Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/9

e-Wanita edisi 9 (8-4-2009)

Wanita dan Karier

_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
                       TOPIK: Wanita dan Karier
                          Edisi 09/April 2009
______________________________________________________________________
MENU SAJI

- SUARA WANITA
- RENUNGAN WANITA: Mengalahkan Kegelapan
- DUNIA WANITA: Pelayanan di Dunia Kerja: Pekerjaan Apa Pun Bisa  
                Menjadi Sarana Penjangkauan -- Hal Ini Tergantung 
                Sikap Anda
- WAWASAN WANITA: Kebutuhan Wanita Karier
- POKOK DOA: Paskah 2009
- STOP PRESS: Situs SABDA Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab
- PENA WANITA: Ucapan Terima Kasih
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA

  Shalom,

  Apa kabar Sahabat Wanita? Sebentar lagi kita merayakan suatu 
  peristiwa yang sangat istimewa, sebuah peristiwa yang begitu penting 
  dalam hidup kita, di mana melaluinya kita diselamatkan dan beroleh 
  hidup yang kekal, apalagi kalau bukan peristiwa kematian dan 
  kebangkitan Yesus. Karena itu, dalam rangka menyambutnya, edisi 
  e-Wanita minggu ini mengusung sebuah renungan yang kami harap dapat 
  membawa kita mengerti lebih dalam lagi akan penderitaan dan 
  kebangkitan-Nya. Kiranya menjadi berkat!

  Selain itu, karena ini bulan April, kita juga akan memperingati hari 
  Kartini pada 21 April mendatang. Sebuah hari yang juga istimewa 
  karena hari itu merupakan peringatan kebangkitan kesetaraan wanita 
  Indonesia dengan kaum pria. Simaklah artikel yang kami sajikan dalam 
  kolom Dunia Wanita dan juga Wawasan Wanita untuk melihat bagaimana 
  setiap wanita Kristen dapat bertanggung jawab atas kebebasan 
  berkarier yang telah Tuhan berikan melalui Ibu Kartini. Semoga 
  sajian-sajian ini bisa menambah pengetahuan Anda dan semakin 
  memantapkan langkah Anda, baik di dalam Tuhan maupun karier. Selamat 
  membaca dan Tuhan memberkati.

  Teriring salam dan doa,
  Yohanna Prita Amelia
  Pemimpin redaksi e-Wanita
  http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/

______________________________________________________________________

     To anyone in any kind of suffering, Jesus Christ has earned
    the right to say, "Come unto me...bring your pain here to me.
           Together we will find a way to make use of it.
        I am your Redeemer. We will not waste a single tear."
                          - Eugenia Price -
______________________________________________________________________
- RENUNGAN WANITA

                       MENGALAHKAN KEGELAPAN

  Dalam pengertian yang sangat riil, kita dapat meringkas karya Yesus
  di dunia dalam satu kata -- kemenangan. Dia menderita di Getsemani
  untuk mengalahkan kegelapan yang kita timbulkan sendiri.

  Menderita di Salib Sebagai Juru Selamat

  Ketika tergantung di kayu salib, Dia pasti tampak seperti seorang
  pecundang -- korban -- yang dipukul berkali-kali dan berlumuran
  darah. Meski mengucapkan kata-kata yang menunjukkan penderitaan yang
  hebat, Dia tidak turun dari kayu salib itu tatkala ditantang untuk
  melakukannya. Dia tetap dipaku di balok kayu itu hingga saat
  kematian-Nya. Dia tergantung di sana sebagai "Juru Selamat dunia" 
  (1 Yohanes 4:14). Dia telah dicobai dan diuji dengan segala cara 
  yang dapat dipikirkan, "hanya tidak berbuat dosa" (Ibrani 4:15).

  Melalui kehidupan-Nya yang tidak berdosa dan mukjizat-mukjizat-Nya, 
  Yesus telah menunjukkan kuasa-Nya atas Iblis dan seluruh kekuatan 
  jahat. Dia telah mengikat "orang kuat itu" (Matius 12:29). Namun 
  demikian, Iblis masih merupakan musuh yang sangat kuat dan belum 
  mengaku kalah, tetapi ia telah dikalahkan. Maka dari itu, apabila 
  kita menyerahkan diri kepada Allah dan menolak Iblis, ia akan lari 
  dari kita (Yakobus 4:7).

  Mati Sebagai Sang Penakluk

  Kata-kata terakhir Yesus dari kayu salib adalah kata-kata seorang 
  penakluk. Setelah 3 jam diliputi kegelapan, dengan penuh kemenangan 
  Dia berseru, "tetelestai", yang berarti "sudah selesai". Dia tahu 
  bahwa Dia telah menanggung penderitaan di neraka dan telah 
  mengosongkan cawan murka Allah terhadap dosa. Kini Dia dapat 
  membiarkan Roh-Nya terangkat dari tubuh-Nya.

  Paulus menyatakan bahwa Yesus "menghapuskan" surat utang "yang
  mendakwa dan mengancam kita". Kemudian dengan penuh kemenangan
  Paulus menambahkan, "Itu ditiadakan-Nya dengan memakukan-Nya pada
  kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
  penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam
  kemenangan-Nya atas mereka." (Kolose 2:13-15)

  Bangkit dari Kematian Sebagai Pemenang

  Setelah menang atas Iblis dengan membayar hukuman dosa di kayu 
  salib, Yesus menyatakan kemenangan ini melalui kebangkitan-Nya. 
  Karena kemenangan-Nya di kayu salib, "tidak mungkin Ia tetap berada 
  dalam kuasa maut itu" (Kisah Para Rasul 2:24). Maut kehilangan 
  "sengat"-nya (1 Korintus 15: 55).

  Naik ke Surga Sebagai Pengantara yang Menang

  Ketika naik ke surga, Yesus dengan penuh kemenangan memasuki dan 
  mengambil tempat untuk dimuliakan secara universal. Dia hidup untuk 
  menjadi Pengantara kita (Ibrani 7:25). Kita yang telah diperdamaikan 
  dengan Allah dengan memercayai Yesus, dijamin mendapat keselamatan 
  penuh dan tertinggi melalui "hidup-Nya" (Roma 5:10).

  Kita hidup untuk sementara di antara kenaikan-Nya dan 
  kedatangan-Nya. Saat ini Dia sudah memerintah, tetapi 
  pemerintahan-Nya belum sepenuhnya diwujudkan. Suatu hari kelak, 
  setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya dan "segala lidah mengaku: 
  `Yesus Kristus adalah Tuhan`, bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 
  2:5-11). Kita menantikan hari itu dengan penuh keyakinan karena 
  mengetahui bahwa Yesus telah menang.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: The Passion of Christ
  Judul asli buku: The Passion of Christ
  Penulis: Martin R. De Haan II
  Penerjemah: Ellen Hanafi
  Penerbit: Gloria, Yogyakarta 2005
  Halaman: 64 -- 67

______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA 

                     PELAYANAN DI DUNIA KERJA:
        PEKERJAAN APA PUN BISA MENJADI SARANA PENJANGKAUAN
                -- HAL INI TERGANTUNG SIKAP ANDA

  Jose Zeilstra tumbuh di gereja yang fokus mengutus orang-orang ke 
  luar negeri untuk mewartakan Injil. "Aku selalu merasa bahwa jika 
  Anda adalah orang Kristen sejati, Anda harus melayani sepenuh waktu; 
  dunia bisnis bukanlah tempat bagi orang percaya sejati," katanya. 
  Jose mengakui bahwa dia menentang pola pikir semacam itu, di mana ia 
  akhirnya menjadi wakil presiden di J.P. Morgan Chase. Tapi dia tak 
  lagi berpikir seperti itu setelah dia membaca "Roaring Lambs" karya 
  Bob Briner, sebuah buku yang di dalamnya Briner mengatakan bahwa 
  orang-orang Kristen harus menjadi garam dan terang di semua bidang 
  kehidupan, sehingga ia akhirnya menyadari bahwa kariernya adalah 
  semata-mata panggilan Allah. "Kali pertama aku memaparkan imanku 
  secara terang-terangan adalah untuk majalah Fortune," ungkapnya. "Di 
  dunia bisnis, publisitas iman hanya sebatas itu." Dia menghubungkan 
  dua dunianya dengan menghadiri dan menjadi pembicara di PA dan 
  seminar-seminar kantor di Manhattan, serta bertemu secara rutin 
  dengan mentor Kristen dan kelompok CEO yang memiliki pemikiran 
  spiritual yang hampir sama.
  
  Angie Tracey mendapat pewahyuan saat mengikuti suatu acara khusus 
  untuk wanita. "Saya sudah melihat manfaat National Prayer Breakfast 
  dan persekutuan doa lainnya saat saya bekerja di Washington, D.C.. 
  Jadi, ketika saya mulai bekerja di pusat pemeriksaan dan pencegahan 
  penyakit (Centers for Disease and Prevention atau CDC) di Atlanta, 
  saya sangat yakin bahwa pengadaan pertemuan semacam itu akan 
  bermanfaat bagi institusi kami. Saya pun segera berdoa agar Tuhan 
  mengirimkan seseorang untuk membimbing mereka." Kemudian, ketika 
  berada di sebuah konferensi wanita, Roh Kudus memberitahu Angie 
  bahwa dia adalah seorang pemimpin.

  "Saat itu saya akan mengirimkan e-mail untuk mengundang para pekerja 
  sarapan atau makan siang," kata Angie. "Saya pikir mungkin akan ada 
  sepuluh atau lima belas orang yang akan merespons undangan saya, 
  atau dua puluh orang jika saya beruntung." Dia segera menyadari 
  bahwa untuk menggunakan sistem e-mail untuk pengumpulan seperti itu, 
  dia harus mendirikan sebuah asosiasi pekerja. Oleh karena itu, Angie 
  mengurus segala formulir dan birokrasi untuk pembentukan sebuah 
  asosiasi yang beranggotakan hampir sepuluh ribu karyawan di sepuluh 
  negara bagian. Dia mendoakan setiap langkah yang diambil, dan yang 
  mengagumkan, apa yang seharusnya dilakukan dalam 1 tahun bisa 
  dikerjakan dalam 2 minggu. Asosiasi pekerja Kristen resmi yang 
  pertama dalam pemerintahan federal pun lahir.

  Selama masa penantian persetujuan, Angie menerima lebih dari dua 
  ratus e-mail dan telepon. Enam hari kemudian, pesawat menabrak 
  gedung WTC (World Trade Center). Dia percaya bahwa Tuhan 
  mempersiapkan asosiasi ini untuk menangani stres yang luar biasa 
  akibat peristiwa 9 September dan perang melawan terorisme. Pertemuan 
  pertama menarik 225 pekerja; kini persekutuan Kristen CDC memunyai 
  lebih dari lima ratus anggota.

  Jose dan Angie akan menjadi orang pertama yang mengatakan bahwa 
  mereka tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Mereka menyadari bahwa 
  mereka tidak perlu memisahkan iman mereka dengan pekerjaan mereka; 
  mereka adalah misionaris di mana pun mereka berada.

  Cara Pandang Baru

  Mengikutsertakan Tuhan dalam bekerja sering dianggap sebagai 
  pelayanan dunia kerja atau kehidupan kerja. Os Hillman, Pimpinan 
  International Coalition of Workplace Ministries, mendefinisikannya 
  sebagai "suatu fokus yang sengaja ditujukan untuk memperlengkapi 
  pria dan wanita dalam segala aspek pekerjaan dan masyarakat untuk 
  memahami dan mengalami pekerjaan dan kehidupan mereka sebagai 
  panggilan kudus dari Tuhan." Os mengatakan bahwa Yesus menghabiskan 
  sebagian besar kehidupannya sebagai tukang kayu, bukan sebagai 
  pengkhotbah, 122 dari 132 kemunculan Yesus di depan umum adalah di 
  dunia kerja, dan 45 dari 52 perumpamaan berlatar belakang lingkungan 
  kerja.

  Dr. Bob Reccord, mantan presiden Dewan Pengurus Misi Amerika Utara 
  (North American Mission) dari Perkumpulan Babtis Selatan (Southern 
  Baptist Convention) dan penulis "Made to Count: Discovering What to 
  Do With Your Life", menunjukkan bahwa meskipun kata Ibrani "avodah" 
  merupakan akar kata dari kata "bekerja" dan "menyembah", kaum 
  Reformis secara efektif membagi dunia dalam dua kelas, yaitu sekular 
  dan rohani. Pembagian ini berujung pada apa yang Os lihat sebagai 
  suatu "hierarki panggilan" dalam gereja: "Kita mengatakan bahwa 
  pekerjaan yang paling rohani adalah pendeta, lalu penginjil, 
  kemudian pelayan penuh waktu, lalu ibu rumah tangga, dan yang paling 
  bawah adalah pegawai periklanan atau perawat. Hierarki ini sering 
  kali tidak diutarakan, namun hierarki ini memang ada.

  Namun, saat Anda membaca Injil, Anda tidak akan menemukan budaya 
  yang merujuk pada sesuatu yang sekular dan rohani. "Tuhan jelas 
  menginginkan agar segala sesuatu memiliki sentuhan rohani," kata 
  Bob. Jadi, tanpa Ia bermaksud menghilangkan pentingnya para pendeta 
  dan penginjil, Ia berusaha memperbaiki cara pandang gereja terhadap 
  panggilan pelayanan di tempat kerja.

  Jangan Berkhotbah

  Jalur dari visi pelayanan di dunia kerja menuju tindakan nyata, 
  tidak selalu jelas. Seperti yang Jack Munday dari Persekutuan Injili 
  Billy Graham (Billy Graham Evangelistic Association) katakan, "Kami 
  tidak mendorong orang untuk bekerja pada hari Minggu dan lalu 
  berkhotbah." Sebaliknya, dia berkata bahwa orang Kristen harus 
  mengubah cara kita memandang pekerjaan kita, untuk melihatnya bukan 
  hanya sebagai tempat kita mencari uang, tapi juga sebagai tempat di 
  mana kita secara sadar menerapkan nilai-nilai kekekalan. Perspektif 
  semacam ini, imbuhnya, akan sangat berdampak positif pada 
  orang-orang yang bersamanya kita menghabiskan sebagian besar waktu 
  kita.

  "Sekarang ini, kita banyak mendengar keterlibatan gereja dalam 
  transformasi kota, tapi kita belum melihat satu kota pun di Amerika 
  yang diubahkan," ujar Os Hillman. "Alasannya adalah kita belum 
  memperlengkapi, meneguhkan, dan memperkokoh mereka yang ada di dunia 
  kerja, yang memiliki kemampuan dan otoritas untuk mengubah kota dan 
  budaya kita." Ia yakin bahwa kebangunan rohani suatu bangsa akan 
  terjadi jika orang-orang Kristen dengan sadar menyatakan imannya."

  Linda Rios Brooks sangat setuju dengan hal itu. Dia adalah penulis 
  "Frontline Christians in a Bottom Line World", presiden Lakeland 
  Leadership League, dan melayani di komunitas Colorado Spring dengan 
  menyediakan perumahan dengan harga terjangkau. "Kerajaan akan 
  berkembang melalui perdagangan, ilmu pengetahuan, kesenian, dan 
  pendidikan," katanya. "Jika semua yang kita katakan dalam dunia 
  kerja haruslah sesuatu yang benar-benar religius, kita tidak akan 
  dapat memberi dampak dalam bidang-bidang itu."

  Angie mengerti betapa beratnya usaha untuk menyeimbangkan 
  pekerjaannya untuk atasan duniawi dan untuk atasan surgawinya. 
  Setelah beberapa karyawan mempermasalahkan kelompok persekutuan 
  Kristennya, CDC meninjau kembali pemisahan gereja dan pekerjaan. 
  "Itulah saatnya saya harus menjadi cukup andal dalam menangani 
  masalah itu," ungkapnya sambil tertawa. Alat yang paling disukainya 
  adalah sebuah perangkat panduan yang dikeluarkan oleh pemerintahan 
  Clinton berkenaan dengan praktik-praktik keagamaan dalam dunia kerja 
  federal. "Sungguh menakjubkan melihat betapa banyaknya apa yang 
  kami, para pekerja, dapat lakukan, dan betapa sedikitnya hal yang 
  orang Kristen ketahui," katanya.

  "Kebanyakan kelompok menyadari bahwa Anda tidak bisa memaksakan 
  agama Anda kepada pekerja lain," tambah Angie. "Sebagai orang 
  Kristen, kami tidak ingin melakukan hal seperti itu." Contoh kasus: 
  Di CDC, seorang pegawai ateis mengirimkan e-mail "berbahaya" untuk 
  menghancurkan persekutuan orang Kristen. Setelah banyak berdoa, 
  Angie menanggapinya dengan ramah, menunjukkan landasan hukum, dan 
  wanita itu menyerah. Kira-kira sebulan berikutnya, wanita itu 
  mengirimkan e-mail lagi: "Saya rasa Anda harus tahu bahwa saya 
  pernah mengunjungi salah satu fasilitas Anda dan persekutuan Kristen 
  di sana sedang mengadakan perayaan Natal. Saya mengikuti pesta Natal 
  untuk pertama kalinya, menyanyikan lagu-lagu Natal, dan saya 
  teringat akan Anda."

  Seperti wanita karier lainnya, Angie terus fokus pada intinya: "Saya 
  percaya Tuhan memperlengkapi kita dengan keterampilan-keterampilan 
  tertentu untuk mengerjakan pekerjaan yang Dia berikan kepada kita 
  untuk kita kerjakan dalam masyarakat. Akan tetapi, saya juga percaya 
  bahwa sebagai orang Kristen, kita adalah duta-duta Kerajaan Allah, 
  dan itu adalah pekerjaan kita juga." (t/Setya)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: ChristianityToday.com
  Judul asli artikel: Ministry at Work: Any job can be an outreach
                      -- it`s all in your attitude.
  Penulis: Penny Schlaf Musco
  Alamat URL: http://www.christianitytoday.com/tcw/2007/julaug/9.54.html

______________________________________________________________________
- WAWASAN WANITA

                        KEBUTUHAN WANITA KARIER

  "Maka Allah damai sejahtera ... memperlengkapi kamu dengan segala 
  yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam 
  kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus." (Ibrani 
  13:20-21)

  Marilah hari ini kita secara perlahan ...
  - memeriksa perlengkapan kita guna mewakili Kristus di dunia
    kerja;
  - merenungkan bagaimana Tuhan bisa memakai kita dalam lingkungan 
    kerja kita.

  Tahun lalu, gedung kantor tempat saya bekerja terbakar. Sebenarnya 
  semuanya terbakar. Bank yang ada di samping gedung kantor kami 
  berbaik hati memberi kami ruang kantor untuk digunakan sejak dari 
  hari kebakaran itu terjadi hingga nanti ada alternatif lain.

  Di sanalah kami berada, seluruh karyawan perusahaan di ruang kantor 
  pinjaman -- tanpa bekal atau pun perlengkapan. Semuanya telah 
  terbakar. Kami tidak punya pensil, komputer, kalkulator, atau pun 
  mesin ketik. Tidak ada kertas catatan, telepon, atau pun lemari.

  Dalam beberapa hari, bank dan penyalur rutin kami menyediakan apa 
  yang kami butuhkan supaya kami dapat beroperasi lagi. Namun, semua 
  itu sungguh merupakan tantangan yang aneh bagi kami, memulai hari 
  pertama kerja tanpa bekal dan perlengkapan.

  Bisnis, entah itu besar atau kecil, tergantung pada peralatan 
  tertentu supaya dapat beroperasi. Entah itu sebuah binatu dengan 
  penyetrika, mesin pembersih dengan uap, mesin cuci, dan pengering 
  atau pun rumah sakit dengan peralatan laser yang rumit dan kompleks, 
  sebuah bisnis harus diperlengkapi dengan baik.

  Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus membicarakan 
  tentang apa yang diperlukan orang Kristen supaya benar-benar 
  memiliki perlengkapan untuk berperang melawan tentara dunia. Daftar 
  yang dia berikan adalah "ikat pinggang kebenaran", "baju zirah 
  keadilan", "perisai iman", "ketopong keselamatan", dan "pedang Roh" 
  (Efesus 6:14-17).

  Bagaimana dengan wanita Kristen dalam dunia kerja? Perlengkapan apa 
  yang diperlukan supaya dapat mencerminkan Kristus kepada orang-orang 
  di sekitar kita dengan efektif dan efisien? Berikut daftar yang 
  harus diperhatikan.

  Peralatan yang Diperlukan

  1. Rak buku
     Tempat kerja kita harus memunyai ruang untuk firman Tuhan. Akitab 
     adalah penuntun manual kita, tidak peduli pekerjaan apa yang kita 
     lakukan. Penuntun ini lebih penting daripada buku pegangan 
     pekerja, petunjuk manual divisi, atau bahkan brosur kecil tentang 
     "apa yang harus dilakukan pada saat keadaan darurat". Kita harus 
     menemukan tempat untuk firman Tuhan dalam hati kita dan di tempat 
     kerja kita bila kita benar-benar "bekerja" untuk Dia.

  2. Skala/Pengukur
     Kita perlu mengukur hal-hal yang kita katakan dan lakukan sebelum 
     kita mengatakan dan melakukannya. Apakah perkataan dan tindakan 
     kita itu seperti yang Kristus contohkan? Apakah perkataan dan 
     tindakan itu memuliakan Tuhan dan membawa kebaikan bagi orang 
     lain?

  3. Keranjang Sampah
     Akan lebih baik untuk kita membuang luka lama, kekecewaan yang 
     membelenggu, frustasi-frustasi kecil, dan iritasi yang terjadi 
     setiap hari supaya tidak mengotori pikiran kita dan membuang 
     energi kita. Keranjang sampah juga merupakan tempat terbaik untuk 
     menyimpan perasaan-perasaan yang tidak terampuni, yang merusak 
     hubungan kerja kita.

  4. Cermin
     Memeriksa balok di mata kita sendiri (Matius 7:3) menolong kita 
     supaya tidak memusatkan pikiran pada kekurangan dan kegagalan 
     orang lain.

  5. Cap Pos
     Kita perlu dicap dan disegel oleh Roh Kudus dalam setiap langkah 
     kita sebagai surat Kristus (2 Korintus 3:3) kepada dunia yang 
     belum percaya. Melalui kita, Roh Kudus membawa pesan Kristus dan 
     teladan-Nya kepada orang-orang di sekitar kita. Apakah kita 
     adalah surat yang penuh dengan kabar baik dan harapan bagi 
     orang-orang yang bekerja sama dengan kita? Atau, kita hanyalah 
     surat yang dicap dengan tulisan "prangko kurang" karena kita 
     terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaan-Nya?

  6. Tabungan
     Alkitab memanggil kita untuk menyisihkan penghasilan kita untuk
     pekerjaan Tuhan. Menurut sejarah, perintah Tuhan kepada umat-Nya
     adalah untuk memenuhi kebutuhan orang yang miskin, lapar, sakit,
     dan tidak punya rumah. Sebagian dari kita yang memiliki kemampuan
     untuk bekerja memiliki kewajiban untuk berbagi dengan mereka yang
     tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

  7. Balon
     Saat hari demi hari perhatian dan tekanan menenggelamkan kita,
     kita membutuhkan sesuatu untuk mengangkat hati kita ke tingkat
     yang lebih tinggi. Sebuah balon mengingatkan kita bahwa kita
     adalah "orang asing" (Mazmur 119:19), tidak terikat oleh 
     batasan-batasan dunia.

  8. Gelas Ukur
     Sebagai orang Kristen, tujuan kita bukanlah untuk mengukur
     seberapa besar hasil yang kita peroleh dari orang lain, tetapi
     untuk memastikan bahwa kita memberi mereka "takaran yang baik,
     yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar" (Lukas
     6:38).

  9. Sepasang Sepatu Lari
     Kita harus tetap berlomba. Ada yang terlalu mendesak untuk urusan
     dengan Tuhan. Kita tidak bisa menunggu sampai orang lain
     melakukannya atau sampai keadaan aman, atau sampai kita menjadi
     raksasa rohani atau ahli Alkitab yang bisa menjawab semua
     pertanyaan. Sekaranglah saatnya bertindak, dan kita berlari --
     bukan berjalan -- karena kita mengerjakan Kerajaan Allah.

  10. Jam Alarm
      Tenggelam dalam pekerjaan memang menggiurkan. "Sebab itu baiklah
      kita jangan tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
      dan sadar." (1 Tesalonika 5:6)

  Ada yang harus kita kerjakan. Marilah kita benar-benar diperlengkapi
  untuk bekerja!

  Doa:
  Tuhan, terima kasih atas tantangan yang Kau berikan untuk 
  mengerjakan pekerjaan-Mu. Terima kasih Engkau memercayakan kepadaku 
  misi untuk mewakili Engkau di dalam pekerjaanku. Aku mohon Engkau 
  akan melengkapi aku sedemikian rupa dan mengajarku untuk bergantung 
  pada kekuatan-Mu dan tuntunan-Mu. Amin. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Desktop Devotions for Working Woman
  Judul asli artikel: What Every Working Woman Needs
  Penulis: Elsa Houtz
  Penerbit: Navpress, Colorado 1991

______________________________________________________________________
- POKOK DOA

                             PASKAH 2009

  1. Mari kita berdoa bagi perayaan Paskah yang akan dirayakan oleh
     segenap umat Kristen yang ada di Indonesia. Semoga perayaan bisa
     berjalan lancar sehingga setiap orang yang merayakannya bisa
     memaknai arti Paskah yang sebenarnya dalam setiap sendi kehidupan
     mereka.

  2. Mari kita berdoa agar keamanan perayaan Paskah di seluruh
     Indonesia terjaga dengan baik. Kita doakan setiap aparat keamanan
     yang bertugas dalam menjalankan tugas mereka.

______________________________________________________________________
- STOP PRESS
                       SITUS SABDA ALKITAB:
                  TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB

  Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan
  mendalam? Apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab
  secara bertanggung jawab? Tapi, Anda tidak memiliki bahan-bahan dan
  alat-alat biblika yang lengkap?

  Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar
  gembira bagi Anda!

  Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan
  multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran
  Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem
  Studi Peta. Tidak hanya itu saja, terdapat pula bahan-bahan
  pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni
  yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel
  Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya.
  Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga
  dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical
  computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk
  mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab.

  Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya.
  Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak
  melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat:

  ==> http://alkitab.sabda.org

  Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya
  kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan
  melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran", yang tersedia di bagian bawah
  setiap halaman situs SABDA Alkitab ini.

  Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda!

______________________________________________________________________
- PENA WANITA

                         UCAPAN TERIMA KASIH

  Dari: Melianna Sinta Manurung <melianna.manurung(at)>
  > Syalom, Puji Tuhan, terima kasih buat firman yang telah diberikan, 
  > biarlah firman itu menjadi bagian dalam hidupku, diberkatilah 
  > semua yang turut ambil bagian dalam milis ini.amin

  Redaksi:
  Shalom, terima kasih juga mbak Meliana. Kami dari redaksi e-Wanita 
  juga sangat senang dan bersyukur karena e-Wanita bisa menjadi berkat 
  bagi Anda. Tuhan memberkati.

______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/

________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org