Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/9 |
|
e-Wanita edisi 9 (8-4-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ TOPIK: Wanita dan Karier Edisi 09/April 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Mengalahkan Kegelapan - DUNIA WANITA: Pelayanan di Dunia Kerja: Pekerjaan Apa Pun Bisa Menjadi Sarana Penjangkauan -- Hal Ini Tergantung Sikap Anda - WAWASAN WANITA: Kebutuhan Wanita Karier - POKOK DOA: Paskah 2009 - STOP PRESS: Situs SABDA Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab - PENA WANITA: Ucapan Terima Kasih ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Apa kabar Sahabat Wanita? Sebentar lagi kita merayakan suatu peristiwa yang sangat istimewa, sebuah peristiwa yang begitu penting dalam hidup kita, di mana melaluinya kita diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal, apalagi kalau bukan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Karena itu, dalam rangka menyambutnya, edisi e-Wanita minggu ini mengusung sebuah renungan yang kami harap dapat membawa kita mengerti lebih dalam lagi akan penderitaan dan kebangkitan-Nya. Kiranya menjadi berkat! Selain itu, karena ini bulan April, kita juga akan memperingati hari Kartini pada 21 April mendatang. Sebuah hari yang juga istimewa karena hari itu merupakan peringatan kebangkitan kesetaraan wanita Indonesia dengan kaum pria. Simaklah artikel yang kami sajikan dalam kolom Dunia Wanita dan juga Wawasan Wanita untuk melihat bagaimana setiap wanita Kristen dapat bertanggung jawab atas kebebasan berkarier yang telah Tuhan berikan melalui Ibu Kartini. Semoga sajian-sajian ini bisa menambah pengetahuan Anda dan semakin memantapkan langkah Anda, baik di dalam Tuhan maupun karier. Selamat membaca dan Tuhan memberkati. Teriring salam dan doa, Yohanna Prita Amelia Pemimpin redaksi e-Wanita http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ______________________________________________________________________ To anyone in any kind of suffering, Jesus Christ has earned the right to say, "Come unto me...bring your pain here to me. Together we will find a way to make use of it. I am your Redeemer. We will not waste a single tear." - Eugenia Price - ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA MENGALAHKAN KEGELAPAN Dalam pengertian yang sangat riil, kita dapat meringkas karya Yesus di dunia dalam satu kata -- kemenangan. Dia menderita di Getsemani untuk mengalahkan kegelapan yang kita timbulkan sendiri. Menderita di Salib Sebagai Juru Selamat Ketika tergantung di kayu salib, Dia pasti tampak seperti seorang pecundang -- korban -- yang dipukul berkali-kali dan berlumuran darah. Meski mengucapkan kata-kata yang menunjukkan penderitaan yang hebat, Dia tidak turun dari kayu salib itu tatkala ditantang untuk melakukannya. Dia tetap dipaku di balok kayu itu hingga saat kematian-Nya. Dia tergantung di sana sebagai "Juru Selamat dunia" (1 Yohanes 4:14). Dia telah dicobai dan diuji dengan segala cara yang dapat dipikirkan, "hanya tidak berbuat dosa" (Ibrani 4:15). Melalui kehidupan-Nya yang tidak berdosa dan mukjizat-mukjizat-Nya, Yesus telah menunjukkan kuasa-Nya atas Iblis dan seluruh kekuatan jahat. Dia telah mengikat "orang kuat itu" (Matius 12:29). Namun demikian, Iblis masih merupakan musuh yang sangat kuat dan belum mengaku kalah, tetapi ia telah dikalahkan. Maka dari itu, apabila kita menyerahkan diri kepada Allah dan menolak Iblis, ia akan lari dari kita (Yakobus 4:7). Mati Sebagai Sang Penakluk Kata-kata terakhir Yesus dari kayu salib adalah kata-kata seorang penakluk. Setelah 3 jam diliputi kegelapan, dengan penuh kemenangan Dia berseru, "tetelestai", yang berarti "sudah selesai". Dia tahu bahwa Dia telah menanggung penderitaan di neraka dan telah mengosongkan cawan murka Allah terhadap dosa. Kini Dia dapat membiarkan Roh-Nya terangkat dari tubuh-Nya. Paulus menyatakan bahwa Yesus "menghapuskan" surat utang "yang mendakwa dan mengancam kita". Kemudian dengan penuh kemenangan Paulus menambahkan, "Itu ditiadakan-Nya dengan memakukan-Nya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka." (Kolose 2:13-15) Bangkit dari Kematian Sebagai Pemenang Setelah menang atas Iblis dengan membayar hukuman dosa di kayu salib, Yesus menyatakan kemenangan ini melalui kebangkitan-Nya. Karena kemenangan-Nya di kayu salib, "tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu" (Kisah Para Rasul 2:24). Maut kehilangan "sengat"-nya (1 Korintus 15: 55). Naik ke Surga Sebagai Pengantara yang Menang Ketika naik ke surga, Yesus dengan penuh kemenangan memasuki dan mengambil tempat untuk dimuliakan secara universal. Dia hidup untuk menjadi Pengantara kita (Ibrani 7:25). Kita yang telah diperdamaikan dengan Allah dengan memercayai Yesus, dijamin mendapat keselamatan penuh dan tertinggi melalui "hidup-Nya" (Roma 5:10). Kita hidup untuk sementara di antara kenaikan-Nya dan kedatangan-Nya. Saat ini Dia sudah memerintah, tetapi pemerintahan-Nya belum sepenuhnya diwujudkan. Suatu hari kelak, setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya dan "segala lidah mengaku: `Yesus Kristus adalah Tuhan`, bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:5-11). Kita menantikan hari itu dengan penuh keyakinan karena mengetahui bahwa Yesus telah menang. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: The Passion of Christ Judul asli buku: The Passion of Christ Penulis: Martin R. De Haan II Penerjemah: Ellen Hanafi Penerbit: Gloria, Yogyakarta 2005 Halaman: 64 -- 67 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA PELAYANAN DI DUNIA KERJA: PEKERJAAN APA PUN BISA MENJADI SARANA PENJANGKAUAN -- HAL INI TERGANTUNG SIKAP ANDA Jose Zeilstra tumbuh di gereja yang fokus mengutus orang-orang ke luar negeri untuk mewartakan Injil. "Aku selalu merasa bahwa jika Anda adalah orang Kristen sejati, Anda harus melayani sepenuh waktu; dunia bisnis bukanlah tempat bagi orang percaya sejati," katanya. Jose mengakui bahwa dia menentang pola pikir semacam itu, di mana ia akhirnya menjadi wakil presiden di J.P. Morgan Chase. Tapi dia tak lagi berpikir seperti itu setelah dia membaca "Roaring Lambs" karya Bob Briner, sebuah buku yang di dalamnya Briner mengatakan bahwa orang-orang Kristen harus menjadi garam dan terang di semua bidang kehidupan, sehingga ia akhirnya menyadari bahwa kariernya adalah semata-mata panggilan Allah. "Kali pertama aku memaparkan imanku secara terang-terangan adalah untuk majalah Fortune," ungkapnya. "Di dunia bisnis, publisitas iman hanya sebatas itu." Dia menghubungkan dua dunianya dengan menghadiri dan menjadi pembicara di PA dan seminar-seminar kantor di Manhattan, serta bertemu secara rutin dengan mentor Kristen dan kelompok CEO yang memiliki pemikiran spiritual yang hampir sama. Angie Tracey mendapat pewahyuan saat mengikuti suatu acara khusus untuk wanita. "Saya sudah melihat manfaat National Prayer Breakfast dan persekutuan doa lainnya saat saya bekerja di Washington, D.C.. Jadi, ketika saya mulai bekerja di pusat pemeriksaan dan pencegahan penyakit (Centers for Disease and Prevention atau CDC) di Atlanta, saya sangat yakin bahwa pengadaan pertemuan semacam itu akan bermanfaat bagi institusi kami. Saya pun segera berdoa agar Tuhan mengirimkan seseorang untuk membimbing mereka." Kemudian, ketika berada di sebuah konferensi wanita, Roh Kudus memberitahu Angie bahwa dia adalah seorang pemimpin. "Saat itu saya akan mengirimkan e-mail untuk mengundang para pekerja sarapan atau makan siang," kata Angie. "Saya pikir mungkin akan ada sepuluh atau lima belas orang yang akan merespons undangan saya, atau dua puluh orang jika saya beruntung." Dia segera menyadari bahwa untuk menggunakan sistem e-mail untuk pengumpulan seperti itu, dia harus mendirikan sebuah asosiasi pekerja. Oleh karena itu, Angie mengurus segala formulir dan birokrasi untuk pembentukan sebuah asosiasi yang beranggotakan hampir sepuluh ribu karyawan di sepuluh negara bagian. Dia mendoakan setiap langkah yang diambil, dan yang mengagumkan, apa yang seharusnya dilakukan dalam 1 tahun bisa dikerjakan dalam 2 minggu. Asosiasi pekerja Kristen resmi yang pertama dalam pemerintahan federal pun lahir. Selama masa penantian persetujuan, Angie menerima lebih dari dua ratus e-mail dan telepon. Enam hari kemudian, pesawat menabrak gedung WTC (World Trade Center). Dia percaya bahwa Tuhan mempersiapkan asosiasi ini untuk menangani stres yang luar biasa akibat peristiwa 9 September dan perang melawan terorisme. Pertemuan pertama menarik 225 pekerja; kini persekutuan Kristen CDC memunyai lebih dari lima ratus anggota. Jose dan Angie akan menjadi orang pertama yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Mereka menyadari bahwa mereka tidak perlu memisahkan iman mereka dengan pekerjaan mereka; mereka adalah misionaris di mana pun mereka berada. Cara Pandang Baru Mengikutsertakan Tuhan dalam bekerja sering dianggap sebagai pelayanan dunia kerja atau kehidupan kerja. Os Hillman, Pimpinan International Coalition of Workplace Ministries, mendefinisikannya sebagai "suatu fokus yang sengaja ditujukan untuk memperlengkapi pria dan wanita dalam segala aspek pekerjaan dan masyarakat untuk memahami dan mengalami pekerjaan dan kehidupan mereka sebagai panggilan kudus dari Tuhan." Os mengatakan bahwa Yesus menghabiskan sebagian besar kehidupannya sebagai tukang kayu, bukan sebagai pengkhotbah, 122 dari 132 kemunculan Yesus di depan umum adalah di dunia kerja, dan 45 dari 52 perumpamaan berlatar belakang lingkungan kerja. Dr. Bob Reccord, mantan presiden Dewan Pengurus Misi Amerika Utara (North American Mission) dari Perkumpulan Babtis Selatan (Southern Baptist Convention) dan penulis "Made to Count: Discovering What to Do With Your Life", menunjukkan bahwa meskipun kata Ibrani "avodah" merupakan akar kata dari kata "bekerja" dan "menyembah", kaum Reformis secara efektif membagi dunia dalam dua kelas, yaitu sekular dan rohani. Pembagian ini berujung pada apa yang Os lihat sebagai suatu "hierarki panggilan" dalam gereja: "Kita mengatakan bahwa pekerjaan yang paling rohani adalah pendeta, lalu penginjil, kemudian pelayan penuh waktu, lalu ibu rumah tangga, dan yang paling bawah adalah pegawai periklanan atau perawat. Hierarki ini sering kali tidak diutarakan, namun hierarki ini memang ada. Namun, saat Anda membaca Injil, Anda tidak akan menemukan budaya yang merujuk pada sesuatu yang sekular dan rohani. "Tuhan jelas menginginkan agar segala sesuatu memiliki sentuhan rohani," kata Bob. Jadi, tanpa Ia bermaksud menghilangkan pentingnya para pendeta dan penginjil, Ia berusaha memperbaiki cara pandang gereja terhadap panggilan pelayanan di tempat kerja. Jangan Berkhotbah Jalur dari visi pelayanan di dunia kerja menuju tindakan nyata, tidak selalu jelas. Seperti yang Jack Munday dari Persekutuan Injili Billy Graham (Billy Graham Evangelistic Association) katakan, "Kami tidak mendorong orang untuk bekerja pada hari Minggu dan lalu berkhotbah." Sebaliknya, dia berkata bahwa orang Kristen harus mengubah cara kita memandang pekerjaan kita, untuk melihatnya bukan hanya sebagai tempat kita mencari uang, tapi juga sebagai tempat di mana kita secara sadar menerapkan nilai-nilai kekekalan. Perspektif semacam ini, imbuhnya, akan sangat berdampak positif pada orang-orang yang bersamanya kita menghabiskan sebagian besar waktu kita. "Sekarang ini, kita banyak mendengar keterlibatan gereja dalam transformasi kota, tapi kita belum melihat satu kota pun di Amerika yang diubahkan," ujar Os Hillman. "Alasannya adalah kita belum memperlengkapi, meneguhkan, dan memperkokoh mereka yang ada di dunia kerja, yang memiliki kemampuan dan otoritas untuk mengubah kota dan budaya kita." Ia yakin bahwa kebangunan rohani suatu bangsa akan terjadi jika orang-orang Kristen dengan sadar menyatakan imannya." Linda Rios Brooks sangat setuju dengan hal itu. Dia adalah penulis "Frontline Christians in a Bottom Line World", presiden Lakeland Leadership League, dan melayani di komunitas Colorado Spring dengan menyediakan perumahan dengan harga terjangkau. "Kerajaan akan berkembang melalui perdagangan, ilmu pengetahuan, kesenian, dan pendidikan," katanya. "Jika semua yang kita katakan dalam dunia kerja haruslah sesuatu yang benar-benar religius, kita tidak akan dapat memberi dampak dalam bidang-bidang itu." Angie mengerti betapa beratnya usaha untuk menyeimbangkan pekerjaannya untuk atasan duniawi dan untuk atasan surgawinya. Setelah beberapa karyawan mempermasalahkan kelompok persekutuan Kristennya, CDC meninjau kembali pemisahan gereja dan pekerjaan. "Itulah saatnya saya harus menjadi cukup andal dalam menangani masalah itu," ungkapnya sambil tertawa. Alat yang paling disukainya adalah sebuah perangkat panduan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Clinton berkenaan dengan praktik-praktik keagamaan dalam dunia kerja federal. "Sungguh menakjubkan melihat betapa banyaknya apa yang kami, para pekerja, dapat lakukan, dan betapa sedikitnya hal yang orang Kristen ketahui," katanya. "Kebanyakan kelompok menyadari bahwa Anda tidak bisa memaksakan agama Anda kepada pekerja lain," tambah Angie. "Sebagai orang Kristen, kami tidak ingin melakukan hal seperti itu." Contoh kasus: Di CDC, seorang pegawai ateis mengirimkan e-mail "berbahaya" untuk menghancurkan persekutuan orang Kristen. Setelah banyak berdoa, Angie menanggapinya dengan ramah, menunjukkan landasan hukum, dan wanita itu menyerah. Kira-kira sebulan berikutnya, wanita itu mengirimkan e-mail lagi: "Saya rasa Anda harus tahu bahwa saya pernah mengunjungi salah satu fasilitas Anda dan persekutuan Kristen di sana sedang mengadakan perayaan Natal. Saya mengikuti pesta Natal untuk pertama kalinya, menyanyikan lagu-lagu Natal, dan saya teringat akan Anda." Seperti wanita karier lainnya, Angie terus fokus pada intinya: "Saya percaya Tuhan memperlengkapi kita dengan keterampilan-keterampilan tertentu untuk mengerjakan pekerjaan yang Dia berikan kepada kita untuk kita kerjakan dalam masyarakat. Akan tetapi, saya juga percaya bahwa sebagai orang Kristen, kita adalah duta-duta Kerajaan Allah, dan itu adalah pekerjaan kita juga." (t/Setya) Diterjemahkan dari: Nama situs: ChristianityToday.com Judul asli artikel: Ministry at Work: Any job can be an outreach -- it`s all in your attitude. Penulis: Penny Schlaf Musco Alamat URL: http://www.christianitytoday.com/tcw/2007/julaug/9.54.html ______________________________________________________________________ - WAWASAN WANITA KEBUTUHAN WANITA KARIER "Maka Allah damai sejahtera ... memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus." (Ibrani 13:20-21) Marilah hari ini kita secara perlahan ... - memeriksa perlengkapan kita guna mewakili Kristus di dunia kerja; - merenungkan bagaimana Tuhan bisa memakai kita dalam lingkungan kerja kita. Tahun lalu, gedung kantor tempat saya bekerja terbakar. Sebenarnya semuanya terbakar. Bank yang ada di samping gedung kantor kami berbaik hati memberi kami ruang kantor untuk digunakan sejak dari hari kebakaran itu terjadi hingga nanti ada alternatif lain. Di sanalah kami berada, seluruh karyawan perusahaan di ruang kantor pinjaman -- tanpa bekal atau pun perlengkapan. Semuanya telah terbakar. Kami tidak punya pensil, komputer, kalkulator, atau pun mesin ketik. Tidak ada kertas catatan, telepon, atau pun lemari. Dalam beberapa hari, bank dan penyalur rutin kami menyediakan apa yang kami butuhkan supaya kami dapat beroperasi lagi. Namun, semua itu sungguh merupakan tantangan yang aneh bagi kami, memulai hari pertama kerja tanpa bekal dan perlengkapan. Bisnis, entah itu besar atau kecil, tergantung pada peralatan tertentu supaya dapat beroperasi. Entah itu sebuah binatu dengan penyetrika, mesin pembersih dengan uap, mesin cuci, dan pengering atau pun rumah sakit dengan peralatan laser yang rumit dan kompleks, sebuah bisnis harus diperlengkapi dengan baik. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus membicarakan tentang apa yang diperlukan orang Kristen supaya benar-benar memiliki perlengkapan untuk berperang melawan tentara dunia. Daftar yang dia berikan adalah "ikat pinggang kebenaran", "baju zirah keadilan", "perisai iman", "ketopong keselamatan", dan "pedang Roh" (Efesus 6:14-17). Bagaimana dengan wanita Kristen dalam dunia kerja? Perlengkapan apa yang diperlukan supaya dapat mencerminkan Kristus kepada orang-orang di sekitar kita dengan efektif dan efisien? Berikut daftar yang harus diperhatikan. Peralatan yang Diperlukan 1. Rak buku Tempat kerja kita harus memunyai ruang untuk firman Tuhan. Akitab adalah penuntun manual kita, tidak peduli pekerjaan apa yang kita lakukan. Penuntun ini lebih penting daripada buku pegangan pekerja, petunjuk manual divisi, atau bahkan brosur kecil tentang "apa yang harus dilakukan pada saat keadaan darurat". Kita harus menemukan tempat untuk firman Tuhan dalam hati kita dan di tempat kerja kita bila kita benar-benar "bekerja" untuk Dia. 2. Skala/Pengukur Kita perlu mengukur hal-hal yang kita katakan dan lakukan sebelum kita mengatakan dan melakukannya. Apakah perkataan dan tindakan kita itu seperti yang Kristus contohkan? Apakah perkataan dan tindakan itu memuliakan Tuhan dan membawa kebaikan bagi orang lain? 3. Keranjang Sampah Akan lebih baik untuk kita membuang luka lama, kekecewaan yang membelenggu, frustasi-frustasi kecil, dan iritasi yang terjadi setiap hari supaya tidak mengotori pikiran kita dan membuang energi kita. Keranjang sampah juga merupakan tempat terbaik untuk menyimpan perasaan-perasaan yang tidak terampuni, yang merusak hubungan kerja kita. 4. Cermin Memeriksa balok di mata kita sendiri (Matius 7:3) menolong kita supaya tidak memusatkan pikiran pada kekurangan dan kegagalan orang lain. 5. Cap Pos Kita perlu dicap dan disegel oleh Roh Kudus dalam setiap langkah kita sebagai surat Kristus (2 Korintus 3:3) kepada dunia yang belum percaya. Melalui kita, Roh Kudus membawa pesan Kristus dan teladan-Nya kepada orang-orang di sekitar kita. Apakah kita adalah surat yang penuh dengan kabar baik dan harapan bagi orang-orang yang bekerja sama dengan kita? Atau, kita hanyalah surat yang dicap dengan tulisan "prangko kurang" karena kita terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaan-Nya? 6. Tabungan Alkitab memanggil kita untuk menyisihkan penghasilan kita untuk pekerjaan Tuhan. Menurut sejarah, perintah Tuhan kepada umat-Nya adalah untuk memenuhi kebutuhan orang yang miskin, lapar, sakit, dan tidak punya rumah. Sebagian dari kita yang memiliki kemampuan untuk bekerja memiliki kewajiban untuk berbagi dengan mereka yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. 7. Balon Saat hari demi hari perhatian dan tekanan menenggelamkan kita, kita membutuhkan sesuatu untuk mengangkat hati kita ke tingkat yang lebih tinggi. Sebuah balon mengingatkan kita bahwa kita adalah "orang asing" (Mazmur 119:19), tidak terikat oleh batasan-batasan dunia. 8. Gelas Ukur Sebagai orang Kristen, tujuan kita bukanlah untuk mengukur seberapa besar hasil yang kita peroleh dari orang lain, tetapi untuk memastikan bahwa kita memberi mereka "takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar" (Lukas 6:38). 9. Sepasang Sepatu Lari Kita harus tetap berlomba. Ada yang terlalu mendesak untuk urusan dengan Tuhan. Kita tidak bisa menunggu sampai orang lain melakukannya atau sampai keadaan aman, atau sampai kita menjadi raksasa rohani atau ahli Alkitab yang bisa menjawab semua pertanyaan. Sekaranglah saatnya bertindak, dan kita berlari -- bukan berjalan -- karena kita mengerjakan Kerajaan Allah. 10. Jam Alarm Tenggelam dalam pekerjaan memang menggiurkan. "Sebab itu baiklah kita jangan tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar." (1 Tesalonika 5:6) Ada yang harus kita kerjakan. Marilah kita benar-benar diperlengkapi untuk bekerja! Doa: Tuhan, terima kasih atas tantangan yang Kau berikan untuk mengerjakan pekerjaan-Mu. Terima kasih Engkau memercayakan kepadaku misi untuk mewakili Engkau di dalam pekerjaanku. Aku mohon Engkau akan melengkapi aku sedemikian rupa dan mengajarku untuk bergantung pada kekuatan-Mu dan tuntunan-Mu. Amin. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: Desktop Devotions for Working Woman Judul asli artikel: What Every Working Woman Needs Penulis: Elsa Houtz Penerbit: Navpress, Colorado 1991 ______________________________________________________________________ - POKOK DOA PASKAH 2009 1. Mari kita berdoa bagi perayaan Paskah yang akan dirayakan oleh segenap umat Kristen yang ada di Indonesia. Semoga perayaan bisa berjalan lancar sehingga setiap orang yang merayakannya bisa memaknai arti Paskah yang sebenarnya dalam setiap sendi kehidupan mereka. 2. Mari kita berdoa agar keamanan perayaan Paskah di seluruh Indonesia terjaga dengan baik. Kita doakan setiap aparat keamanan yang bertugas dalam menjalankan tugas mereka. ______________________________________________________________________ - STOP PRESS SITUS SABDA ALKITAB: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan mendalam? Apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab secara bertanggung jawab? Tapi, Anda tidak memiliki bahan-bahan dan alat-alat biblika yang lengkap? Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar gembira bagi Anda! Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem Studi Peta. Tidak hanya itu saja, terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab. Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya. Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat: ==> http://alkitab.sabda.org Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran", yang tersedia di bagian bawah setiap halaman situs SABDA Alkitab ini. Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda! ______________________________________________________________________ - PENA WANITA UCAPAN TERIMA KASIH Dari: Melianna Sinta Manurung <melianna.manurung(at)> > Syalom, Puji Tuhan, terima kasih buat firman yang telah diberikan, > biarlah firman itu menjadi bagian dalam hidupku, diberkatilah > semua yang turut ambil bagian dalam milis ini.amin Redaksi: Shalom, terima kasih juga mbak Meliana. Kami dari redaksi e-Wanita juga sangat senang dan bersyukur karena e-Wanita bisa menjadi berkat bagi Anda. Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |