kakak Musa, ia
berperan dalam keluarga sejak kecil. Dialah yang mengusulkan kepada
putri Firaun supaya mencari pengasuh untuk bayi Musa yang diambil dari
Sungai Nil itu. Saran cemerlang yang segera diterima putri Firaun. Dia
pulalah yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Tampaknya, ia
tidak menikah karena Alkitab tidak menceritakan ihwal keluarganya.
Seumur hidupnya yang tidak berkeluarga itu, ia mengabdikan dirinya
untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, mendampingi Musa.
Harun bersamanya sebagai "triumvirat" yang kokoh.

Miryam, sebagai pemimpin biduan yang luar biasa, merangkai lagu dan
membuat senandung yang menggugah bangsa itu ketika melintasi Laut
Merah. Peran Miryam tidak kalah penting dari Musa, sekalipun ketiganya
tidak selamanya sepakat dalam hal tertentu.

Dalam situasi yang luar biasa, saat laki-laki mulai gamang dan tidak
berani tampil ke depan, selalu ada pemimpin perempuan yang tampil dan
membebaskan umatnya dari kemelut. Mereka berjuang tanpa pamrih. Mereka
menjadi pahlawan yang perkasa dan gagah berani, seperti singa yang
melindungi anak-anaknya dari musuh, tidak peduli keselamatan diri
sendiri. Ia berani berkorban demi keselamatan umat yang dipimpinnya.

Peran perempuan dari abad ke abad seolah-olah tenggelam di bawah
bayang-bayang kaum laki-laki. Tetapi seiring perkembangan zaman,
khususnya pada periode kemajuan teknologi, peran perempuan mulai
bergeser, dari dapur ke ruang-ruang publik. Semakin banyak perempuan
yang meninggalkan ruang dapur yang pengap dan menjadi tulang punggung
keluarga dalam mencari nafkah. Mereka menjadi pelopor dalam keluarga
tanpa melupakan kodrat mereka sebagai perempuan. Bahkan pada abad
ke-20, banyak perempuan yang bekerja di luar rumah dan menjadi
pemimpin perusahaan.

Secara intelektual, mereka tidak kalah dari laki-laki. Mungkin malah
lebih karena mereka dapat menggunakan otak kiri dan otak kanan dalam
waktu yang bersamaan. Mereka dapat mengendalikan emosi, perasaan,
otak, dan intelektual sesuai dengan kemampuan dan pendidikan yang
diperolehnya. Di dalam dunia pendidikan, kaum perempuan lebih
menonjol. Di mana pun di belahan bumi ini, kaum perempuan lebih banyak
berdiri di depan kelas dan mengajar anak-anak supaya menjadi cerdas.
Tidak mungkin orang yang tidak cerdas mencerdaskan orang lain. Maka,
tidaklah mengherankan apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa "surga
ada di bawah telapak kaki ibu." Artinya, kebahagiaan itu diperoleh di
tangan seorang ibu, bukan di kaki yang diinjak-injaknya. Kaki ibu yang
berpijak dengan kukuh mendukung kebutuhan keluarga secara mantap.

Hampir tidak ada lowongan kerja yang tidak diisi oleh kaum perempuan.
Dari dunia sekretaris sampai direktur, dari dunia industri sampai
dunia angkasa luar, perempuan selalu tampil tanpa gamang. Di dalam
dinas keamanan, tim medis ada yang terjun ke lapangan. Dari pengusaha
sampai dunia pendidikan dan pemerintahan telah dirambah oleh
perempuan. Laki-laki dan perempuan duduk bersama dan pimpinan rapat
diambil oleh perempuan, tanpa penolakan dari kaum laki-laki.

Nuansa Kepemimpinan Perempuan

Nuansa yang tadinya patut "dilindungi" dan disamakan dengan
"anak-anak" yang harus dilindungi, kini perempuan mengambil peran
aktif sebagai penentu keluarga dan kemajuan bangsa. Kita tidak bisa
menutup mata bahwa jumlah perempuan di negara tertentu lebih banyak
dari laki-laki. Situasi seperti ini memacu mereka untuk bersaing
secara ketat dan keras di antara sesama mereka sendiri, dan juga
bersaing dengan kaum laki-laki. Dalam suasana seperti itu, kaum
perempuan biasanya lebih unggul daripada kaum laki-laki yang merasa
tidak perlu bersaing lagi.

Selain itu, kaum perempuan lebih peka terhadap lingkungannya. Ia
seakan-akan memiliki indera keenam dengan intuisinya yang sensitif
itu. Ibu yang memiliki anak dan memiliki posisi menentukan dalam
sebuah perusahaan, misalnya, lebih tanggap kepada perasaan karyawannya
ketimbang laki-laki. Sebagai pemimpin, ia memperlakukan bawahannya
dengan rasa kodrat keibuannya yang tanggap terhadap sesamanya.

Tidak mustahil seorang pemimpin perempuan lebih tegas daripada seorang
pemimpin laki-laki ketika melaksanakan sebuah keputusan yang sudah
diambil. Umumnya, kalau seorang pemimpin perempuan sudah tiba kepada
sebuah keputusan, ia akan melaksanakannya dengan segenap tenaga.
Perasaan dan tekadnya berpadu, dan sekali ia menetapkan tujuan, tanpa
ragu ia melaksanakannya dan menuntut bawahannya untuk berbuat yang
sama!

Sejumlah tokoh di dalam Alkitab berwatak seperti itu. Deborah, Miryam,
Abigail, Maria Magdalena, Rahab, Rut, Ester, dan sejumlah nama
lainnya, mereka berperan aktif sebagai individu yang memiliki
kepribadian yang teguh dan menentukan, sehingga tindakan mereka
melebihi tindakan seorang laki-laki.

Perempuan pemimpin biasanya lebih terampil menciptakan lingkungan
kerja serta tata lingkungan yang lebih baik dan kondusif, bagi orang
yang dipimpinnya sehingga lebih berprestasi.

Di Mata Tuhan, Tidak Ada Diskriminasi

Sejak Hawa diciptakan sampai keturunan berikutnya, Tuhan membedakan
laki-laki dari perempuan. Soal status tinggi rendahnya, itu hanyalah
karena ego kaum laki-laki dan mitos bahwa kaum laki-laki adalah "kaum
yang kuat", yang patut memberi perlindungan kepada "kaum lemah" yang
disamakan dengan sikap terhadap "anak-anak".

Tuhan tidak bersikap diskriminatif sebagaimana Ia memberikan siang dan
malam kepada siapa pun di dunia ini. Diskriminasi hanya dilakukan oleh
manusia yang menganut prinsip bahwa perempuan lebih rendah dari
laki-laki, dan juga karena ada perempuan yang menempatkan dirinya
pada posisi yang lemah, dan menganggap laki-lakilah yang lebih hebat
dan patut diberi kedudukan yang terhormat sebagai pemimpin. Cobalah
pikirkan baik-baik, bahwa Tuhan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal itu
ke dunia, lahir melalui seorang perempuan bernama Maria. Bukankah itu
merupakan sebuah kehormatan?

Diambil dari:
Judul majalah: Kalam Hidup/Oktober/2005/No.714
Penulis: Drs. Wilson Nadeak, MA.
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 32 -- 36

                         WOMEN TO WOMEN: IMAN R

R adalah seorang wanita Kristen Nigeria yang sungguh-sungguh mengasihi
Yesus. Ia seorang janda dan harus mengasuh 18 orang anak asuh, sebelas
di antaranya masih sangat kecil. Karena suaminya, M, berpindah agama
sebelum ia meninggal dunia, R terpaksa berhadapan dengan hukum agama
yang menuntutnya melepaskan sebelas anak asuh yang masih kecil untuk
diasuh negara secara iman agama M. Namun sebelum meninggal dunia,
suami R memintanya berjanji untuk tetap mengasuh anak-anak dalam iman
Kristiani.

R adalah istri pertama M. Keduanya Kristen ketika mereka menikah dan
usia pernikahan mereka lebih dari 10 tahun. Namun kurang lebih 20
tahun lalu, M berpindah agama. Ia menikah lagi untuk yang kedua dan
ketiga kali. Dari ketiga orang istrinya itu, M memiliki 18 orang anak.

Dua tahun lalu, M jatuh sakit. Sebelum meninggal dunia, ia memanggil R
untuk minta maaf dan menguatkan R untuk tetap teguh dalam iman
kristianinya. Ia juga meminta R berjanji untuk menjaga semua
anak-anaknya, termasuk dari istri kedua dan ketiga. M meminta R untuk
tidak goyah, meskipun mendapatkan tantangan dari pihak keluarganya.

Seperti yang sudah diduga, keluarga M meminta hak perwalian atas
anak-anak itu. Namun R dan kedua anaknya yang sudah dewasa, Y dan S,
menolak untuk menyerahkan anak-anak itu, dan mereka pun mendapat
ancaman. Setelah itu, Y tewas secara misterius. Penyebab kematiannya
masih tidak diketahui. Kasus ini selanjutnya diserahkan ke pengadilan
agama dan masih menggantung selama setahun.

Perwakilan Open Doors (OD) bersama dengan para pemimpin dari gereja R
menghadiri pengadilan untuk menguatkan R dan S. OD juga memberikan
dukungan dengan menyediakan jasa pengacara dan memberikan bantuan
makanan, pakaian, kontrak rumah, dan uang sekolah bagi anak-anak R.

Meskipun pergumulan yang dihadapinya berat, R dan keluarganya tetap
berharap, "Kami kuat karena Tuhan dan doa-doa Saudara semuanya. Itulah
rahasia kehidupan kami saat ini. Sidang demi sidang di pengadilan
membuat kami terus belajar berharap dan bergantung pada Tuhan dan
janji-janji-Nya. Saya bersyukur karena Tuhan yang di dalam saya lebih
besar dari dunia ini. Saya lebih dari pemenang!" R bersaksi.

Diambil dari:
Judul buletin: Frontline Faith, Edisi Maret -- April 2011
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta 2011
Halaman: 7

             STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda
bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan
Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen non-profit,
non-komersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media
komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang
punya kemampuan dan punya beban pelayanan.

STAF IT

1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging

2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs)
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis)
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS design.

3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming
   maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.

4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.

EDITOR & PENERJEMAH

a. S1 bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.

HUMAS/PUBLIC RELATIONS

a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.

Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk
   melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.

Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan


Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Mamardi, dan
         Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org