Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/17 |
|
e-Wanita edisi 17 (6-8-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Kepemimpinan Yesus Edisi 17/Agustus 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Kepemimpinan Pembimbing Kita - DUNIA WANITA: The Golden Rule - WAWASAN WANITA: Langkah-Langkah Perencanaan - POKOK DOA: Menjadi Seorang Pemimpin Wanita ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Bulan Agustus merupakan bulan yang spesial bagi bangsa Indonesia. Pada bulan ini, seluruh rakyat merayakan kemerdekaan negara Indonesia tercinta. Kemerdekaan ini merupakan hasil dari tetesan darah, cucuran keringat, dan pemikiran dari setiap pahlawan bangsa. Mereka semua, tanpa memedulikan pangkat dan derajat, berani menjadi pemimpin untuk membawa bangsa ini menuju gerbang kebebasan dari penjajahan bangsa lain. Ya, untuk mengisi kemerdekaan ini, kita semua, termasuk Sahabat Wanita, harus berani tampil menjadi pemimpin agar dapat terus membawa bangsa ini untuk tetap menjadi bangsa yang merdeka. Sebagai orang Kristen, tentunya teladan kepemimpinan yang sejati adalah kepemimpinan Yesus. Kita dapat belajar mengenai hal ini dalam artikel yang berjudul "The Golden Rule". Selain itu, kami juga mengajak Anda merenungkan bimbingan Roh Kudus dalam hidup kita melalui kolom Renungan Wanita yang menyajikan sebuah renungan berjudul "Kepemimpinan Pembimbing Kita". Sebagai penutup, jangan lewatkan tips bagaimana membuat perencanaan yang dapat menjadi salah satu cara untuk menolong kita menjadi orang yang teratur dan disiplin. Kiranya menjadi berkat. Selamat menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64. Teriring salam dan doa, Yohanna Prita Amelia http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ______________________________________________________________________ Memimpin adalah melayani, tidak lebih dan tidak kurang. - Anne Malraux - ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA KEPEMIMPINAN PEMBIMBING KITA "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13) Kebenaran itu seperti gua yang sangat besar yang ingin kita masuki, namun kita tak mampu melewatinya sendiri. Di pintu masuk gua itu, tampak jelas dan terang. Tetapi jika kita ingin melangkah lebih dalam dan menjelajah tempat-tempat tersembunyi yang paling dalam, kita harus memiliki seorang pembimbing, atau kita akan tersesat. Roh Kudus, yang benar-benar mengetahui seluruh kebenaran, adalah Sang Pembimbing yang ditetapkan bagi seluruh orang yang benar-benar percaya, dan Dia akan memimpin mereka supaya mereka bisa mengungkap kebenaran tersebut, dari satu bagian ke bagian berikutnya, sehingga mereka melihat kedalaman Allah, dan rahasia-Nya menjadi tersingkap dengan jelas bagi mereka. Betapa bermanfaatnya hal ini bagi orang-orang yang menyelidiki kebenaran dengan kerendahan hati! Kita ingin mengetahui kebenaran dan masuk ke dalamnya. Kita menyadari kecenderungan kita untuk berbuat salah dan kita merasa sangat membutuhkan seorang pembimbing. Kita bersukacita karena Roh Kudus datang dan tinggal di dalam kita. Dia berkenan merendahkan diri menjadi Pembimbing kita, dan kita dengan senang hati menerima pimpinan-Nya. Kita ingin mempelajari "seluruh kebenaran" agar kita tidak berat sebelah dan tidak seimbang. Kita tidak ingin menjadi orang yang tak memahami bagian-bagian dari pewahyuan; jika tidak demikian, kita akan kehilangan berkat atau melakukan dosa. Roh Allah sudah datang sehingga Dia akan membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran; mari kita dengan hati yang taat mendengarkan sabda-Nya dan mengikuti pimpinan-Nya. (t/Setya) Diterjemahkan dari: Judul buku: Faith`s Check Book Judul asli artikel: The Leadership of Our Guide Penulis: C.H. Spurgeon Penerbit: Whitaker House, Pennsylvania 1992 Halaman: 288 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA THE GOLDEN RULE "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang lain perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." (Matius 7:12) "The Golden Rule" atau Pedoman Emas merupakan strategi hubungan antarmanusia yang paling kuat, yang pernah ada dalam sejarah dunia. Walaupun sudah ada selama beribu-ribu tahun dan dituliskan oleh tokoh-tokoh spiritual seperti Confusius dan Buddha jauh sebelum Yesus menuliskannya, pedoman emas ini tetap menjadi prinsip masa kini. Pelaksanaan aturan ini akan menghasilkan sesuatu yang berharga. Tujuan memperlakukan orang lain sama seperti kita ingin diperlakukan adalah untuk menghormati orang lain sebagai insan yang berharga secara inheren (spiritual), sebagai ciptaan ajaib yang unik, tidak peduli dengan ketidaksempurnaan dan ketidakberhargaan mereka dalam masyarakatnya. Setiap orang adalah unik, tidak ada duanya. Pikirkanlah sejenak bagaimana Anda diperlakukan oleh bermacam-macam figur kekuasaan selama hidup Anda. Menurut saya, Anda akan mengenali adanya fakta sederhana ini, yaitu ketika Anda diperlakukan dengan tidak hormat dan tidak berharga, maka bukan saja Anda yang memandang diri Anda jelek, tapi juga pemimpin Anda. Para pemimpin ini adalah ketika untuknya Anda rela menempuh jarak tambahan sepanjang 1 mil, orang itu justru berjalan lebih jauh dari 1 mil tambahan tersebut untuk Anda; orang yang tetap menaruh kepercayaaan kepada Anda ketika Anda mengacaukan keadaan; dan orang yang mengenali potensi dan nilai Anda sebagai orang yang unik. Herb Kelleher, seorang CEO (Chief Executive Officer) Southwest Airlines, telah menunjukkan kerelaannya untuk menjalani jarak yang lebih jauh dari 1 mil tambahan itu bagi para karyawan di perusahaannya. Dia telah membuat prioritas untuk mengingat nama karyawannya, ikut memberi kontribusi dan bekerja bersama dengan mereka ketika ada situasi yang membutuhkan bantuannya. Dia memerhatikan bagasi tas penumpang dan memberi salam kepada penumpang dalam kostum "Bunny", si Kelinci Paskah. Dia telah menunjukkan tingkat pengecualian yang sesungguhnya untuk memerhatikan, menghibur karyawannya, dan memberi tanggapan pada mereka. Mungkin, contoh paling dramatis tentang komitmen pada pimpinan yang mereka cintai itu terjadi ketika mereka mengumpulkan uang sebesar 0.000 untuk memasang iklan pada "Hari Para Boss" dalam USA Today. Dalam iklan itu, mereka menyatakan terima kasihnya pada Kelleher karena ia bukan hanya seorang bos, namun juga karena telah menjadi sahabat mereka. Cara Anda memperlakukan orang lain dapat menjadi bentuk pemenuhan diri. Sebagai seorang pemimpin, Anda akan menemukan yang Anda cari dalam diri orang lain. Mereka akan melakukannya sama seperti atau kurang dari pengharapan Anda. Pedoman Emas menantang kita untuk memberikan orang lain kesempatan dan tanggapan yang sama seperti yang kita inginkan dari orang lain. Banyak penelitian yang telah memastikan dampak ramalan pemenuhan diri Pygmalion. Penelitian yang paling terkenal tentang ini adalah penelitian yang diadakan di ruang kelas oleh Robert Resenthal dan Lenore Jacobson (1). Keduanya adalah psikolog Harvard. Mereka membagi siswa secara acak ke dalam kelompok tinggi dan rendah berdasarkan tingkat IQ yang sebenarnya fiktif. Setelah guru mereka mengumumkan siapa saja yang masuk ke dalam kelompok IQ tinggi dan IQ rendah, guru itu memberi perhatian khusus pada kelompok IQ "tinggi". Mereka memberi beberapa pertanyaan kepada kelompok ini. Mereka menunggu jawabannya dalam waktu yang cukup lama dan secara umum memberi perhatian istimewa pada mereka. Akibatnya, siswa-siswa kelompok ini menjadi yang lebih baik dan memiliki kemampuan tinggi. Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika semua siswa diperlakukan sebagai orang yang istimewa (karena mereka memang istimewa) seperti kita juga ingin diperlakukan istimewa (karena kita juga istimewa). Yesus menganjurkan Pedoman Emas, namun Dia juga melangkah lebih jauh. Dia menyarankan kita supaya kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan, walaupun mereka tidak pantas diperlakukan demikian dan telah melakukan hal-hal yang menyakitkan kita. Dia menganjurkan, jika mereka menyerang kita (menampar kita di pipi kiri, kita seharusnya tidak menyerang balik, tapi justru mengizinkan mereka untuk menyerang dengan memberikan pipi kanan). "... siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu" (Matius 5:39). Pendekatan ini memang pasif, tapi memunyai kekuatan yang sangat besar dan telah teruji sepanjang zaman, dan kemudian muncul kembali dalam lembaran sejarah yang dramatis, seperti dalam ajaran Mahatma Gandhi. Filosofinya yang sama ini menunjukkan hasil beberapa tahun kemudian, yaitu pergantian kekuasaan revolusioner besar yang mengubah wajah India selamanya. Akhirnya, ajaran Yesus melebihi semua interpretasi normal tentang Pedoman Emas. Dia mengorbankan hidup-Nya untuk orang lain, sebuah tindakan yang berada di atas pemahaman komprehensif kita tentang Pedoman Emas dalam hidup kita sehari-hari. Bagaimanapun juga, hidup dan memimpin berdasarkan Pedoman Emas pada tingkat yang sesuai dengan perkembangan zaman, menawarkan kita potensi untuk mendapatkan beberapa hasil yang kokoh. Dalam sesi tanya jawab usai ceramah tentang kepemimpinan, seorang peserta menyampaikan kisah nyata menakjubkan yang terjadi karena adanya suatu kekeliruan. Peserta itu, seorang administrator sekolah, menceritakan pengalaman pribadinya. Kisahnya diawali dengan idenya untuk mengirimkan surat pujian pada orang tua atau wali murid di sekolahnya yang putra atau putrinya telah menerima minimal tiga nilai terbaik semester sebelumnya. Ide itu kedengarannya hebat bagi peserta lainnya sampai ia menceritakan kelanjutannya. Asistennya mendapat tidak saja daftar siswa yang memenuhi kriteria itu, tapi juga menerima daftar lainnya. Asistennya tanpa sengaja juga mengambil daftar yang berisikan nama-nama siswa yang tingkah lakunya buruk. Siswa-siswa ini direncanakan akan dipindahkan ke sekolah anak-anak nakal. Surat pujian dilayangkan pada keluarga-keluarga siswa yang namanya tercantum pada kedua daftar. Menurut Anda, apa yang terjadi? Semua siswa yang namanya tercantum dalam daftar sekolah anak-anak nakal masuk mendapat nilai terbaik pada semester berikutnya. Banyak di antara mereka baru pertama kalinya mendapat perhatian lebih dan diperlakukan seolah-olah mereka adalah anak yang istimewa. Konsekuensinya adalah mereka menjadi orang yang istimewa dan menikmati hidup dengan perlakuan yang mereka terima. Pelajaran penting dari cerita itu bukanlah agar kita memberi penghargaan pada orang-orang yang berperilaku jelek. Namun, disarankan supaya kita memberi orang lain manfaat yang sama seperti yang ingin kita terima. Sedikit empati akan membantu kita memahami orang lain. Apa yang kita rasakan pada saat kita berada dalam posisi atau situasi orang lain? Bagaimana kita memberi respons terhadap semua situasi ketika kita mengikuti prinsip, "Lakukanlah kepada orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh mereka?" Manakala Anda bertindak sesuai dengan prinsip ini, Anda akan menemukan adanya "zat kimia" yang kuat dilepaskan dari dalam diri Anda dan penerima tindakan Anda. Hasilnya bisa lebih berharga daripada emas. Pedoman emas adalah suatu pedoman yang bernilai tinggi untuk kepemimpinan. Catatan: 1. Robert Rosenthal dan Lenore Jacobson, Pygmalion in the Classroom; teacher Expectations and Pupils`s Intellectual Development (New York: Holt, Rinehart dan Winston, 1968). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: The Leadership Wisdom of Jesus Penulis: Charles C. Manz Penerjemah: Rene Johanes Penerbit: PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta 2004 Halaman: 69 -- 72 ______________________________________________________________________ - WAWASAN WANITA LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN Dalam membuat perencanaan yang baik, seorang pemimpin perlu sebelumnya mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut. - "Apakah" yang harus dikerjakan? Tetapkan objek yang jelas secara lebih spesifik, termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber dayanya. - "Mengapa" hal tersebut harus dikerjakan? Selidiki seberapa jauh kepentingan (urgency) melaksanakan proyek tersebut. - "Di manakah" hal tersebut dikerjakan? Tetapkan lokasinya, ukurannya, jaraknya, lingkungannya, dll.. Pertimbangkan alternatif-alternatif lain sebagai pembanding. - "Bilamana" hal tersebut dikerjakan? Agar diatur waktu pelaksanaannya dan jangan berbenturan dengan kegiatan lainnya. - "Siapakah" yang harus mengerjakan? Tetapkan siapa yang dilibatkan; dan sebagai apa kedudukannya, persyaratan apa yang diperlukan, misalnya usianya, jenis kelamin, keterampilan yang diperlukan, dll.. - "Bagaimana" cara mengerjakannya? Tetapkan metode yang paling sesuai untuk melakukan pekerjaan tersebut. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: How to Become A Christian Leader: Prinsip-prinsip Kepemimpinan Kristen Judul asli artikel: Kecakapan Pemimpin Kristen Penulis: Pdt. Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho, M.Sc., M.A., Ph.D. Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2006 Halaman: 62 -- 63 ______________________________________________________________________ - POKOK DOA MENJADI SEORANG PEMIMPIN WANITA 1. Doakan setiap wanita Indonesia yang diberi kesempatan oleh Allah untuk memimpin di berbagai bidang, kiranya mereka bisa meletakkan iman percaya kepada Kristus sebagai dasar kepemimpinan. 2. Doakan supaya dalam setiap tindakan, mereka bisa menjadi cermin dan berkat bagi setiap orang di lingkungan mereka. 3. Doakan mereka supaya bisa menjadi saksi Kristus melalui tindakan dan teladan kepemimpinan mereka. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |