Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/24

e-Wanita edisi 24 (19-11-2009)

Mengalahkan Depresi

_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
                      Topik: Mengalahkan Depresi
                        Edisi 24/November 2009
______________________________________________________________________
MENU SAJI

- SUARA WANITA
- RENUNGAN WANITA: Aku Sangat Letih
- DUNIA WANITA: Depresi
- WAWASAN WANITA 1: Cara-Cara untuk Menguatkan
- WAWASAN WANITA 2: Perempuan dan Lingkungan
- EDISI BERIKUTNYA

______________________________________________________________________
- SUARA WANITA

  Shalom,

  Setelah kita mengenali gejala-gejala depresi pada edisi e-Wanita
  yang lalu, kini kami mengajak Sahabat Wanita untuk mengalahkan
  depresi tersebut. Memang tidak mudah, apalagi ketika pikiran kita
  dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatif. Tapi kami percaya obat yang
  paling manjur ketika kita merasa seluruh dunia berbalik melawan kita
  adalah bersandar pada Allah. Seperti halnya yang tertuang dalam
  renungan kali ini, yang berjudul "Aku Sangat Letih".

  Kami juga ingin mengajak Sahabat Wanita menolong teman, saudara,
  atau orang lain yang saat ini mungkin sedang bersedih atau mengalami
  kemunduran. Oleh karena itu, kami juga menyelipkan sebuah tips
  tentang bagaimana memberi penguatan pada orang lain dengan cara-cara
  sederhana. Selain itu, dalam rangka gerakan YLSA Peduli Lingkungan,
  dalam edisi ini kami selipkan pula satu tips yang berkenaan dengan
  peran wanita dalam melestarikan lingkungan. Kami berharap Sahabat
  Wanita bisa kembali memetik berkat dari edisi e-Wanita 24 ini.
  Selamat membaca dan Tuhan memberkati.

  Teriring salam dan doa,
  Pimpinan Redaksi e-Wanita
  Yohanna Prita Amelia
  http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
  http://wanita.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/wanita

______________________________________________________________________

   Kita memang tidak bisa mengubah arah angin, tapi jangan khawatir,
                kita masih bisa menyesuaikan layarnya.
                        - Bertha Calloway -

______________________________________________________________________
- RENUNGAN WANITA

                          AKU SANGAT LETIH

  Engkau, yang berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
  berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu," sekarang aku
  datang kepada-Mu.

  Karena aku benar-benar letih. Aku benar-benar merasa letih, mental
  maupun fisik. Aku benar-benar tak berdaya, dicengkeram dengan
  tekanan. Aku terlalu lelah untuk makan. Terlalu lelah untuk
  berpikir. Terlalu lelah untuk tidur. Rasanya aku sudah dekat dengan
  titik kepenatan.

  Tuhan, biarkanlah kasih-Mu yang memulihkan mengalir di dalamku.

  Kurasakan kasih-Mu menenangkan keteganganku. Terima kasih. Kurasakan
  tubuhku menjadi rileks. Terima kasih. Kurasakan pikiranku mulai
  tenang dan teduh dan terasa tanpa beban.

  Terima kasih telah memberiku kelegaan, ya Tuhan, yang telah
  membebaskanku. Kini aku tak lagi merasa penat dan sangat kelelahan,
  tapi merasa terbebas, tak terbeban, dan ringan saat aku masuk ke
  tempat peristirahatan-Mu yang memulihkan. (t/Setya)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: I`ve Got to Talk to Somebody, God
  Judul asli artikel: I am So Tired
  Penulis: Marjorie Holmes
  Penerbit: Doubleday & Company, Inc., New York 1969
  Halaman: 65

______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA

                               DEPRESI

  Depresi adalah penyakit klasik para wanita. Mengapa? Ganti dua huruf
  depan kata "depression" (depresi) sehingga menjadi "expression"
  (ekspresi). Bila kita tidak mengekspresikan apa yang kita rasakan --
  apa yang menganggu kita -- dengan cara yang membangun dan
  memulihkan, sangat sering hasilnya adalah depresi: cara wanita
  menangis tanpa air mata.

  Depresi itu seperti kabut yang mengelilingi Anda, membatasi
  kemampuan Anda untuk melihat apa yang benar-benar Anda rasakan.
  Sering kali saat kita depresi, ada sesuatu yang perlu kita lakukan,
  tetapi kita takut melakukannya.

  Beberapa jenis depresi merupakan hal yang wajar. Saat Anda mengalami
  kehilangan, kemunduran, mimpi buruk, wajar bila Anda mengalami
  sedikit depresi. Depresi adalah salah satu dari lima tahap normal
  kesedihan, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Elizabeth Kubler-Ross
  dalam bukunya, "On Death & Dying". Tetapi kebanyakan depresi,
  apalagi depresi kronis (kecuali karena ketidakseimbangan kimiawi),
  merupakan suatu tanda bahwa Anda bersembunyi dari sesuatu atau
  menghindari melakukan sesuatu. Dan sering kali, "sesuatu" itu adalah
  kemarahan.

  Dalam dunia psikologi, ada suatu ungkapan lama: "Depresi adalah
  kemarahan yang diputarbalikkan." Kurang lebih ungkapan ini benar,
  tetapi depresi juga bisa jadi merupakan bentuk pemutarbalikan hal
  lain. Saya tidak mengenal Anda, tetapi ketika saya remaja saya tidak
  boleh mengungkapkan kemarahan. Dalam keluarga kami, kami tidak
  mengakui kemarahan yang ada. Saya merasakannya, dalam diri saya
  sendiri dan dalam diri orang tua serta saudara perempuan saya,
  tetapi kami tidak mengakuinya. Kami menguncinya di kamar mandi,
  tempat kemarahan itu menjadi semakin besar.

  Saya ingat, ketika remaja saya pernah marah. Saat berjalan ke kamar
  mandi saya, saya terpeleset oleh ceceran air di lantai yang saudara
  perempuan saya tinggalkan. Saya mengumpat. Ketika saya melihat ke
  belakang atas peristiwa itu, saya merasa bahwa kemarahan saya
  sangatlah masuk akal dan teriakan serta umpatan satu atau dua kata
  itu sangat berguna. Tetapi hukuman atas pengungkapan kemarahan saya
  adalah larangan menghadiri pesta dansa yang saya tunggu-tunggu. Ibu
  saya juga tidak mau berbicara dengan saya sepanjang hari itu. Saya
  pun belajar menyembunyikan kemarahan saya untuk menghindari
  penolakan dan hukuman.

  Gadis yang baik tidak berbicara seperti itu!
  Gadis yang baik tidak bertindak agresif.
  Gadis yang baik tidak memberontak.
  Gadis yang baik tidak marah kepada orang-orang yang mereka kasihi.
  Gadis yang baik mau belajar untuk menjadi orang yang menjadi korban,
  dikasihani.
  Gadis yang baik mau belajar mengungkapkan kemarahan mereka dengan
  diam-diam, dengan cara berpura-pura.
  Gadis yang baik mau tertekan.
  Gadis yang baik mau dilumpuhkan oleh semua perasaan yang menindas
  mereka dan rasa bersalah mereka karena menempatkan perasaan itu
  sebagai hal yang utama.

  Bila Anda depresi, periksa dan lihatlah lebih dalam lagi apakah yang
  Anda rasakan sebenarnya adalah kemarahan. Kemarahan itu alami --
  kemarahan adalah cara untuk mengatakan kepada diri Anda sendiri,
  "Hei, ada yang tidak beres!" Dalam budaya kita, kemarahan dan
  depresi dianggap "tidak baik". Kita percaya bahwa orang normal harus
  selalu tenang dan bahagia.

  Kita hanya benar-benar depresi ketika kita tidak peduli pada
  perasaan kita. Bila kita peduli pada perasaan-perasaan kita dan
  memperlakukannya dengan baik, meskipun itu perasaan sedih, kita
  berada dalam proses pemulihan yang sangat sehat.

  Jangan menyebut diri Anda sendiri atau membiarkan orang lain
  menyebut Anda sebagai orang yang depresi bila sebenarnya pada waktu
  itu Anda sedang mengalami perasaan yang sesungguhnya. Saya tidak
  berbicara tentang berkubang dalam pengasihan akan diri
  sendiri -- itu merugikan diri sendiri. Saya berbicara tentang
  mengungkapkan ketakutan dan kemarahan Anda dan menghadapi semuanya
  itu. Bila Anda merasa depresi, perjelaslah: Apa yang Anda rasakan?
  Sebutkan. Keluarkan perasaan itu.

  Marge mengalami depresi dan tidak tahu apa sebabnya. Dengan
  pendalaman yang lembut, kami mengungkap bahwa perasaan dia yang
  sebenarnya adalah kesedihan. Dia sedih atas kenyataan bahwa dia
  menikah dan suaminya tidak mampu memahami berbagai perasaan dan
  kebutuhannya. Dia merasa sendirian, frustrasi, dan tidak sehat. Dia
  menutupi kesedihan dan kesepiannya dengan depresi yang samar-samar
  karena dia takut bila dia menyuarakan perasaannya yang sebenarnya,
  suaminya akan meninggalkan dia.

  Hasil dari kerja sama kami dalam terapi, dia menemukan apa yang
  tidak dia dapatkan dalam pernikahan dan dia dapat menemukan cara
  untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia memilih untuk
  mempertahankan pernikahannya dan berkonsentrasi pada berbagai sisi
  positif pernikahannya. Dia melepaskan ketergantungannya pada
  suaminya yang sia-sia -- harapannya bahwa suaminya akan memenuhi
  semua kebutuhannya. Sebagai gantinya, dia belajar mengoperasikan
  komputer, membuka bisnis sendiri, mulai membangun hubungan baru,
  berhubungan kembali dengan teman-temannya yang sudah lama
  ditinggalkannya. Depresi yang dialami Marge merupakan suatu petunjuk
  berharga bahwa dia menutupi perasaan-perasaan yang penting dan
  membatasi hidupnya.

  Sulit bagi kita untuk menerima luapan kemarahan orang lain. Itulah
  salah satu alasan mengapa sangat penting bagi kita untuk belajar
  berhenti menutupi kemarahan, mengenggamnya sampai kemarahan itu
  menjadi depresi yang merusak diri sendiri atau menjadi ledakan yang
  tak terkendali. Menghantam pasangan atau memukul anjing bukanlah
  tindakan yang membangun, tetapi memukul karung tinju, memukul tempat
  tidur Anda, atau bermain permainan yang agresif, "squash" misalnya,
  adalah tindakan yang membangun.

  Bila Anda tidak memberi kesempatan kepada diri Anda sendiri untuk
  peduli pada perasaan Anda, bagaimana Anda dapat mengekspresikannya?
  Sekali lagi:
  1. Sadarilah apa yang ada di balik perasaan depresi Anda.
  2. Kenalilah hal itu dalam diri Anda dan pada orang lain. Ungkapkan
     itu dengan cara yang membangun. Berteriak di jalan bebas hambatan
     tidak akan melukai Anda atau orang yang membuat Anda depresi.
  3. Terimalah kemarahan, ketakutan atau perasaan tersembunyi apa saja
     yang Anda rasakan. Anda adalah manusia; karena itu Anda akan
     memiliki seluruh perasaan manusia, tidak peduli apakah Anda mau
     menerimanya atau tidak.

  Ketika Anda menggabungkan ketiga kunci ini dalam hidup Anda, topeng
  ketakutan perlahan-lahan akan hilang. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: The Courage To Be Yourself
  Judul asli artikel: Depression
  Penulis: Sue Patton Thoele
  Penerbit: Pyramid Press, Inc., California 1988
  Halaman: 48 -- 52

______________________________________________________________________
- WAWASAN WANITA 1

                      CARA-CARA UNTUK MENGUATKAN

  Sebuah peribahasa Indian kuno, "Anda tidak pernah tahu bagaimana
  perasaan orang lain sampai Anda berjalan sejauh 1 mil dengan memakai
  sepatu sandalnya", mengajarkan sebuah pelajaran yang berharga.

  Setiap hari tekanan bisa membuat orang kehilangan keberanian,
  semangat, dan kadang harapan. Sulit mengemban tanggung
  jawab-tanggung jawab kita tanpa ada harapan.

  Tanpa keberanian, kita mungkin merasa tidak dicintai, tidak
  diinginkan, dan tidak diperlukan.

  Sementara setiap orang mengalami keputusasaan dan kekhawatiran,
  beberapa orang dapat mengatasinya dengan lebih baik daripada yang
  lainnya. Orang-orang yang berada "di posisi atas" bisa menyediakan
  sebuah pelayanan yang penting bagi mereka yang mencoba mengatasi
  masalah-masalahnya.

  Pertimbangkan beberapa cara berikut ini untuk menguatkan semangat
  orang lain, memberi harapan atau janji, dan mengangkat mereka.

  1. Ucapkan sebuah kata bijak pada orang yang pendiam dan lugu yang
     mungkin membutuhkan seorang teman.
  2. Tulislah sebuah pesan pada seseorang yang telah memberkati Anda
     melalui sebuah lagu, senyuman, kalimat yang menguatkan, atau
     sikap yang baik kepada salah satu anggota keluarga Anda.
     Tunjukkan rasa terima kasih Anda.
  3. Berikan bunga segar yang dipetik dari kebun Anda untuk
     mengatakan: "Saya mengingatmu.", 4. Sebagai seorang pemimpin, ekspresikan penghargaan di depan umum
     untuk mereka yang telah membantu Anda "mewujudkan sesuatu".
     Jangan lupa mengekspresikan penghargaan kepada wanita-wanita yang
     telah setia menghadiri persekutuan wanita.
  5. Berdoalah untuk mereka yang bekerja bagi Anda. Sebut nama mereka
     di hadapan Tuhan.
  6. Biarkan orang yang disakiti tahu bahwa Anda peduli. Senyum yang
     tulus dan jabatan tangan atau pelukan bisa sangat berarti.
  7. Kenalilah wanita-wanita yang mulai berperan aktif di persekutuan
     wanita.
  8. Berikan pengakuan melalui kata-kata yang menguatkan kepada
     pembawa renungan yang Anda dengarkan. Biarkan mereka tahu
     penghargaan Anda.
  9. Yakinlah bahwa pendeta Anda, istrinya, dan keluarganya tahu bahwa
     mereka dicintai dan dihargai.
  10. Jika seseorang tampaknya gagal dalam mengerjakan tugas tertentu,
      temukan sesuatu untuk melontarkan pujian. Ini akan membantu
      menenangkan dan mungkin dia akan terinspirasi untuk mencoba
      lagi.
  11. Tawarkan diri untuk duduk bersama anak-anak kecil atau
      orang-orang berusia lanjut yang membutuhkan perhatian penuh. Hal
      ini akan melegakan orang yang bertanggung jawab dan memberikan
      waktu pribadi.
  12. Libatkan seorang teman sebagai tamu dalam aktivitas Anda di
      rumah. Kunjungilah mereka sesekali.
  13. Bagikan beberapa biskuit atau roti yang baru matang kepada
      tetangga Anda.
  14. Tawarkan diri untuk membantu atau menyediakan transportasi untuk
      seseorang yang membutuhkan pertolongan.
  15. Bacakan sebuah buku untuk orang-orang yang telah lanjut usia
      atau rekamlah sebuah buku untuk mereka putar. Pilihlah
      topik-topik yang sedang hangat dibicarakan.
  16. Teleponlah secara rutin orang-orang yang hidup sendiri. Tanyakan
      keadaan mereka. Sediakan waktu untuk berbicara dengan mereka.
      Tinggalkan mereka dengan kata atau pikiran yang baik.
  17. Bantulah orang yang tidak memiliki pekerjaan dalam mencari
      pekerjaan. Jika mereka perlu mengasah kemampuan, tawarkan
      bantuan.
  18. Pekalah terhadap bimbingan Roh Kudus.

  Banyak orang yang tidak mau membagikan kesakitan-kesakitan,
  masalah-masalah, dan kesulitan-kesulitan mereka dengan orang lain.
  Meskipun demikian, saat Anda mendengarkan suara Roh Kudus, Dia dapat
  mengarahkan tindakan dan kata-kata Anda untuk membantu mereka yang
  membutuhkan.

  Menguatkan orang lain adalah jalan dua arah. Ketika Anda memberi
  orang lain, Anda mulai merasakan kekuatan dan harapan bagi diri
  sendiri. Apa yang Anda berikan biasanya akan kembali pada Anda.

  Jika Anda menjadi korban keputusasaan, ingatlah Raja Daud dalam 1
  Samuel 30:6, "Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN,
  Allahnya." Berdoa dan membaca Alkitab selalu mengangkat kita ke atas
  dan memberi kita harapan! (t/Yohanna)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Leaders Unlimited
  Judul asli artikel: Ways To Encourage
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://leadersunlimited.ag.org/devotionals/ways_to_encourage.cfm

______________________________________________________________________
- WAWASAN WANITA 2

                      PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN
                  Diringkas oleh: Davida Welni Dana

  Posisi wanita yang masih selalu dipinggirkan di sebagian besar
  belahan dunia mungkin sama dengan yang dialami oleh bumi kita.
  Perlakuan yang kurang baik terhadap wanita merupakan gambaran bahwa
  baik bumi maupun perempuan mendapatkan perlakuan yang kurang baik
  sehingga mengakibatkan kerusakan dan penindasan. Di bumi,
  pembangunan yang dijalankan cenderung tidak memerhatikan faktor
  keberlangsungan lingkungan hidup yang baik. Sebagai akibatnya,
  kerusakan lingkungan yang terjadi semakin parah.

  Meskipun mendapat perlakuan yang hampir sama, wanita harus
  diikutsertakan dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini perlu agar
  perempuan memahami betapa pentingnya lingkungan sehingga perempuan
  akan menjaga dan memelihara lingkungan. Dengan pemahaman tersebut,
  perempuan akan memunyai andil besar untuk menjaga, memelihara
  lingkungan dengan baik dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan
  dari lingkup yang paling kecil.

  Perempuan memiliki keterkaitan yang erat dengan lingkungan. Dalam
  perannya sebagai pengelola rumah tangga, mereka lebih banyak
  berinteraksi dengan lingkungan dan sumber daya alam. Dampak
  kerusakan lingkungan pun lebih sering dirasakan oleh perempuan.
  Contoh sederhana adalah ketersediaan air. Berkurangnya ketersediaan
  air lebih dirasakan kaum perempuan karena mereka merupakan pemakai
  air terbesar dalam rumah tangga.

  Apa yang dapat dilakukan perempuan untuk terlibat dalam pelestarian
  lingkungan?

  1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
     Secara aktif, perempuan dapat dilibatkan secara langsung dalam
     pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara memisahkan sampah
     rumah tangga berdasarkan jenisnya. Sampah dapat digolongkan dalam
     dua jenis, yaitu sampah organik dan nonorganik. Sampah organik
     adalah sampah yang mudah diuraikan oleh alam (proses
     penguraiannya memerlukan waktu singkat). Contohnya adalah sisa
     makanan dan sayuran. Sampah nonorganik adalah sampah yang sulit
     teruraikan oleh alam (proses penguraiannya memerlukan waktu
     lama). Contoh sampah nonorganik adalah plastik. Penanganan yang
     paling sesuai bagi sampah nonorganik adalah daur ulang (recycle)
     dan pemakaian ulang (reuse)

  2. Produk Rumah Tangga Ramah Lingkungan
     Perempuan memiliki peran dengan menentukan produk rumah tangga
     yang ramah lingkungan. Untuk memilih produk rumah tangga, ada
     beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memilih produk
     pembersih yang menggunakan bahan aktif biodegradable. Bahan ini
     termasuk dalam kategori ramah lingkungan karena dapat terurai
     oleh pengolah limbah dan proses alamiah. Kedua, menghindari
     produk yang mengandung merkuri. Merkuri merupakan logam berbahaya
     yang sering ditambahkan dalam beberapa produk, seperti kosmetik,
     cat, dan baterai.

     Selain memilih produk rumah tangga ramah lingkungan, kepedulian
     perempuan dalam mengelola lingkungan juga dapat dilakukan dengan
     memilih alat-alat rumah tangga yang ramah lingkungan. Dalam
     memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk produk yang hemat
     energi. Sebaiknya, pilih juga alat pendingin (AC, kulkas) non-CFC
     karena bahan tersebut berpotensi merusak ozon.

  3. Pendidik Lingkungan
     Seorang perempuan atau ibu merupakan media edukasi pertama bagi
     anak-anak. Melalui ibu, pendidikan dan penyadaran mengenai
     kepedulian terhadap lingkungan dapat ditanamkan pada anak-anak
     sejak dini. Dari penerapan pola pengelolaan sampah dan pemilihan
     produk yang ramah lingkungan yang dilakukan dalam sebuah
     keluarga, anak akan ikut terbiasa dalam menjaga lingkunganya. Dan
     jika nantinya kebiasaan dan kesadaran ini mengakar dalam diri
     anak-anak, maka pada masa depan akan terbentuk generasi yang
     peduli pada lingukungan.

  Diringkas dari:
  Nama situs: Pelita Online
  Penulis: Ida
  Alamat URL: http://www.lkts.org/pelita-online/index.php?option=com_content&view=
           article&id=102:perempuan-dan-lingkungan&catid=54:februari-2008&Itemid=2

______________________________________________________________________
- EDISI BERIKUTNYA

  Sahabat Wanita yang setia jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan
  Desember 2009 dengan topik Natal. Adapun temanya adalah:

  - e-Wanita 25: Natal Pertama
  - e-Wanita 26: Natal yang Tak Berkesudahan

  Kami juga mengajak Sahabat Wanita dan Pelanggan sekalian untuk
  mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. Kiriman Anda akan kami
  publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya
  menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-mail Anda di meja
  redaksi yang beralamat di:

  ==> wanita(at)sabda.org

  Selamat melayani, Tuhan memberkati!

______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
Situs wanita: http://wanita.sabda.org/

________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org