Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/35 |
|
e-Wanita edisi 35 (5-5-2010)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Wanita di Hadapan Allah Edisi 35/Mei 2010 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - DUNIA WANITA (1): Anda Dirancang untuk Suatu Tujuan - DUNIA WANITA (2): Perempuan dan Nilai-Nilai Kebenarannya - POTRET WANITA: Helen Keller - POKOK DOA: Wanita yang Berkarakter Kristus ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Sebagian pekerja keras tersesat karena mereka bermasalah dalam tujuan hidup. Tidak mengherankan, banyak yang kemudian depresi, putus asa atau stres karena -- seperti kata Pengkhotbah -- semua kerja keras dan usaha manusia akan sia-sia tanpa pertolongan Tuhan. Sebenarnya, Allah telah merancang Sahabat Wanita sekalian sedemikian baiknya dengan tujuan yang sangat khusus di dunia ini. Untuk menjawab misteri kehidupan pribadi, bukalah hati kepada Bapa yang menetapkan langkah dan keutamaan dalam hidup Anda. e-Wanita edisi ini memuat beberapa artikel tentang tujuan dan nilai hidup wanita di hadapan Allah. Sahabat wanita juga diajak untuk menyimak kesaksian tokoh wanita yang sangat inspiratif. Kiranya, e-Wanita ini menyegarkan kembali pandangan Sahabat wanita sekalian. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-Wanita, Truly Almendo Pasaribu http://wanita.sabda.org http://fb.sabda.org/wanita ______________________________________________________________________ "There are no mistakes, no coincidences. All events are blessings given to us to learn from." (Elizabeth Kubler-Ross) ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA (1) ANDA DIRANCANG UNTUK SUATU TUJUAN "Mengapa aku dilahirkan? Untuk apa aku ada? Apakah tujuan hidupku?" Terkadang, Anda mungkin menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu. Yakinlah bahwa Tuhan memunyai tujuan khusus ketika membentuk Anda, menempatkan Anda di dunia, menebus Anda, dan menjadikan Anda milik-Nya. Anda dirancang dengan sangat unik untuk tujuan istimewa itu. Dalam Yesaya 43 Tuhan menyatakan tujuan utama-Nya untuk Anda. "`[S]emua orang ... Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!`... `Kamu inilah saksi-saksi-Ku,` demikianlah firman TUHAN, `dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia.... Aku, Akulah TUHAN.... umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.`" (Yesaya 43:7,10,11,21) Anda adalah orang yang benar-benar telah dipilih Allah dan dimaksudkan untuk terus menunjukkan sifat-Nya dalam hidup Anda. Untuk bisa melakukan hal ini, Dia berkata, "Kamu perlu mengenal Aku, percaya kepada-Ku, dan mengerti bahwa Akulah satu-satunya Allah." Betapa indahnya hidup ini! Tuhan, Yehova, Allah sendiri menciptakan Anda untuk tujuan mengenal Dia dan menunjukkan kepada orang lain siapakah Dia dan seperti apakah Dia. Hasilnya adalah Anda akan mengalami sukacita, damai, dan kepuasan pribadi terbesar dan orang lain akan datang untuk memuliakan nama-Nya. Sungguh tujuan yang sangat indah! Apa tujuan atau panggilan yang lebih besar lagi bagi kita? Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 9:23-24) Yesus berkata, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3) Rasul Paulus mempersaksikan bahwa inilah tujuan hidupnya, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia...." (Filipi 3:10) Mengenal Tuhan Secara Pribadi Hidup itu memiliki tujuan. Hidup Anda memiliki tujuan. Tujuannya adalah datang untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan melayani Dia dengan sukacita, memuliakan dan memuji nama-Nya. Seluruh umat manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan menikmati Dia selamanya. Dosa telah mengubah manusia ke jalan yang lain, tetapi hal ini tidak sedikit pun mengubah tujuan Allah; dan ketika kita dilahirbarukan, kita dituntun untuk mewujudkan tujuan besar Allah bagi manusia. Aku diciptakan oleh Tuhan, Dialah yang menciptakan Aku." [Oswald Chambers, My Utmost for His Highest: The Golden Book of Oswald Chambers (New York: Dodd, Mead and Company, 1935), hal. 265] Panggilan itu sungguh istimewa dan khusus -- untuk mengenal Tuhan, melayani Dia, dan memuliakan Dia! Kita akan melayani dan memuliakan Dia hanya ketika kita bisa menerima dan mengenal Dia. Tuhan menghendaki Anda mengenal Dia secara pribadi, dengan keintiman. Dia menghendaki Anda mengetahui betapa Ia mengasihi dan memedulikan Anda. Ia menghendaki Anda mengetahui bahwa Dia yang baik, penuh belas kasihan, murah hati, dan mulia itu tertarik pada pribadi Anda. Ia setia dan tidak akan berubah. Ia menghendaki Anda mengetahui bahwa Ia sangat merindukan dan peduli pada Anda, sama seperti seorang ibu yang baik memberikan kenyamanan dan perhatian kepada anaknya. Ia menghendaki Anda mengetahui bahwa Dia peduli pada Anda ketika Anda tergoda, takut, cemas, dan putus asa. Jadi, kita harus menyimpulkan bahwa tujuan dan maksud utama hidup kita ialah untuk mengenal Tuhan. Kita telah diciptakan untuk Tuhan, kita hanya bisa mengalami sukacita sejati, damai, dan kepenuhan hidup ketika kita belajar mengenal Tuhan. Ketika kita semakin intim mengenal Dia, semakin bersungguh-sungguh, kita akan semakin memercayai Dia lebih dalam dan lebih bebas dari kekhawatiran, kegelisahan, frustrasi, dan kecemasan. "Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu...." (Mazmur 9:10) "Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram...." (Ayub 22:21) Pikirkanlah! Pencipta yang Mahakuasa, Tuhan segala tuan, Allah itu sendiri menghendaki Anda menjadi sahabat pribadi dan teman intim-Nya. Anda memerlukan pertolongan anugerah untuk memperoleh dorongan terbesar, sukacita terbesar, dan kekuatan terbesar ketika Anda menyadari bahwa Ia ada, mengasihi, dan memedulikan Anda. Pengenalan akan Tuhan membutuhkan keikutsertaan Anda. Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut ini. 1. Setuju kepada-Nya. Percayalah kepada-Nya ketika Ia mengatakan siapa Anda sesungguhnya pada saat Anda berhubungan dengan-Nya. "Ketahuilah dan percayalah kepada-Ku," kata-Nya. Sadarilah bahwa Anda berharga bagi Dia. Bersyukurlah senantiasa kepada-Nya atas kebenaran yang berharga ini. "Bapa, terima kasih bahwa aku adalah milik-Mu yang istimewa, karena Engkau mengasihi dan berkenan kepadaku.", 2. Buatlah komitmen tegas bahwa Anda akan hidup sepenuhnya untuk Dia. Buatlah komitmen yang sungguh-sungguh kepada-Nya -- kepada keinginan-Nya, kehendak-Nya. "Aku bersuka melakukan kehendakmu, o Allahku." "Kehendak-Mulah, bukan kehendakku, terjadi." Satukan hidup Anda sungguh-sungguh bersama dengan-Nya -- terimalah kehendak-Nya, rencana-Nya, tujuan-Nya, dan cara-Nya, hingga sukacita Anda menjadi penuh. Tuhan bertanggung jawab penuh atas orang-orang yang menjadi milik-Nya. 3. Jangan ada dosa yang tidak diketahui atau tidak diakui. "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18) Bahkan, menyangkut hubungan dengan sesama, kita tidak bisa mengalami kedekatan dengan orang-orang yang kita sakiti. Kita perlu senantiasa melatih diri untuk selalu memiliki hati nurani yang bersih dari rasa bersalah kepada Tuhan dan sesama. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Kemudian, kita bisa mengalami kembali kedekatan dengan-Nya dan terus bertumbuh dalam hubungan dan dalam pengenalan akan Dia. Orang yang suci hatinya akan melihat Allah (lihat Matius 5:8). 4. Terimalah pencobaan dan penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi pada diri Anda sebagai kesempatan untuk mengenal Dia dengan lebih dekat. Melalui kesulitan, pencobaan, ujian, dan penderitaan inilah kita cenderung mendekat kepada-Nya. Hal ini memberi kita kesempatan agar kasih, perhatian, dan anugerah Allah dicurahkan kepada kita. 5. Pikirkan siapakah Dia dan apa yang Ia janjikan untuk Anda. Buatlah daftar: - kualitas yang menggambarkan seperti apa Allah itu, - apa yang Allah janjikan Ia akan "menjadi" kepada Anda, - apa yang Allah janjikan Ia akan lakukan bagi Anda, dan - siapakah Anda bagi-Nya. Amati lagi daftar tersebut secara sistematis. Sembahlah Allah seperti Pribadi ada-Nya. Nikmatilah waktu-waktu ketika Ia menjadi atau Ia melakukan apa yang Ia katakan kepada Anda. Bersyukurlah atas waktu-waktu itu. Bersyukurlah untuk bagaimana Allah memperhatikan Anda. 6. Luangkan waktu dengan-Nya di dalam firman-Nya setiap hari. Dengarkan Dia ketika Ia berbicara kepada Anda melalui firman-Nya. Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk melakukan apa yang Ia katakan dalam firman-Nya, sehingga dengan pengalaman hidup, Anda mengetahui bahwa firman itu benar. Lebih baik, bacalah beberapa ayat, baca berulang-ulang, dan pahamilah pesan itu alih-alih membaca bagian yang lebih besar tetapi tidak mendapatkan apa-apa. 7. Bersekutu dengan-Nya melalui doa. Perkenankan waktu doa Anda menjadi pujian, pengakuan, ucapan syukur, dan doa syafaat. Nyatakanlah kebutuhan-kebutuhan Anda kepada-Nya, serahkanlah keluarga dan teman-teman, pekerjaan, tanggung jawab, serta pelayanan Anda kepada-Nya. Persekutuan dapat menjadi menyenangkan jika Anda menggunakan buku catatan doa/pujian. Dengan buku tersebut Anda bisa mencatat kualitas Tuhan dan janji-janji-Nya kepada Anda. Catatlah permohonan Anda. Berilah tempat untuk mencatat tanggal dan cara Tuhan menjawabnya. Buatlah permohonan yang jelas. Sebagaimana yang disarankan Andrew Murray, di bagian atas kertas permohonan doa saya menuliskan, "Bapa, saya mengetahui apa yang saya minta dan saya menantikan jawabannya." Jadi untuk mengenal Dia diperlukan: - sebuah komitmen untuk kesediaan -- mengenal dan melakukan kehendak Allah, - sebuah komitmen untuk pikiran -- memikirkan, mengamati pribadi-Nya dan pekerjaan-Nya yang luar biasa, semua keberadaan-Nya, semua yang Ia telah lakukan, dan apa yang Ia janjikan akan dilakukan-Nya, - sebuah komitmen untuk waktu -- bersekutu di dalam firman Tuhan dan berdoa, dan - sebuah komitmen untuk kehidupan -- hidup untuk dan bagi Dia, bukan untuk diri sendiri, serta tidak membiarkan dosa merusak persekutuan. Kenalilah Dia, Bapa surgawi yang baik, melebihi gambaran Anda tentang seorang ayah ideal yang bisa terbayangkan. Ketika Anda semakin mengenal Dia, akan bertambahlah sukacita, kedamaian, dan kepuasan Anda. Bapa di surga, aku bersyukur atas kemurahan-Mu, kebaikan-Mu, kesetiaan-Mu, kemuliaan-Mu, dan kasih-Mu. Terima kasih, aku dijadikan milik-Mu dan Engkau menghendaki hidupku dipenuhi dengan sukacita dan kedamaian. Tolonglah aku hidup untuk sungguh-sungguh mengenal Engkau, memercayai Engkau, dan memuliakan nama-Mu di dunia. Dengan Roh Kudus-Mu yang setia, bekerjalah dan tinggallah di dalam aku untuk kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus, amin. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul asli artikel: You Are Designed for a Purpose Judul buku: You Are Very Special Penulis: Verna Nirkey Penerbit: Power Books, New Jersey 1977 Halaman: 96 -- 101 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA (2) PEREMPUAN DAN NILAI-NILAI KEBENARANNYA Di mata Tuhan, kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Dalam iman, kita semua satu di dalam Yesus Kristus. Dengan baptisan yang mempersatukan kita bersama Yesus, kita semua telah mengenakan Kristus pada tubuh kita. "Dalam hal ini, tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus." Pernyataan yang agung ini dibuat sejak gereja berdiri, sebagaimana dibaca dalam kitab Galatia 3:28. Laki-laki tidak lebih baik daripada perempuan. Laki-laki tidak lebih disukai [Allah] daripada perempuan. Di hadapan Tuhan, kita semua merupakan sesama makhluk ciptaan. Tetapi, darah Anak Domba-Nya menjadikan kita berharga. Oleh sebab itu, suami dan istri merupakan sesama ahli waris kasih karunia Tuhan (1 Petrus 3:7). Perempuan bukan hanya sederajat dengan laki-laki, ia juga menjadikan hidup seorang laki-laki lengkap. Perempuan memenuhi sesuatu yang tidak dapat dilakukan laki-laki. Dalam Kejadian 2:20, perempuan digambarkan sebagai penolong yang sepadan dengan laki-laki. Peranan perempuan yang sederajat dan melengkapi ini tampak lebih nyata dalam peristiwa penciptaan, ketika Tuhan menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki. Perempuan diciptakan bukan untuk ditaklukkan ataupun ditinggikan. Ia bagaikan tulang rusuk, yang diciptakan Tuhan untuk berada di sisi laki-laki. Sebagai Seorang Istri Amsal 31:10-31 menggambarkan tentang seorang istri yang baik. "Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri. Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang. Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" Jika Perjanjian Lama menekankan kewajiban, Perjanjian Baru justru mengajarkan ketundukan sebagai karakter penting pada seorang perempuan yang benar. "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22-24) "Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman." (1 Petrus 3:1-6) Sebagai Seorang Ibu Seorang ibu Kristen haruslah mengusahakan agar anak-anaknya menikah di dalam Tuhan. Kejadian 27-28 menceritakan kisah Ribka dan kedua anaknya, Esau dan Yakub. Esau menikah dengan perempuan-perempuan Het yang bernama Yudit dan Basmat. Pernikahan itu sangat memedihkan hati Ishak dan Ribka. "Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: `Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang istri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?` Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: `Janganlah mengambil istri dari perempuan Kanaan. Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang istri dari anak-anak Laban, saudara ibumu. Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa.`" (Kejadian 27:46-28:1-3) Sebagai Pekerja Gereja "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang." (Titus 2:3-5) Perempuan memiliki banyak peran di gereja. Dengan talenta yang diberikan Tuhan, seorang perempuan antara lain dapat menjadi nabi (Lukas 2:36- 38), melayani hamba Tuhan (Matius 8:14-15; Roma 16:1-2), mengajar orang muda (2 Timotius 3:15), atau memberi sedekah kepada yang membutuhkan (Kisah Para Rasul 9:36). Diambil dari: Nama majalah: Warta Sejati, Edisi 35 - 2003 Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia, Jakarta 2003 Halaman: 21 -- 23 ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA HELEN KELLER Diringkas oleh: Novita Yuniarti Helen Keller dilahirkan di Tuscumbia, Alabama. Pada usia 19 bulan, ia terserang suatu penyakit yang membuatnya menjadi tuli dan buta. Pada saat Helen berusia 7 tahun, orang tuanya mempekerjakan Anne Sullivan sebagai guru privatnya. Ia seorang lulusan dari Institut Perkins untuk Orang Buta. Setelah mengajar Helen selama 2 minggu, terjadi sebuah terobosan besar; Helen mampu mengerti kata "air" yang diperagakan Anne melalui tangannya dan membentuk suatu ikatan seumur hidup antara guru dan murid. Pada tahun 1900 Helen masuk Radcliffe College dan Anne dengan setia mendampingi dan menerjemahkan materi kuliah Helen dengan isyarat tangan. Tahun 1904 Helen berhasil menyelesaikan kuliahnya dan lulus dengan predikat "cum laude". Pada tahun 1906 ketika New York mendirikan Komisi Negara Bagian untuk Orang Buta, gubernur yang menjabat pada masa itu meminta Helen menjadi pimpinan lembaga tersebut dan menjadikannya orang pertama yang menyuarakan tentang bagaimana penyakit kelamin yang tidak bisa dicegah dapat menyebabkan kebutaan, ketulian, kebisuan, dan penyakit lain yang mematikan. Tahun 1924, Yayasan Amerika untuk Orang Buta (AFB) menunjuk Helen sebagai jurubicara mereka. Ia terus aktif dalam berbagai gerakan reformasi sosial, termasuk penghapusan tenaga kerja anak-anak dan hukuman mati. Ia juga mengupayakan penyediaan bahan bacaan untuk para tunanetra yang didanai pemerintah federal. Selama Perang Dunia II, Helen melakukan kunjungan untuk memberikan dukungan moral ke rumah sakit militer, dan pada tahun 1950-an ia mengunjungi Afrika Selatan, Timur Tengah, dan Amerika Latin untuk mengajar orang-orang yang cacat penglihatan. Tahun 1960 Helen pensiun dari kegiatan publik dan pada tahun 1964 ia dianugerahi Medali Kebebasan Presiden (Amerika Serikat) oleh Presiden Lyndon Johnson. Diringkas dari: Judul buku: 100 Wanita yang Mengguncang Dunia Penulis: Gail Meyer Rolka Penerbit: Delapratasa Publishing, 2004 Halaman: 140 -- 141 ______________________________________________________________________ - POKOK DOA 1. Berdoalah agar setiap wanita Kristen memiliki nilai-nilai kebenaran Kristus di dalam diri mereka, sehingga karakter Kristus dapat terpancar dari kehidupan mereka setiap hari. 2. Doakan juga agar setiap wanita Kristen tidak hanya berfokus pada kecantikan fisik saja, namun yang melebihi itu, mereka mulai memikirkan kecantikan batiniah yang bersifat kekal. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: < wanita(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita Facebook e-Wanita: http://fb.sabda.org/wanita ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Novita Yuniarti Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |