Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/18 |
|
e-Wanita edisi 18 (20-8-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Saat Wanita Menjadi Pemimpin Edisi 18/Agustus 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Apakah Anda Memiliki Hati Seorang Hamba? - DUNIA WANITA: Saat Perempuan Mengambil Alih - POTRET WANITA: Debora -- Wanita dalam Alkitab - EDISI BERIKUTNYA ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Gaung keriaan perayaan HUT negara kita tercinta masih terasa. Saat ini pun, Merah Putih mungkin masih berkibar-kibar di seluruh penjuru negeri. Kiranya perayaan yang sudah lalu terus membakar semangat Sahabat Wanita semua untuk terus memimpin di depan dalam mengemban amanat Kristus bagi tanah pusaka. Masih melanjutkan tema yang sama dengan edisi sebelumnya, yaitu "Kepemimpinan", kami mengajak Sahabat Wanita sekalian memahami hakikat kepemimpinan seorang wanita. Tidak hanya melalui kolom renungan dan artikel saja, tapi kami juga ingin mengajak Anda mengenal lebih dalam lagi seorang pemimpin wanita dari zaman Perjanjian Lama yang bernama Debora. Kepemimpinan Debora merupakan sebuah prestasi yang luar biasa di tengah dominasi kepemimpinan kaum pria pada zaman tersebut. Kiranya sajian-sajian dalam edisi ini semakin meneguhkan tekad Sahabat Wanita sekalian untuk mau terus dipakai Tuhan bagi kemuliaan-Nya. Teriring salam dan doa, Yohanna Prita Amelia http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ http://wanita.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Seorang pemimpin sejati berjuang paling depan, tapi paling belakang dalam menyelamatkan diri. - Cory Aquino - ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA APAKAH ANDA MEMILIKI HATI SEORANG HAMBA? Jangan bohong! Kita semua bergumul dengan masalah ini dan itu karena kita adalah manusia. Kita egois dengan waktu kita dan menginginkan semua hal selalu berjalan dengan baik. Hadapilah kenyataan! Hidup tidak akan selalu dalam keadaan baik. Kita akan bergumul dengan permasalahan-permasalahan yang baik dan yang buruk selama kita masih bernapas. Hanya ketika kita tiba di surga saja pergumulan kita akan menjadi sejarah! Secara harfiah .... Kembali ke pokok masalah! Apakah Anda memiliki hati seorang hamba terhadap orang lain? Apakah Anda menginginkannya? Dan jika Anda memilikinya, apakah hal itu akan membantu Anda menghadapi pergumulan sehari-hari? Jika Anda telah memiliki hati yang melayani, bagus! Jika Anda perhatikan, perilaku ini akan menguntungkan Anda lebih dari apa yang Anda ketahui dan akan menolong Anda menjalani kehidupan lebih dari yang bisa Anda bayangkan. Mari kita lihat Lukas 18:14, "Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Mari kita juga melihat wanita dalam Lukas 7:44-50, "Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: `Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.` Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: `Dosamu telah diampuni.` Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: `Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?` Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: `Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!`" Wanita ini merendahkan dirinya untuk melayani Yesus dan dibebaskan dari dosa yang ada dalam hidupnya. Lalu kesimpulannya, Matius 7:12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Anda suka dilayani, bukan? Jadi, mengapa tidak melayani orang lain terlebih dahulu. Rendahkan diri Anda terhadap orang lain. Lihatlah orang lain dan di dalam hati tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda sendiri: "Apa yang bisa kulakukan untukmu?" Dan kemudian lakukanlah. Cobalah ini selama seminggu dan Anda akan melihat hal-hal luar biasa terjadi di sekitar Anda. Pergumulan Anda tidak akan menjadi sangat penting lagi ketika Anda tidak lagi memikirkan diri sendiri dan mulai memerhatikan orang lain! Tetapkan hati Anda untuk menjadi hamba Kristus bagi orang lain. (t/Yohanna) Diterjemahkan dari: Nama situs: Christian Leadership Judul asli artikel: Do You Have A Servants Heart? Penulis: Shelly Pierce Alamat URL: http://christianleadershipforwomen.com/2009/01/15/ do-you-have-a-servants-heart.aspx ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA SAAT PEREMPUAN MENGAMBIL ALIH "Sure God created man before woman, but then you always make a rough draft before the final masterpiece." (San Xavier del Bac) Kalimat tadi tidak diucapkan oleh seorang pemimpin perempuan sekaliber Indira Gandhi, Golda Meir, Margaret Thatcher, Gloria Macapagal Arroyo, atau pun Megawati Soekarnoputri, tetapi justru ditorehkan oleh seorang biarawan yang mendobrak daerah garang di padang kering untuk memberitakan berita kasih. Tentu kita bertanya, "Kok aneh, ya?" Biarawan yang sederhana ini tentunya memiliki landasan kuat untuk berani menuliskan sesuatu yang kelihatannya agak menyentuh bidang "teologis" dan "psikis" yang tidak pada jalur yang biasa. Aspek teologis menjadi suatu benturan tatkala kalimat itu ditulis oleh profesional macam saya, tapi ketika kalimat sederhana namun dalam tentang perempuan ini ditulis oleh seorang teolog, tentunya orang awam tidak berani menggugat. Tucson, Arizona adalah daerah kejam saat ia melanglang ke sana. Perjalanan misi dari Meksiko menuju daerah baru ini mendapat banyak tantangan dari penduduk asli. Pemberitaan soal kasih, pengampunan, dan berita sukacita tidak dilakukan secara langsung, tetapi menggunakan sarana komunikasi sosial, yang menekankan aspek peningkatan kesejahteraan ekonomi di dunia nyata. Konsep ketuhanan ia sederhanakan bukan dengan pendekatan teologis yang sulit dimengerti suku Indian di sana, namun dengan pendekatan sosiologis dan perbaikan kualitas kehidupan dalam konteks kehidupan dalam dunia ini. Tuhan Mahakasih berarti setiap hari akan ada makanan di meja mereka. Perjuangan yang tak kenal lelah menyebabkan masyarakat sekitar menjadi percaya bahwa ada Tuhan "di sana" yang membuat kualitas kehidupan mereka membaik. Pendidikan mulai diperjuangkan. Kemampuan baca tulis dan pemberdayaan ekonomi keluarga menunjukkan hasil yang bahkan mengejutkan masyarakatnya sendiri. Dalam perubahan tersebut, Xavier menemukan bahwa kunci sukses perubahan dalam masyarakat adalah para perempuan, bukan para laki-laki. Laki-laki memang sangat mudah memahami sesuatu, karena dari asalnya mereka diciptakan dengan kekuatan yang terletak dalam akal. Laki-laki memang kuat secara fisik, namun menyangkut perubahan paradigma dan perubahan perilaku, mereka juga cepat berubah. Perempuan ternyata bereaksi sebaliknya. Mereka lambat berubah, bukan karena daya pikiran yang harus ditundukkan, tapi juga emosi mereka terletak di ujung hati. Rasa curiga akan ajaran asing oleh orang asing selalu yang pertama muncul. Selebihnya, tatkala mereka melihat bahwa ada "sesuatu yang baik untuk ia dan anak-anaknya" (ini juga yang membedakan laki-laki dan perempuan karena biasanya laki-laki hanya memikirkan diri sendiri), mereka ikut berubah. Bahkan, setelah mengalami perubahan dan merasakan bahwa perubahan itu membawa kebaikan bagi ia dan anak-anak serta lingkungan, perempuan akan sangat mudah diajak menjadi agen perubahan. Tanpa upah dan insentif, perempuan akan menjadi corong "gosip" yang baik; selayaknya kodrat mereka. Potensi inilah yang dilihat Xavier dalam memultiplikasi konsep perubahan. Perempuan ditunjuk menjadi pemimpin kelompok dalam komunitas masing-masing. Hasilnya, tercermin pada kesimpulan yang ia toreh dengan sederhana: "A final masterpiece is coming." Kepiawaian pemimpin perempuan tetap dirasakan sampai saat ini. Di banyak organisasi, kepemimpinan perempuan selalu menorehkan hasil yang amat berbeda dengan kepemimpinan laki-laki. Ini bukan soal kompetensi, melainkan memang pendekatan "gender" dengan fokus perhatian dan titik pusat kompetensi yang berbeda. Laki-laki lebih mengandalkan "hand" dan "head", sedangkan perempuan lebih mengandalkan "head" dan "heart". Bukan berarti laki-laki tanpa hati, dan perempuan tidak punya tangan. Tidak. Laki-laki dan perempuan menggunakan ketiganya, hanya titik kekuatan secara umum memang berbeda. Kita merasakan betapa berbedanya kita ketika dipimpin oleh presiden perempuan. Tak jarang muncul guyonan macam "Itulah kalau presidennya laki-laki," ujar Ibu Megakarti, mantan presiden di Republik Mimpi. Pendekatan kepemimpinan dalam rapat kabinet maupun pendekatan tatkala berhadapan dengan sektor swasta menghadirkan pesan dan kesan yang berbeda. Filipina juga merasakan gejolak perekonomian menghantam serta pertahanan dan keamanan yang berbeda ketika dipimpin oleh Presiden Aquino dibandingkan oleh Presiden Marcos. Inggris merasakan kehilangan sentuhan "tangan besi" ketika harus dipimpin oleh Tony Blair. Meg, begitu panggilan Margaret Whitman, bos e-Bay, mengejutkan para laki-laki yang merasa dominan di sektor teknologi informasi. Pameo bahwa TI adalah dunianya laki-laki runtuh setelah Meg mampu membuat e-Bay menjadi pujaan pialang-pialang Wall Street. Ada tiga kunci sukses kepemimpinan perempuan yang menjadi "masterpiece" yang sulit digantikan oleh pemimpin laki-laki, yakni: Pertama, kelembutan. Laki-laki kadang dianggap sukses sebagai pemimpin ketika anak buahnya takut dan menyeganinya. Tak jarang jurus marah, mengancam, dan tekanan dengan otot mereka lancarkan. Akibatnya, banyak bawahan yang stres berat. Perempuan umumnya memiliki konsep yang berbeda dalam merebut hati anak buahnya. Bukan dengan gaya "yang" seperti pemimpin laki-laki, tapi gaya "yin" yang sangat menyejukkan. Kelembutan inilah yang membuat banyak anak buah merasa mendapatkan ibu baru, yang mengasuh dan "menyusui" mereka. Selalu ada koneksi lebih dari sekedar komando. Hubungan menjadi personal. Akibatnya, ketika pemimpin perempuan itu sukses, bawahannya rela mati demi Sang Ibu. Kedua, intuisi. Perempuan pemimpin memiliki kodrat intuisi yang jauh lebih dalam dan cepat dibandingkan laki-laki. "Perasaan saya," atau "My gut feeling tells me," adalah frasa yang jarang diucapkan laki-laki karena sering dianggap sebagai kelemahan dan tidak ilmiah, tetapi terkadang memang ada benarnya dan di luar ranah logika. Saya sering mengalami saya harus mengakui bahwa feeling saya kadang mengalahkan daya analisis saya. Sering kali, rekan kerja saya yang perempuan mampu menangkap sinyal penolakan atau antusiasme dari calon pelanggan. Kadang setelah berinteraksi selama 30 menit, rekan saya bisa mengatakan "Sudahlah, jangan buang waktu kita," padahal otak saya mengatakan "Wah, ini kelas kakap!" Atau, ketika saya merasa ini bukan sasaran yang patut dikejar, rekan saya berbisik "Ini kelas kakap, Pak," yang acap kali pada akhirnya membuat saya terkagum-kagum. Ketiga, ketegasan. Banyak yang berpikir laki-laki lebih tegas dibanding perempuan. Ketegasan sering direlasikan dengan olah tubuh semacam intonasi suara, kecepatan mengambil keputusan, keberanian mengambil resiko. Itu hanyalah faktor-faktor luar. Faktor yang lebih mendalam dari ketegasan merujuk pada kemampuan berprinsip terus dan terus mempertahankannya walaupun dilawan banyak pihak. Tidak mudah terombang-ambing karena rayuan atau konsep baru. Tegas berarti berani menoreh garis batas antara putih dan hitam. Tegas artinya mampu berperilaku secara berbeda seperti terang dan gelap. Tidak bercampur dan tidak kompromi, serta berani menghadapi konsekuensinya. Banyak pemimpin perempuan yang dijuluki "Perempuan Tangan Besi" walaupun pendekatan mereka ada yang lembut juga. Indira Gandhi dan Golda Meir adalah contoh yang luar biasa memimpin dua bangsa yang kuat karakternya, dan sukses mengantarkan keduanya menjadi bangsa yang disegani. Tjut Nyak Dien, pahlawan nasional dari Aceh, juga menunjukkan kualitasnya yang membuat kawan dan lawan menjadi segan. Ibu Kartini, kendati lembut, tegas dalam memulihkan hak perempuan untuk pendidikan, dan belum ada bandingannya sampai sekarang. Itu sebabnya, Salomo banyak menulis tentang perempuan. Bukan sekadar pameo, "Di balik setiap laki-laki yang sukses, selalu ada perempuan yang sukses," tetapi "Perempuan yang sukses selalu melahirkan laki-laki yang sukses." Betsyeba, ibu Salomo, Azuba, ibu Yosafat, lalu Zibya, ibu Yoas, Abi, ibu Hizkia, dan masih banyak lagi yang menunjukkan ibu sebagai pemimpin perempuan dalam keluarga, memiliki kharisma khusus yang mampu mendidik anak menjadi pemimpin yang sukses, mendampingi suami menjadi kepala keluarga yang sukses, serta memimpin diri sendiri menjadi pribadi yang sukses. Karena kekagumannya pada kekuatan "masterpiece", Salomo mendedikasikan Amsal 31 khusus untuk menulis tentang perempuan. Memang, perempuan dicipta dari tulang rusuk laki-laki, tetapi tulang rusuk lebih baik kualitasnya dari debu. Laki-laki perlu jujur dan mengakui: "Perempuan bisa hidup tanpa laki-laki, tapi laki-laki tidak." Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama majalah: Get Life (Tahun IV, Edisi 36) Penulis: Paulus Bambang W.S. Penerbit: GetmeDia, Bandung 2008 Halaman: 30 -- 32 ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA DEBORA - WANITA DALAM ALKITAB Hakim-Hakim 4-5 Setelah kematian Yosua, pria yang memimpin bangsa Israel ke tanah Kanaan, Allah mengangkat hakim-hakim untuk memimpin dan memerintah Israel. Hakim yang pertama dipakai Allah adalah Otniel, Ehud, dan Samgar (Hakim-hakim 3). Kemudian Debora. Debora memimpin bangsa Israel. Siapa bilang wanita tidak bisa memimpin? Inilah satu dari sekian banyak wanita yang dipanggil dan dipakai sendiri oleh Allah. Dia sangat dihormati. Kualitas kepemimpinannya tidak diragukan lagi. Dia juga seorang nabi, dan wanita yang sudah menikah mungkin juga dapat memerhatikan bahwa dia adalah seorang wanita yang sudah menikah (Hakim-hakim 4). Pernikahan tidak pernah dirancang untuk menghalangi pelayanan wanita; pernikahan justru dirancang untuk mendukungnya. Tugas-tugas dan pelayanan Debora sama dengan tugas dan pelayanan hakim-hakim Israel lainnya, bahkan lebih banyak. - Dia adalah pemimpin suatu bangsa. - Dia membantu menyelesaikan perselisihan mereka. - Dia juga seorang nabi yang memberikan petunjuk Tuhan kepada bangsanya. - Dia dihormati oleh semua orang. - Dia dipanggil oleh Allah. - Tanah yang ditinggali bangsa Israel menjadi damai selama 40 tahun karena pelayanannya. (Hakim-hakim 4 dan 5) - Jika Debora ditempatkan dalam konteks sekarang, dia akan menduduki posisi pendeta, nabi, dan pengajar. Ini adalah panggilan dan anugerah Allah dalam hidup seseorang yang membawa mereka terlibat dalam pelayanan Tuhan. Jenis kelamin Anda tidak dapat menghalanginya. Ketika Anda membaktikan diri kepada Tuhan dan mencari wajah-Nya, Anda akan dipersiapkan untuk menggenapi rencana-Nya dalam hidup Anda. Debora memerintahkan Barak, pemimpin prajurit di Israel, untuk menyerang Sisera, panglima tentara musuh yang melawan Israel. Barak takut untuk maju berperang dan mendesak Debora untuk ikut serta dengannya. Dia yakin bahwa kehadiran Debora akan menjamin kemenangan. Inilah rasa hormat dan kepercayaan yang dimiliki orang Israel pada sosok Debora. Dia adalah wanita kepunyaan Allah dan semua orang mengetahuinya. Wanita jangan sampai meremehkan diri mereka sendiri. Debora tidak mau keberadaannya sebagai wanita merintangi pelayanannya. Dia adalah hakim wanita pertama (dan satu-satunya) di Israel. Walaupun kenyataannya dia hidup pada satu masa di mana pria nampaknya mendominasi segala hal, dia tidak membiarkan kenyataan ini menghalanginya. Debora tidak menjadi sombong atau pun memendam rasa iri terhadap pria. Ini adalah sikap yang salah yang dimiliki beberapa wanita pada masa sekarang ini. Ingatlah Rachel. Luka dan kepahitan di dalam hati Anda akan menghancurkan Anda dan menghalangi pelayanan Anda. Gerakan liberalisme wanita dan feminisme yang meluas di dunia saat ini lebih banyak mengakibatkan dampak buruk daripada dampak baiknya karena mereka menanamkan bibit perselisihan. Gerakan-gerakan itu membuat wanita menentang pria. Gerakan ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Sikap taatlah yang akan memberi Anda jalan. Semua orang akan menghormati dan memerhatikan pelayanan Anda ketika mereka melihat kasih dan sifat Allah terpancar dari diri Anda. Anda, para wanita, perhatikanlah hal ini. Barak tidak membunuh Sisera. Yael -- seorang wanita -- yang melakukannya. Debora sudah menubuatkan kejadian itu sebelumnya. (t/Setya) Diterjemahkan dari: Nama situs: The Living Word Library Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.wordlibrary.co.uk/article.php?id=157&type=bible ______________________________________________________________________ - EDISI BERIKUTNYA Sahabat Wanita yang setia jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan September dengan topik Kesehatan. Adapun temanya adalah: - e-Wanita 19: Kesehatan Menurut Alkitab - e-Wanita 20: Menjaga Kesehatan Secara Alkitabiah Kami juga mengajak Pelanggan dan Pembaca e-Wanita sekalian untuk mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. Kiriman Anda akan kami publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-mail Anda di meja redaksi yang beralamat di: ==> wanita(at)sabda.org Selamat melayani, Tuhan memberkati! ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |