Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/51

e-Wanita edisi 51 (6-1-2011)

Resolusi Tahun Baru (I)

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                       TOPIK: Resolusi Tahun Baru (I)
                         Edisi 51/Januari 2011

MENU SAJI
DUNIA WANITA 1: RESOLUSI TAHUN BARU
DUNIA WANITA 2: RENCANA MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI

Shalom,

Redaksi e-Wanita mengucapkan, "Selamat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011"
kepada sahabat wanita. Mengawali tahun baru ini, mari mantapkan
langkah kita untuk mengisi hari-hari hidup kita lebih banyak lagi
bersama Tuhan. Kami menyajikan artikel yang sangat bermanfaat sehingga
memungkinkan sahabat wanita untuk membuat suatu komitmen, agar lebih
sungguh-sungguh lagi di dalam Dia. Kami berharap melalui sajian
pembuka kami di awal tahun ini, kiranya dapat membantu sahabat wanita
untuk semakin bertumbuh di dalam Dia. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


DUNIA WANITA 1: RESOLUSI TAHUN BARU

Perayaan Tahun Baru di Times Square

"Saya tidak pernah membuat resolusi tahun baru lagi," kata seorang
pria kepada saya, "Saya tidak pernah bisa menepatinya." Saya bisa
mengingat berbagai resolusi yang sudah saya buat, tetapi yang kemudian
saya abaikan. Saya percaya, membuat resolusi tahun baru itu penting.
Saya akan menyampaikan alasannya.

Pertama, kita semua perlu berubah. Beberapa orang sulit mengakuinya.
Saya pernah mendengar ada orang mengatakan, "Saya tidak pernah
menyesali hidup saya. Bila saya mengulanginya, saya akan melakukan hal
yang sama lagi." Tetapi sepengetahuan saya, tindakan seperti itu
terlalu buta dan mementingkan diri sendiri. Ada kekuatan besar dalam
pengakuan -- kepada diri sendiri, Tuhan, dan orang lain. Mengakui
kegagalan kita adalah langkah pertama, langkah yang menyakitkan untuk
bisa maju melakukan sesuatu yang lebih baik.

Kedua, saat kita mengubah penanggalan adalah saat yang tepat untuk
mengevaluasi lagi. Bagaimana perjalanan tahun lalu? Hal berbeda apa
yang akan dilakukan tahun ini? Sepanjang tahun ini selalu mengingatkan
saya ayat Alkitab, yang mungkin lebih dipahami oleh para petani
daripada orang kota: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur
di tempat duri tumbuh" (Yeremia 3:4). Memang masuk akal. Semakin luas
tanah yang diolah, semakin makmurlah Anda. Tetapi beberapa dari kita
melakukan hal bodoh dengan mencoba menabur benih di tanah yang
dipenuhi dengan duri tanpa mengolah tanah dan mencabuti duri-duri itu
bila tumbuh. Kita menyebutnya kemalasan. Kita sebut ini kebodohan.

Ada pertanyaan penting bagi Anda. Berapa persen dari hidup Anda yang
menghasilkan sesuatu yang berharga bagi Tuhan? Seberapa banyak "tanah
baru" yang akan Anda usahakan di tahun yang akan datang dan Anda
gunakan sebaik mungkin? Evaluasilah lagi. Awal tahun baru adalah waktu
yang tepat untuk membuat evaluasi.

Ketiga, tahun baru adalah waktu yang paling baik untuk melakukan
perbaikan-perbaikan. Tentu kita bisa gagal dalam melakukan apa yang
sudah kita rencanakan, tetapi bila kita gagal membuat rencana, pepatah
kuno mengatakan bahwa kita membuat rencana untuk gagal. Bila Anda
sangat takut gagal sehingga Anda tidak pernah membuat target yang
harus dicapai maka Anda tidak akan pernah mencapai atau mendapatkan
apa pun. Kegagalan bukanlah akhir. Karena orang yang memutuskan untuk
mau belajar dari kegagalan itu, maka kegagalan itu menjadi temannya.

Salah satu pahlawan idola saya di Alkitab adalah Rasul Paulus. Mari
kita bicara tentang kegagalan! Sepanjang hidupnya dia ditentang,
dianiaya, terdampar, dilempari batu dan dibiarkan mati, dikhianati
oleh rekan kerjanya yang dia percaya, difitnah, dan dicaci maki.
Kadang-kadang semuanya itu sepertinya menunjukkan bahwa pekerjaan yang
telah dia kerjakan selama bertahun-tahun sia-sia di depan matanya.
Tetapi selama ia berada di penjara, kita bisa melihat di salah satu
suratnya bahwa dia tidak mau menyerah. Dia menulis, "melupakan apa
yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah,
yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus"
(Filipi 3:13-14). Tidak heran jika dia menjadi perhatian pada
zamannya. Dia berhenti melihat ke belakang, dia melihat ke depan. Dia
tidak membiarkan rasa takut pada kegagalan membuat dia berhenti
mencoba.

Keempat, tahun baru adalah saat untuk belajar lebih sungguh-sungguh
lagi menyandarkan diri pada anugerah Tuhan. Sekarang saya telah
bertemu beberapa orang yang berusaha sendiri dan begitu pula dengan
Anda, tetapi seringkali orang-orang ini tampak bangga dan terarah. Ada
cara lain: Mulailah untuk percaya kepada pertolongan Tuhan. Satu lagi
rahasia dari Rasul Paulus: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13) Dan kekuatan dari
Tuhan ditunjukkan kepadanya melalui banyak hal -- melalui sakit,
sukacita, dan keberhasilan.

Bila tahun lalu Anda tidak bergantung kepada Tuhan seperti yang
seharusnya Anda lakukan, sekaranglah saatnya untuk membuat resolusi
tahun baru. Mengapa Anda tidak berdoa sekarang ini juga -- Anda bisa
menggunakan kata-kata ini bila mau: "Tuhan, aku ingin tahun baru ini
menjadi berbeda." Sekarang dalam doa ini sebutkan beberapa perubahan
yang Anda inginkan. Dan tutuplah doa Anda dengan: "Tuhan Yesus, aku
tahu bahwa aku pasti membutuhkan banyak pertolongan untuk melakukan
semua ini. Jadi sekarang aku serahkan diriku ke dalam tangan-Mu.
Tolonglah aku untuk bisa menerima kekuatan-Mu. Amin." Sekarang Anda
telah membuat kesempatan yang jauh lebih baik di tahun baru ini.
(t/Ratri)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joyful Heart
Alamat URL: http://www.joyfulheart.com/new-years/new-year.htm
Judul asli artikel: New Year`s Resolutions
Penulis artikel: Dr. Ralph F. Wilson
Tanggal akses: 1 Desember 2010


DUNIA WANITA 2: RENCANA MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI

Memilih rencana membaca Alkitab setiap hari merupakan resolusi Tahun
Baru yang sudah lazim bagi mereka yang merindukan pengetahuan yang
lebih dalam akan Firman Tuhan. Banyak orang merasa 1 Januari merupakan
hari yang paling tepat untuk mulai membaca seluruh Alkitab dalam satu
tahun. Tentu saja tidak perlu memulainya pada hari pertama tahun baru.
Rencana pembacaan Alkitab yang menetapkan 1 Januari sebagai titik
awal, juga bisa disesuaikan sehingga si pembaca bisa memulainya kapan
saja. Tidak ada kesempatan seperti awal tahun baru bagi seseorang
untuk memutuskan program apa yang paling tepat untuk jadwal dan
komitmen waktu berikutnya bagi dirinya. Karena terlalu bersemangat
untuk memulai kegiatan berisiko seperti ini, akhirnya rencana yang
sangat ambisius yang dipilih justru menjadi muluk-muluk dan sulit
dilakukan. Tidak lama kemudian, si pembaca tertinggal sangat jauh dari
jadwal yang ditentukan sehingga dia menyerah. Bersikap realistis
tentang motivasi seseorang dan komitmen waktu membantu meyakinkan diri
bahwa ia sudah mengambil pilihan yang tepat.

Pembaca pemula memerlukan beberapa informasi latar belakang sebelum
mempertimbangkan aspek lain dari rencana membaca Alkitab setiap hari.
Namun dengan beberapa informasi dasar tentang struktur dan
pengelompokannya, tantangan yang ada sepertinya tidak terlalu
mematahkan semangat. Singkatnya, dua kelompok utama tersebut adalah
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39
kitab yang terpisah yang mencakup periode waktu dari penciptaan sampai
431 SM. Para ahli membaginya menjadi 4 bagian: Hukum Taurat (disebut
juga sebagai Pentateuk/lima kitab pertama), Sejarah, Mazmur, dan
Nubuatan (kitab para nabi). Kitab Nubuatan selanjutnya dibagi menjadi
Nabi Besar dan Nabi Kecil. Dalam Perjanjian Baru hanya ada 27 kitab.
Kitab tersebut mencakup periode waktu sebelum kelahiran Yesus sampai
96 Setelah Masehi ketika Rasul Yohanes menulis kitab Wahyu. Bagian-
bagian dari Perjanjian Baru antara lain Injil, Sejarah (kitab Kisah
Para Rasul), surat para rasul, dan nubuatan (kitab Wahyu). Surat para
rasul sendiri dibagi ke dalam surat-surat yang ditulis Rasul Paulus,
disebut dengan surat Paulus, dan surat-surat yang ditulis oleh
rasul-rasul yang lain yaitu para rasul, Petrus dan Yohanes, dan
sebagian saudara Yesus, Yakobus, dan Yudas. Para ahli memiliki
pendapat yang berbeda mengenai siapakah yang menulis kitab Ibrani,
apakah Paulus, Lukas, atau Barnabas. Jika digabungkan, semuanya ada 66
kitab dan dibagi menjadi 1.189 pasal. Jika rencana pembacaan Alkitab
dilakukan satu pasal setiap hari maka akan menghabiskan waktu tiga
tahun untuk menyelesaikannya.

Bagi mereka yang ingin membaca seluruh pasal dalam satu tahun bisa
mendapatkan berbagai variasi rencana membaca Alkitab setiap hari dari
berbagai organisasi dan situs Kristen. Seseorang bahkan bisa membeli
sebuah buku yang memiliki tanggal di atas bacaannya. Meskipun begitu,
kita tidak harus mulai dari Kejadian dan membaca seluruhnya sampai
Wahyu. Sebenarnya, mungkin hal ini bukan cara terbaik untuk
memulainya. Banyak orang yang mulai menjalankan rencana ini dengan
antusias akhirnya mereka berhenti di kitab Ulangan dan Bilangan.
Sayangnya, sulitnya membaca sejumlah hukum yang sangat banyak dan
daftar nama-nama asing membuat para pembaca tidak pernah sampai pada
kitab Yosua dan peristiwa jatuhnya Yerikho yang mencengangkan.
Pembacaan yang berurutan juga berarti membaca dengan tekun seluruh
bagian panjang dari bacaan yang sulit. Namun setelah membaca tentang
Nuh dan air bah dalam Kejadian 11, rencana pembacaan Alkitab setiap
hari ini berubah ke kitab Ayub kemudian kembali lagi ke Kejadian 12.
Selanjutnya, jadwal berubah maju mundur antara 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2
Raja-raja, 1 dan 2 Tawarikh, dan Mazmur. Awalnya untuk Injil, jadwal
menetapkan bacaan yang runtut, sebagai contoh, Yesus memberi makan
lima ribu orang yang dibaca dari perspektif masing-masing penulis
Injil. Sebagian besar surat para rasul diselang-seling dalam kitab
Kisah Para Rasul. Jadwal pembacaan sejarah menampilkan kitab secara
urut menurut keyakinan para ahli kapan surat tersebut ditulis. Rencana
memulai bacaan berminggu-minggu inipun tidak menguntungkan juga
sehingga banyak pembaca menjadi bosan.

Walaupun disebut bacaan yang membosankan, namun bacaan ini berisi
informasi penting bagi pelajar. Mutiara kecil yang menjadi dasar buku
terlaris ini diselipkan dalam sembilan pasal silsilah: "Yabes lebih
dimuliakan daripada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya
kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati
aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu
menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga
kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu"
(1 Tawarikh 4:9-10). Meskipun demikian, lebih baik lompati dulu bagian
yang sulit dan bacalah bagian lain daripada berhenti sama sekali.
Banyak rencana pembacaan Alkitab sehari-hari yang mengizinkan pembaca
untuk mengikuti komitmen ini dengan lebih banyak variasi sehingga
mereka tidak terjebak dalam bagian khusus. Salah satu bacaan harian
yang terkenal malah setiap hari memberikan bacaan dari bagian yang
berbeda dalam Alkitab, menggabungkan Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Atau si pembaca dapat memutuskan sendiri urutan mana yang akan
dia pakai untuk membaca kitab. Selama dia membaca kira-kira tiga
sampai empat pasal sehari, tujuan menyelesaikan pembacaan Alkitab
dalam satu tahun akan tercapai. Jadwal mingguan dan bulanan tersedia
bagi pembaca yang frustasi karena mencoba mengikuti rencana pembacaan
Alkitab sehari-hari yang ketat. Jadwal ini membantu pembaca untuk
mengikutinya dengan mudah atau bahkan jauh lebih baik lagi,
meneruskannya.

Hal ini memunculkan pertanyaan penting. Seberapa pentingkah pembacaan
Alkitab setiap hari ini sehingga Alkitab perlu dibaca dalam jangka
waktu satu tahun? Ini merupakan keputusan pribadi namun tak ada hal
ajaib atau aneh mengenai kerangka waktu tersebut. Beberapa situs
menawarkan rencana pembacaan Alkitab untuk membaca keseluruhan bagian
sedikitnya dalam waktu tiga sampai enam bulan atau selama tiga tahun. 
Berikutnya untuk mereka yang ingin meluangkan waktu dan melakukan 
pembelajaran yang mendalam untuk masing-masing bagian. Banyak dari 
situs ini yang juga menawarkan rencana dua mingguan atau bulanan untuk 
masalah atau topik khusus, seperti doa atau mukjizat Yesus. Apa pun 
kriteria seseorang, rencana pembacaan Alkitab dapat dilakukan dengan 
mudah sehingga resolusi dapat terus dilakukan, baik dibuat di hari 
pertama Tahun Baru ataupun di hari-hari lain. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Christianet
Alamat URL: http://www.christianet.com/biblestudy/
            dailybiblereadingplan.htm
Judul asli artikel: Daily Bible Reading Plan
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 1 Desember 2010

       "ORANG BIJAKSANA AKAN SELALU MERESPONI KEADAAN 
                   DENGAN CARA YANG POSITIF"

Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Fitri Nurhana
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org