Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/35

e-Wanita edisi 35 (5-5-2010)

Wanita di Hadapan Allah

_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
                    Topik: Wanita di Hadapan Allah
                          Edisi 35/Mei 2010
______________________________________________________________________
                              MENU SAJI

- SUARA WANITA
- DUNIA WANITA (1): Anda Dirancang untuk Suatu Tujuan
- DUNIA WANITA (2): Perempuan dan Nilai-Nilai Kebenarannya
- POTRET WANITA: Helen Keller
- POKOK DOA: Wanita yang Berkarakter Kristus
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA

  Shalom,

  Sebagian pekerja keras tersesat karena mereka bermasalah dalam
  tujuan hidup. Tidak mengherankan, banyak yang kemudian depresi,
  putus asa atau stres karena -- seperti kata Pengkhotbah -- semua
  kerja keras dan usaha manusia akan sia-sia tanpa pertolongan Tuhan.
  Sebenarnya, Allah telah merancang Sahabat Wanita sekalian sedemikian
  baiknya dengan tujuan yang sangat khusus di dunia ini. Untuk
  menjawab misteri kehidupan pribadi, bukalah hati kepada Bapa yang
  menetapkan langkah dan keutamaan dalam hidup Anda.

  e-Wanita edisi ini memuat beberapa artikel tentang tujuan dan nilai
  hidup wanita di hadapan Allah. Sahabat wanita juga diajak untuk
  menyimak kesaksian tokoh wanita yang sangat inspiratif.

  Kiranya, e-Wanita ini menyegarkan kembali pandangan Sahabat wanita
  sekalian. Tuhan Yesus memberkati.

  Redaksi Tamu e-Wanita,
  Truly Almendo Pasaribu
  http://wanita.sabda.org
  http://fb.sabda.org/wanita
______________________________________________________________________

               "There are no mistakes, no coincidences.
         All events are blessings given to us to learn from."
                       (Elizabeth Kubler-Ross)
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA (1)

                  ANDA DIRANCANG UNTUK SUATU TUJUAN

  "Mengapa aku dilahirkan? Untuk apa aku ada? Apakah tujuan hidupku?"
  Terkadang, Anda mungkin menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu.
  Yakinlah bahwa Tuhan memunyai tujuan khusus ketika membentuk Anda,
  menempatkan Anda di dunia, menebus Anda, dan menjadikan Anda
  milik-Nya. Anda dirancang dengan sangat unik untuk tujuan istimewa
  itu. Dalam Yesaya 43 Tuhan menyatakan tujuan utama-Nya untuk Anda.

    "`[S]emua orang ... Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk
    dan yang juga Kujadikan!`... `Kamu inilah saksi-saksi-Ku,`
    demikianlah firman TUHAN, `dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya
    kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap
    Dia.... Aku, Akulah TUHAN.... umat yang telah Kubentuk bagi-Ku
    akan memberitakan kemasyhuran-Ku.`" (Yesaya 43:7,10,11,21)

  Anda adalah orang yang benar-benar telah dipilih Allah dan
  dimaksudkan untuk terus menunjukkan sifat-Nya dalam hidup Anda.
  Untuk bisa melakukan hal ini, Dia berkata, "Kamu perlu mengenal Aku,
  percaya kepada-Ku, dan mengerti bahwa Akulah satu-satunya Allah."
  Betapa indahnya hidup ini! Tuhan, Yehova, Allah sendiri menciptakan
  Anda untuk tujuan mengenal Dia dan menunjukkan kepada orang lain
  siapakah Dia dan seperti apakah Dia. Hasilnya adalah Anda akan
  mengalami sukacita, damai, dan kepuasan pribadi terbesar dan orang
  lain akan datang untuk memuliakan nama-Nya. Sungguh tujuan yang
  sangat indah! Apa tujuan atau panggilan yang lebih besar lagi bagi
  kita?

    Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
    kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena
    kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
    tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang
    berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN
    yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi;
    sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia
    9:23-24)

  Yesus berkata, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
  mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
  Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3) Rasul Paulus
  mempersaksikan bahwa inilah tujuan hidupnya, "Yang kukehendaki ialah
  mengenal Dia...." (Filipi 3:10)

  Mengenal Tuhan Secara Pribadi

  Hidup itu memiliki tujuan. Hidup Anda memiliki tujuan. Tujuannya
  adalah datang untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan melayani Dia
  dengan sukacita, memuliakan dan memuji nama-Nya.

    Seluruh umat manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan
    menikmati Dia selamanya. Dosa telah mengubah manusia ke jalan yang
    lain, tetapi hal ini tidak sedikit pun mengubah tujuan Allah; dan
    ketika kita dilahirbarukan, kita dituntun untuk mewujudkan tujuan
    besar Allah bagi manusia. Aku diciptakan oleh Tuhan, Dialah yang
    menciptakan Aku." [Oswald Chambers, My Utmost for His Highest: The
    Golden Book of Oswald Chambers (New York: Dodd, Mead and Company,
    1935), hal. 265]

  Panggilan itu sungguh istimewa dan khusus -- untuk mengenal Tuhan,
  melayani Dia, dan memuliakan Dia! Kita akan melayani dan memuliakan
  Dia hanya ketika kita bisa menerima dan mengenal Dia. Tuhan
  menghendaki Anda mengenal Dia secara pribadi, dengan keintiman. Dia
  menghendaki Anda mengetahui betapa Ia mengasihi dan memedulikan
  Anda. Ia menghendaki Anda mengetahui bahwa Dia yang baik, penuh
  belas kasihan, murah hati, dan mulia itu tertarik pada pribadi Anda.
  Ia setia dan tidak akan berubah. Ia menghendaki Anda mengetahui
  bahwa Ia sangat merindukan dan peduli pada Anda, sama seperti
  seorang ibu yang baik memberikan kenyamanan dan perhatian kepada
  anaknya. Ia menghendaki Anda mengetahui bahwa Dia peduli pada Anda
  ketika Anda tergoda, takut, cemas, dan putus asa.

  Jadi, kita harus menyimpulkan bahwa tujuan dan maksud utama hidup
  kita ialah untuk mengenal Tuhan. Kita telah diciptakan untuk Tuhan,
  kita hanya bisa mengalami sukacita sejati, damai, dan kepenuhan
  hidup ketika kita belajar mengenal Tuhan. Ketika kita semakin intim
  mengenal Dia, semakin bersungguh-sungguh, kita akan semakin
  memercayai Dia lebih dalam dan lebih bebas dari kekhawatiran,
  kegelisahan, frustrasi, dan kecemasan. "Orang yang mengenal nama-Mu
  percaya kepada-Mu...." (Mazmur 9:10) "Berlakulah ramah terhadap
  Dia, supaya engkau tenteram...." (Ayub 22:21)

  Pikirkanlah! Pencipta yang Mahakuasa, Tuhan segala tuan, Allah itu
  sendiri menghendaki Anda menjadi sahabat pribadi dan teman
  intim-Nya. Anda memerlukan pertolongan anugerah untuk memperoleh
  dorongan terbesar, sukacita terbesar, dan kekuatan terbesar ketika
  Anda menyadari bahwa Ia ada, mengasihi, dan memedulikan Anda.

  Pengenalan akan Tuhan membutuhkan keikutsertaan Anda. Anda perlu
  melakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Setuju kepada-Nya.

     Percayalah kepada-Nya ketika Ia mengatakan siapa Anda
     sesungguhnya pada saat Anda berhubungan dengan-Nya. "Ketahuilah
     dan percayalah kepada-Ku," kata-Nya. Sadarilah bahwa Anda
     berharga bagi Dia. Bersyukurlah senantiasa kepada-Nya atas
     kebenaran yang berharga ini. "Bapa, terima kasih bahwa aku adalah
     milik-Mu yang istimewa, karena Engkau mengasihi dan berkenan
     kepadaku.", 2. Buatlah komitmen tegas bahwa Anda akan hidup sepenuhnya untuk
     Dia.

     Buatlah komitmen yang sungguh-sungguh kepada-Nya -- kepada
     keinginan-Nya, kehendak-Nya. "Aku bersuka melakukan kehendakmu,
     o Allahku." "Kehendak-Mulah, bukan kehendakku, terjadi." Satukan
     hidup Anda sungguh-sungguh bersama dengan-Nya -- terimalah
     kehendak-Nya, rencana-Nya, tujuan-Nya, dan cara-Nya, hingga
     sukacita Anda menjadi penuh. Tuhan bertanggung jawab penuh atas
     orang-orang yang menjadi milik-Nya.

  3. Jangan ada dosa yang tidak diketahui atau tidak diakui.

     "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau
     mendengar." (Mazmur 66:18) Bahkan, menyangkut hubungan dengan
     sesama, kita tidak bisa mengalami kedekatan dengan orang-orang
     yang kita sakiti. Kita perlu senantiasa melatih diri untuk selalu
     memiliki hati nurani yang bersih dari rasa bersalah kepada Tuhan
     dan sesama. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
     dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
     menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Kemudian,
     kita bisa mengalami kembali kedekatan dengan-Nya dan terus
     bertumbuh dalam hubungan dan dalam pengenalan akan Dia. Orang
     yang suci hatinya akan melihat Allah (lihat Matius 5:8).

  4. Terimalah pencobaan dan penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi
     pada diri Anda sebagai kesempatan untuk mengenal Dia dengan lebih
     dekat.

     Melalui kesulitan, pencobaan, ujian, dan penderitaan inilah kita
     cenderung mendekat kepada-Nya. Hal ini memberi kita kesempatan
     agar kasih, perhatian, dan anugerah Allah dicurahkan kepada kita.

  5. Pikirkan siapakah Dia dan apa yang Ia janjikan untuk Anda.

     Buatlah daftar:
     - kualitas yang menggambarkan seperti apa Allah itu,
     - apa yang Allah janjikan Ia akan "menjadi" kepada Anda,
     - apa yang Allah janjikan Ia akan lakukan bagi Anda, dan
     - siapakah Anda bagi-Nya.

     Amati lagi daftar tersebut secara sistematis. Sembahlah Allah
     seperti Pribadi ada-Nya. Nikmatilah waktu-waktu ketika Ia menjadi
     atau Ia melakukan apa yang Ia katakan kepada Anda. Bersyukurlah
     atas waktu-waktu itu. Bersyukurlah untuk bagaimana Allah
     memperhatikan Anda.

  6. Luangkan waktu dengan-Nya di dalam firman-Nya setiap hari.

     Dengarkan Dia ketika Ia berbicara kepada Anda melalui firman-Nya.
     Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk melakukan apa yang Ia
     katakan dalam firman-Nya, sehingga dengan pengalaman hidup, Anda
     mengetahui bahwa firman itu benar. Lebih baik, bacalah beberapa
     ayat, baca berulang-ulang, dan pahamilah pesan itu alih-alih
     membaca bagian yang lebih besar tetapi tidak mendapatkan apa-apa.

  7. Bersekutu dengan-Nya melalui doa.

     Perkenankan waktu doa Anda menjadi pujian, pengakuan, ucapan
     syukur, dan doa syafaat. Nyatakanlah kebutuhan-kebutuhan Anda
     kepada-Nya, serahkanlah keluarga dan teman-teman, pekerjaan,
     tanggung jawab, serta pelayanan Anda kepada-Nya. Persekutuan
     dapat menjadi menyenangkan jika Anda menggunakan buku catatan
     doa/pujian. Dengan buku tersebut Anda bisa mencatat kualitas
     Tuhan dan janji-janji-Nya kepada Anda. Catatlah permohonan Anda.
     Berilah tempat untuk mencatat tanggal dan cara Tuhan menjawabnya.
     Buatlah permohonan yang jelas. Sebagaimana yang disarankan Andrew
     Murray, di bagian atas kertas permohonan doa saya menuliskan,
     "Bapa, saya mengetahui apa yang saya minta dan saya menantikan
     jawabannya."

     Jadi untuk mengenal Dia diperlukan:
     - sebuah komitmen untuk kesediaan -- mengenal dan melakukan
       kehendak Allah,
     - sebuah komitmen untuk pikiran -- memikirkan, mengamati
       pribadi-Nya dan pekerjaan-Nya yang luar biasa, semua
       keberadaan-Nya, semua yang Ia telah lakukan, dan apa yang Ia
       janjikan akan dilakukan-Nya,
     - sebuah komitmen untuk waktu -- bersekutu di dalam firman Tuhan
       dan berdoa, dan
     - sebuah komitmen untuk kehidupan -- hidup untuk dan bagi Dia,
       bukan untuk diri sendiri, serta tidak membiarkan dosa merusak
       persekutuan.

  Kenalilah Dia, Bapa surgawi yang baik, melebihi gambaran Anda
  tentang seorang ayah ideal yang bisa terbayangkan. Ketika Anda
  semakin mengenal Dia, akan bertambahlah sukacita, kedamaian, dan
  kepuasan Anda.

    Bapa di surga, aku bersyukur atas kemurahan-Mu, kebaikan-Mu,
    kesetiaan-Mu, kemuliaan-Mu, dan kasih-Mu. Terima kasih, aku
    dijadikan milik-Mu dan Engkau menghendaki hidupku dipenuhi dengan
    sukacita dan kedamaian. Tolonglah aku hidup untuk sungguh-sungguh
    mengenal Engkau, memercayai Engkau, dan memuliakan nama-Mu di
    dunia. Dengan Roh Kudus-Mu yang setia, bekerjalah dan tinggallah
    di dalam aku untuk kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus, amin. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul asli artikel: You Are Designed for a Purpose
  Judul buku: You Are Very Special
  Penulis: Verna Nirkey
  Penerbit: Power Books, New Jersey 1977
  Halaman: 96 -- 101
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA (2)

                  PEREMPUAN DAN NILAI-NILAI KEBENARANNYA

  Di mata Tuhan, kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Dalam iman,
  kita semua satu di dalam Yesus Kristus. Dengan baptisan yang
  mempersatukan kita bersama Yesus, kita semua telah mengenakan
  Kristus pada tubuh kita. "Dalam hal ini, tidak ada orang Yahudi atau
  orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
  laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam
  Kristus Yesus." Pernyataan yang agung ini dibuat sejak gereja
  berdiri, sebagaimana dibaca dalam kitab Galatia 3:28.

  Laki-laki tidak lebih baik daripada perempuan. Laki-laki tidak lebih
  disukai [Allah] daripada perempuan. Di hadapan Tuhan, kita semua
  merupakan sesama makhluk ciptaan. Tetapi, darah Anak Domba-Nya
  menjadikan kita berharga. Oleh sebab itu, suami dan istri merupakan
  sesama ahli waris kasih karunia Tuhan (1 Petrus 3:7).

  Perempuan bukan hanya sederajat dengan laki-laki, ia juga menjadikan
  hidup seorang laki-laki lengkap. Perempuan memenuhi sesuatu yang
  tidak dapat dilakukan laki-laki. Dalam Kejadian 2:20, perempuan
  digambarkan sebagai penolong yang sepadan dengan laki-laki.

  Peranan perempuan yang sederajat dan melengkapi ini tampak lebih
  nyata dalam peristiwa penciptaan, ketika Tuhan menciptakan perempuan
  dari tulang rusuk laki-laki. Perempuan diciptakan bukan untuk
  ditaklukkan ataupun ditinggikan. Ia bagaikan tulang rusuk, yang
  diciptakan Tuhan untuk berada di sisi laki-laki.

  Sebagai Seorang Istri

  Amsal 31:10-31 menggambarkan tentang seorang istri yang baik.

  "Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga
  daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak
  akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan
  tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan
  rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal
  saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau
  masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan
  membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia
  membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya
  kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan,
  ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan,
  pada malam hari pelitanya tidak padam. Tangannya ditaruhnya pada
  jentera, jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya
  kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Ia
  tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya karena seluruh isi
  rumahnya berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani,
  lenan halus dan kain ungu pakaiannya. Suaminya dikenal di pintu
  gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri. Ia membuat
  pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang
  kepada pedagang. Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia
  tertawa tentang hari depan.Ia membuka mulutnya dengan hikmat,
  pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia mengawasi segala
  perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya
  memuji dia: Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi
  mereka semua. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia,
  tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya
  bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di
  pintu-pintu gerbang!"

  Jika Perjanjian Lama menekankan kewajiban, Perjanjian Baru justru
  mengajarkan ketundukan sebagai karakter penting pada seorang
  perempuan yang benar. "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti
  kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus
  adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu
  sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri
  kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22-24)

  "Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu,
  supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman,
  mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika
  mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu.
  Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan
  mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
  mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah
  manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa
  yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
  berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya
  perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
  perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
  tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan
  menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat
  baik dan tidak takut akan ancaman." (1 Petrus 3:1-6)

  Sebagai Seorang Ibu

  Seorang ibu Kristen haruslah mengusahakan agar anak-anaknya menikah
  di dalam Tuhan. Kejadian 27-28 menceritakan kisah Ribka dan kedua
  anaknya, Esau dan Yakub. Esau menikah dengan perempuan-perempuan Het
  yang bernama Yudit dan Basmat. Pernikahan itu sangat memedihkan hati
  Ishak dan Ribka.

  "Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: `Aku telah jemu hidup karena
  perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang
  istri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu,
  apa gunanya aku hidup lagi?` Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu
  memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: `Janganlah
  mengambil istri dari perempuan Kanaan. Bersiaplah, pergilah ke
  Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ
  seorang istri dari anak-anak Laban, saudara ibumu. Moga-moga Allah
  Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan
  membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan
  bangsa-bangsa.`" (Kejadian 27:46-28:1-3)

  Sebagai Pekerja Gereja

  "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup
  sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi
  hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan
  demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
  anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah
  tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah
  jangan dihujat orang." (Titus 2:3-5)

  Perempuan memiliki banyak peran di gereja. Dengan talenta yang
  diberikan Tuhan, seorang perempuan antara lain dapat menjadi nabi
  (Lukas 2:36- 38), melayani hamba Tuhan (Matius 8:14-15; Roma 16:1-2),
  mengajar orang muda (2 Timotius 3:15), atau memberi sedekah
  kepada yang membutuhkan (Kisah Para Rasul 9:36).

  Diambil dari:
  Nama majalah: Warta Sejati, Edisi 35 - 2003
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia,
            Jakarta 2003
  Halaman: 21 -- 23
______________________________________________________________________
- POTRET WANITA

                            HELEN KELLER
                   Diringkas oleh: Novita Yuniarti

  Helen Keller dilahirkan di Tuscumbia, Alabama. Pada usia 19 bulan,
  ia terserang suatu penyakit yang membuatnya menjadi tuli dan buta.
  Pada saat Helen berusia 7 tahun, orang tuanya mempekerjakan Anne
  Sullivan sebagai guru privatnya. Ia seorang lulusan dari Institut
  Perkins untuk Orang Buta. Setelah mengajar Helen selama 2 minggu,
  terjadi sebuah terobosan besar; Helen mampu mengerti kata "air" yang
  diperagakan Anne melalui tangannya dan membentuk suatu ikatan seumur
  hidup antara guru dan murid.

  Pada tahun 1900 Helen masuk Radcliffe College dan Anne dengan setia
  mendampingi dan menerjemahkan materi kuliah Helen dengan isyarat
  tangan. Tahun 1904 Helen berhasil menyelesaikan kuliahnya dan lulus
  dengan predikat "cum laude". Pada tahun 1906 ketika New York
  mendirikan Komisi Negara Bagian untuk Orang Buta, gubernur yang
  menjabat pada masa itu meminta Helen menjadi pimpinan lembaga
  tersebut dan menjadikannya orang pertama yang menyuarakan tentang
  bagaimana penyakit kelamin yang tidak bisa dicegah dapat menyebabkan
  kebutaan, ketulian, kebisuan, dan penyakit lain yang mematikan.

  Tahun 1924, Yayasan Amerika untuk Orang Buta (AFB) menunjuk Helen
  sebagai jurubicara mereka. Ia terus aktif dalam berbagai gerakan
  reformasi sosial, termasuk penghapusan tenaga kerja anak-anak dan
  hukuman mati. Ia juga mengupayakan penyediaan bahan bacaan untuk
  para tunanetra yang didanai pemerintah federal. Selama Perang Dunia
  II, Helen melakukan kunjungan untuk memberikan dukungan moral ke
  rumah sakit militer, dan pada tahun 1950-an ia mengunjungi Afrika
  Selatan, Timur Tengah, dan Amerika Latin untuk mengajar orang-orang
  yang cacat penglihatan. Tahun 1960 Helen pensiun dari kegiatan
  publik dan pada tahun 1964 ia dianugerahi Medali Kebebasan Presiden
  (Amerika Serikat) oleh Presiden Lyndon Johnson.

  Diringkas dari:
  Judul buku: 100 Wanita yang Mengguncang Dunia
  Penulis: Gail Meyer Rolka
  Penerbit: Delapratasa Publishing, 2004
  Halaman: 140 -- 141
______________________________________________________________________
- POKOK DOA

  1. Berdoalah agar setiap wanita Kristen memiliki nilai-nilai
     kebenaran Kristus di dalam diri mereka, sehingga karakter Kristus
     dapat terpancar dari kehidupan mereka setiap hari.

  2. Doakan juga agar setiap wanita Kristen tidak hanya berfokus pada
     kecantikan fisik saja, namun yang melebihi itu, mereka mulai
     memikirkan kecantikan batiniah yang bersifat kekal.
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
< wanita(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita
Facebook e-Wanita: http://fb.sabda.org/wanita
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Novita Yuniarti
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org