Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/83 |
|
e-Wanita edisi 83 (3-5-2012)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ TOPIK: Mendapatkan Tuntunan Allah Edisi 83/Mei 2012 MENU SAJI DUNIA WANITA: MENDAPATKAN TUNTUNAN ALLAH Shalom, Sebelum memutuskan sesuatu, ada baiknya Anda mencari petunjuk Allah terlebih dahulu. Mengapa? Karena Allah tidak pernah salah. Ia tidak akan menjerumuskan Anda pada hal-hal yang dapat membuat Anda celaka. Rancangannya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Artikel yang kami sajikan membahas bagaimana mendapatkan petunjuk dari Allah bagi kehidupan kita di dalam Dia. Pemimpin Redaksi e-Wanita, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > < http://wanita.sabda.org/ > DUNIA WANITA: MENDAPATKAN TUNTUNAN ALLAH Pada suatu malam, sebuah kapal dari lautan luas memasuki pelabuhan. Seorang juru mudi dari pelabuhan diminta datang untuk mengarahkan kapal. Dia menggantikan peran kapten kapal karena dia tahu jalan menuju ke pelabuhan, bagaimana mengemudikan kapal melewati hamparan air yang berbahaya, dan merapat dengan selamat ke pelabuhan. Untuk menolong juru mudi mengarahkan kapal dengan baik, satu seri lampu navigasi dipersiapkan di pelabuhan dan di pulau-pulau kecil di sekitar pelabuhan. Juru mudi harus menempatkan lampu-lampu navigasi ini dalam suatu urutan yang lurus, untuk memastikan bahwa kapal berada tepat di tengah-tengah jalan masuk menuju pelabuhan. Jadi, dengan menyalakan dan menempatkan lampu-lampu navigasi tersebut dalam urutan yang teratur, kapal tidak akan kandas, terdampar, ataupun menerjang sesuatu yang bisa membahayakan kapal tersebut. Lampu-lampu navigasi ini mirip dengan hal-hal yang Allah berikan kepada kita, untuk menolong kita tetap pada arah perjalanan yang benar di dalam pengalaman Kristen kita. Allah sudah memberi kita cahaya penuntun yang melaluinya kita dapat memperoleh tuntunan Ilahi. Ketujuh cahaya penuntun itu adalah: 1. Keyakinan dalam Batin/"Kesaksian Roh" Dalam Kisah Para Rasul 16, Paulus berusaha pergi ke Asia dan Allah mau agar dia pergi ke beberapa tempat yang berbeda. Roh Kudus sudah dua kali mencegah dia untuk pergi ke Asia dan sekarang Roh Tuhan memberikan penglihatan kepadanya. Dia melihat seorang Makedonia berseru, "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami. ... karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." (Kisah Para Rasul 16:9-10) Kita melihat bahwa Paulus memiliki jaminan dari suara Roh dalam batinnya, bahwa Allah menghendaki dia pergi ke Makedonia. Anda harus memunyai keyakinan batin tentang apa yang Allah kehendaki dalam hidup Anda. Mendapatkan pengetahuan atau keyakinan dalam batin sehubungan dengan apa yang Anda rasa Allah kehendaki untuk Anda kerjakan, dapat diperoleh melalui berdoa dengan tekun, menantikan Allah, dan berusaha mencari wajah Allah sampai di dalam roh Anda ada suatu keyakinan kuat tentang kehendak Allah. Anda mungkin merasa belum yakin tentang hal itu, tetapi ini merupakan titik tolak permulaan yang diperlukan. Beberapa orang mencari pelayanan nubuatan untuk mendapatkan "perkataan dari Tuhan", seperti pergi kepada seorang peramal. Ini konsep yang keliru. Bila Anda mencari pimpinan dari orang lain sebelum Anda mendengar dari Tuhan, Anda akan berakhir dalam kebingungan. 2. Peneguhan dari Alkitab Keyakinan dalam batin harus searah dengan peneguhan yang objektif dari firman Allah dalam Alkitab. Secara subjektif saya dapat melakukan, tetapi secara objektif saya harus mengukur hal itu menurut prinsip-prinsip Alkitab. Yesaya 8:20 memberikan peringatan penting sehubungan dengan hal ini, "Carilah pengajaran (hukum, ketentuan) dan kesaksian (Alkitab)! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar (terang, cahaya)". Nubuat bisa menyesatkan Anda jika tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Misalnya, Allah tidak menuntun seorang istri untuk meninggalkan suaminya dan menikah dengan pria lain. Tidak ada pimpinan Allah yang berlawanan dengan Firman-Nya. Allah tidak membuat pengecualian, Dia tidak pernah membeda-bedakan orang. 3. Peneguhan Melalui Nubuat Anda tidak dapat mengemudikan kapal pada waktu malam hanya dengan satu atau dua lampu. Karena itu, ada lampu ketiga yang Allah berikan, yaitu peneguhan melalui nubuat atau tuntunan melalui nubuat. Alkitab memiliki sejumlah kasus, di mana Tuhan mempergunakan nubuat untuk meneguhkan apa yang Ia kehendaki dalam kehidupan Anda. Dalam Kisah Para Rasul 21:11, peneguhan melalui nubuat datang dari Agabus, sehubungan dengan sesuatu yang sudah diketahui oleh Paulus, " ... lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: `Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain`". Dalam Kisah Para Rasul 20:23 Paulus mengatakan, "selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku." Sekali lagi, dalam Kisah Para Rasul 21:4 kita jumpai murid-murid, "... Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem". Di sini, ada tiga bagian Alkitab yang membahas mengenai rencana kepergian Paulus ke Yerusalem dan masing-masing saling meneguhkan satu dengan yang lain. Ini menunjukkan pada kita bahwa ada peneguhan yang tersedia bagi kita melalui nubuat, yang meneguhkan keyakinan batin yang sudah ada di dalam kita, dan yang selanjutnya searah dengan firman Allah. Jangan membalik urutan ini! Banyak orang mulai dengan mencari tuntunan melalui nubuat, kemudian mencari-cari ayat-ayat firman Tuhan sebagai pendukung, dan kemudian baru mencoba untuk meyakinkan diri mereka sendiri apa yang Allah kehendaki untuk mereka lakukan. Kewajiban pertama dalam menemukan kehendak Allah adalah antara Anda dan Allah, dan tidak ada campur tangan manusia, kecuali (ini pun jarang sekali terjadi) bila Allah di dalam kedaulatan-Nya mengubah prinsip ini. 4. Nasihat dari Orang-Orang Saleh Salomo mengatakan ribuan tahun sebelum Kristus, "jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14) Dewasa ini, beberapa orang pengajar Alkitab mengatakan, "`pekerjaan raja` memerlukan kecepatan. Oleh karena itu, apa pun yang Anda kerjakan, kerjakan dengan segera dan secepat mungkin". Jika Anda melihat dan meneliti kembali konteksnya, Anda akan mengetahui bahwa urusan raja sajalah yang selalu terburu-buru! Setiap kali ada tekanan, ada perasaan terburu-buru di dalam roh Anda, dan Anda tidak dapat menunggu, berhati-hati dan waspadalah. Kalau kita berbicara tentang nasihat orang-orang saleh, itu bukan berarti bahwa Anda pergi kepada seorang yang baru saja bertobat, atau seseorang yang masih muda dalam iman pergi kepada anak muda lain yang juga masih muda dalam iman. Tidak demikian. Yang di maksudkan adalah nasihat-nasihat atau pertimbangan yang diperoleh dari seseorang yang mengetahui jalan-jalan Allah, dan yang sudah hidup bersama Allah dengan pemahaman rohani yang benar selama bertahun-tahun. Anda akan bijaksana bilamana mempertimbangkan nasihat-nasihatnya, dan melihatnya sebagai salah satu dari cahaya yang memberikan tuntunan. 5. Bukti Melalui Keadaan Sekeliling Bila Anda berjalan di dalam kehendak Allah, memiliki keyakinan batin, dan barangkali peneguhan melalui nubuat, serta nasihat dari saudara-saudara seiman -- semuanya sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab, Anda akan melihat keadaan sekeliling yang meneguhkan kenyataan. Allah akan mulai memberikan kepada Anda kenyataan-kenyataan yang menggembirakan, yang membuktikan bahwa Anda berada di jalan yang benar. Misalnya, pada waktu Tuhan berbicara kepada kami untuk pindah dari daerah selatan ke Pantai Barat. Kami pergi menemui pengusaha "real estate" dengan maksud untuk menjual rumah kami. Mereka dan setiap orang yang kami ajak bicara, berkata kepada kami, "paling tidak diperlukan waktu sekitar satu setengah tahun, bahkan sampai dua tahun untuk menjual rumah itu. Sekarang ini pasar sedang sepi, banyak orang sedang menganggur, sedang masa resesi, dan seterusnya". Namun demikian, Allah sudah berbicara pada kami, karena itu kami yakin bahwa Dia dapat menolong kami untuk menjual rumah ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Setelah dua minggu rumah kami terjual. Itulah waktu yang tepat. Ada 51 pembeli langsung memberikan uang tunai lebih dari US .500 untuk rumah seharga US .000. Kami tidak memberikan begitu saja, tetapi memberikan pada pembeli yang membelinya dengan harga yang baik, sesuai dengan harga di pasaran. Bagi kami, hal itu merupakan kenyataan yang membuktikan tuntunan Allah, menegaskan bahwa kami sedang melangkah maju di dalam kehendak-Nya. Ada juga pengecualian dalam hal ini. Ada masa-masa di dalam berjalan dengan Allah, ketika Allah berbicara melalui setiap keadaan yang tampaknya bertentangan dengan keinginan Anda. Anda tahu bahwa Dia sudah berbicara, sehingga Anda harus melangkah maju. Tepat sebagaimana imam-imam ketika sampai di sungai Yordan dan menjejakkan kaki mereka ke dalam air, maka air sungai Yordan itu menyibak. Seperti itulah kadang-kadang yang terjadi dengan keadaan dan kenyataannya. Anda dapat langsung menjejakkan kaki ke sungai Yordan dan melihatnya menyibak. Tetapi, Anda juga bisa langsung menjejakkan kaki Anda ke sungai Yordan, terjerumus ke dalamnya, dan tenggelam. 6. Damai Sejahtera Allah Damai dengan Allah dan damai sejahtera Allah adalah dua hal yang berbeda. Roma 5:1 mengatakan, "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus". Pada waktu Anda diselamatkan, dibasuh di dalam darah-Nya, dibenarkan, atau istilah mana pun yang Anda pakai, Anda memiliki damai dengan Allah. Damai sejahtera Allah adalah hal yang berbeda dari itu. Damai sejahtera Allah terjadi karena berjalan dalam ketaatan pada kehendak Allah. Paulus mengatakan, "Janganlah hendaklah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7) "Memelihara" adalah kata kunci, dan ini berarti "akan bertindak sebagai wasit". Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal pengertian akan bertindak sebagai wasit. Maksud dari wasit adalah untuk mengatur jalannya pertandingan sebagaimana seharusnya. Oleh karena itu, damai sejahtera Allah harus bertindak sebagai wasit untuk memberi tahu kita tentang keadaan-Nya, apakah kita sedang berada dalam posisi "keluar dari garis", ataukah kita berada "dalam tempat atau lingkaran yang aman". Misalnya, Anda diperhadapkan pada persimpangan jalan untuk mengambil keputusan, dan Anda tidak tahu harus mengambil jalan ke kiri atau ke kanan. Bila Anda diperhadapkan dengan suatu keputusan, buatlah satu keputusan! Banyak orang berdiri selama sepuluh tahun di persimpangan jalan dan tidak pernah mengambil keputusan. Sesudah Anda menyerahkan diri Anda pada Allah dan membawa hal itu pada Tuhan dalam doa, selanjutnya buatlah keputusan. Di sinilah damai sejahtera akan bertindak sebagai wasit: Anda berdoa, menyerahkan hal itu kepada Allah, dan berkata "Baiklah Tuhan, aku akan mengambil langkah yang menuju ke kiri." Pada saat Anda memilih untuk melangkah ke situ, tiba-tiba damai sejahtera Allah seperti meninggalkan Anda dan Anda bertanya-tanya, "Ke mana Allah pergi?" Bila damai sejahtera Allah meninggalkan Anda, itulah saatnya untuk berhenti dan menguji kembali situasi. Perhatikan di mana Anda kehilangan damai sejahtera, kembalilah dan katakan, "Tuhan, aku sudah mengambil keputusan yang salah." Kemudian ambillah jalan ke kanan dan di dalam melakukan hal itu damai sejahtera Allah datang kembali, maka Anda pun tahu bahwa Anda mengikuti kehendak Allah. 7. Penyediaan Allah Hudson Taylor pernah berkata, "Di mana Allah menuntun, di situ Allah menyediakan. Pekerjaan Allah dikerjakan dalam waktu Allah, cara Allah, tidak akan pernah kekurangan penyediaan Allah." Itu hukum yang tidak pernah salah dan harus selalu diingat. Orang-orang yang meninggalkan istri dan anak-anak mereka dalam keadaan kelaparan serta kekurangan, tanpa adanya penyediaan, karena "Allah memimpin mereka ke Amerika Selatan untuk memberitakan Injil", adalah orang-orang yang berada dalam kekeliruan. 1 Timotius 5:8 menyatakan, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman". Ada masa-masa di mana Anda dapat berjalan dengan iman dalam keadaan yang tidak memungkinkan, jika Anda mendapatkan perkataan yang pasti dari Allah. Jika Anda mendapat perkataan yang pasti dari Tuhan, Anda dapat berjalan bahkan di dalam udara yang tipis sekalipun! Tetapi, jika Anda tidak mendapatkan perintah (perkataan) Tuhan, Anda akan terbanting jatuh menghantam dasar tanah secara mengerikan dan berhadapan dengan malapetaka. Beberapa tahun lalu, saya membuat kontrak dengan Tuhan. Saya berkata, "Baiklah Tuhan, saya akan pergi ke mana pun, kapan pun, bagaimanapun, dengan syarat: Engkau menyediakan dan membayar semua biaya perjalanan saya." Tuhan berkata, "Terima kasih, tanda tangan di sini." Allah memegang saya sesuai dengan kontrak itu dan Dia sungguh lebih dari setia dalam bagian-Nya. Saya sudah mengadakan perjalanan ratusan ribu mil jauhnya, dan Allah tidak pernah memanggil saya untuk pergi tanpa menyediakan semua pembiayaan yang memadai untuk keluarga saya. Watchman Nee mengatakan bahwa penyediaan adalah salah satu cara yang Allah tahankan bagi hamba-hamba-Nya yang terlalu bersemangat, sehingga melangkah melampaui kehendak-Nya di dalam kehidupan mereka. Dia menyentakkan permadani penyediaan-Nya dari mereka! Selama dua belas tahun, Tuhan menyentakkan permadani penyediaannya dari hidup saya. Dia membiarkan saya sedemikian miskin, sampai saya tidak mampu untuk membeli karcis seharga seratus rupiah untuk naik kendaraan umum ke kota! Tetapi, pada waktu Allah mengubah semuanya itu dan membukakan pintu, ketika waktu-Nya untuk saya sudah tiba, Dia membuat penyediaan. Saya akan lari mendahului Allah kalau saya menuruti jalan saya sendiri. Tuhan tahu saya mencoba untuk berbuat demikian. Kenyataannya, ada parut-parut dalam diri saya, sebagai akibat berlari menuju pintu yang coba saya jebol! Allah menyediakan segala sesuatunya selama tahun-tahun tersebut, untuk menjaga saya agar tetap berada di tempat yang Dia kehendaki. Jadi, Allah berjanji untuk menuntun kita, sehingga Dia menyediakan tujuh cahaya untuk menuntun langkah-langkah kita di dalam perjalanan kekristenan kita. Masih ada cara lain yang dipakai Allah menuntun kita. Yesaya 42:16,19 berkata, "Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.... Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba Tuhan?" Ada masa-masa di dalam pembentukan Allah, di mana Anda tidak tahu mana jalan yang menuju ke atas, yang turun, atau menepi. Pernahkah Anda berada dalam keadaan seperti itu? Jika Anda sedang berada dalam teguran, pembentukan, serta disiplin dari Tuhan, dan Anda mendapati diri Anda seperti Yusuf di penjara Firaun, yang tidak dapat menemukan secercah cahaya terang sebagai tuntunan, tidak tahu apa yang sedang terjadi, tidak tahu harus melangkah ke mana, maka tetaplah berpegang pada iman. Jika hidup Anda diserahkan pada Allah dan Anda tidak berjalan dalam pemberontakan melawan kehendak Allah, maka Allah sedang memimpin. Dia barangkali memimpin kita melalui tidak melihat apa-apa, tetapi cara yang mana pun, Dia pasti memimpin. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buletin: Filadelfia, Edisi Januari - Februari 1999 Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Filadelfia, Purwokerto Halaman: 35 -- 42 Kontak: < wanita(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/wanita > Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |