Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/13 |
|
e-Wanita edisi 13 (3-6-2009)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ Topik: Istri yang Menyenangkan Hati Allah Edisi 13/Juni 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Peperangan Seorang Wanita - DUNIA WANITA: Di Mana Pun Berada, Seorang Istri Kristen Berkewajiban Memuliakan Allah - POTRET WANITA: Sara - POKOK DOA: Menjadi Istri yang Diberkati dan Memberkati - STOP PRESS: Baru! Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Seorang wanita Kristen yang mengasihi Allah pasti menyadari bahwa peran seorang istri dalam sebuah keluarga tidak hanya menyenangkan hati sang suami, tapi juga menyenangkan hati Allah. Sehubungan dengan itu, kami mengajak Sahabat Wanita membaca sebuah artikel yang berjudul "Di Mana Pun Berada, Seorang Istri Kristen Berkewajiban Memuliakan Allah". Besar harapan kami, artikel ini semakin menguatkan Sahabat Wanita sekalian, khususnya dalam menjalani tugas dan kewajiban sebagai istri yang takut akan Tuhan. Selain artikel tersebut, kami juga ingin mengajak Anda mengenal sosok Sara dan meneladani kepribadiannya sebagai seorang istri. Kiranya sajian kali ini tidak hanya menjadi berkat bagi Anda, tapi juga segenap keluarga Anda. Tuhan memberkati. Teriring salam dan doa, Pimpinan Redaksi e-Wanita, Yohanna Prita Amelia http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ______________________________________________________________________ Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! -- Maleakhi 2:15a -- ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA PEPERANGAN SEORANG WANITA "TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." (Hakim-hakim 4:9) Sebuah teks yang agak tak umum, tapi mungkin ada beberapa orang di dunia ini yang cukup beriman untuk memahaminya. Barak, seorang pria, meski dipanggil untuk berperang, tidak memiliki cukup nyali untuk maju perang kecuali Debora turut bersamanya, demikianlah Allah menetapkan perang itu sebagai peperangan seorang wanita. Dengan cara ini, Dia menegur kelemahan laki-laki, membuat nama-Nya semakin mahsyur, dan mempermalukan musuh umat-Nya. Allah bisa memakai orang-orang yang lemah. Dia bisa memakai saya. Dia mungkin memakai orang-orang yang biasanya tidak terlibat dalam acara-acara akbar. Dia bisa memakai Anda. Wanita yang membunuh musuh Israel bukanlah wanita Amazon, melainkan seorang istri yang tinggal di dalam tendanya. Dia bukan seorang orator, melainkan seorang wanita yang biasa memerah susu dan membuat mentega. Mungkinkah Allah memakai kita untuk menggenapi rencana-Nya? Hari ini seseorang mungkin akan berkunjung ke rumah kita, sama seperti Sisera yang singgah ke tendanya Yael. Jangan gunakan kesempatan itu untuk membunuhnya, melainkan untuk menyelamatkannya. Mari kita menyambutnya dengan ramah dan kemudian menceritakan anugerah keselamatan yang sejati dari Tuhan Yesus, Penebus Agung kita, dan mengatakan, "Percayalah dan hiduplah." Siapa tahu pendosa yang keras hati bisa diselamatkan oleh Injil. (t/Setya) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Faith`s Check Book Penulis: C. H. Spurgeon Penerbit: Whitaker House, Springdale 1992 Halaman: 181 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA DI MANA PUN BERADA, SEORANG ISTRI KRISTEN BERKEWAJIBAN MEMULIAKAN ALLAH Ada pepatah kuno yang kini jarang kita dengar: "Kemurahan hati bermula di rumah." Pepatah ini merupakan nasihat yang bagus bagi kita, para istri. Ranjang Pernikahan Mari kita memulainya dari ranjang. Lingkup pernikahan merupakan hal yang penting bagi semua pernikahan Kristen yang baik. 1 Korintus 7:3-5 memberikan nasihat yang terbaik. "Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak." Sikap antusias dan sepenuh hati akan meyakinkan suami kita bahwa kasih kita bagi mereka adalah sungguh-sungguh. Peringatan untuk tidak mementingkan diri sendiri tidak boleh diremehkan. Kesatuan fisik ditahbiskan oleh Tuhan sebagai anugerah bersama yang Allah berikan kepada setiap pasangan; memecah kesatuan itu akan berujung pada godaan yang tidak perlu terjadi. Yang tidak benar adalah bila kita memandang seks seperti dunia memandangnya. Seks bukanlah sebuah mainan. Tuhan memberikan seks agar bermanfaat bagi setiap pasangan. Seks harus dipandang dengan tanggung jawab, dengan selalu mengingat tujuannya yang ditahbiskan oleh Tuhan, yakni untuk menghasilkan keturunan. Hal ini harus menjadi perhatian pasangan Kristen. Perintah di Kejadian untuk beranak cucu dan bertambah banyak dan memenuhi bumi harus dilakukan oleh semua pasangan dalam seluruh generasi. Generasi modern ini, yang mudah sekali mendapatkan alat kontrasepsi, cenderung melupakan hal ini. Banyak pasangan Kristen yang menunda memiliki anak tanpa alasan yang jelas selain untuk kenyamanan mereka sendiri. Saat mereka merasa bahwa saatnya tepat bagi mereka untuk memiliki anak, si istri telah berusia 35-an tahun. Pada usia tersebut, sering kali tingkat kesuburan telah menurun dan kehamilan sudah sulit terjadi. Beberapa pasangan terlambat menyadari bahwa mereka telah membuang kesempatan untuk memiliki anak. Bertindak dengan penuh tanggung jawab dalam hal ini adalah sesuatu hal yang penting. Ibrani 13:4 memberikan batasan yang jelas tentang kegiatan seksual: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah." Makanan Jasmani Hal penting lain di mana seorang istri harus menghormati Allah adalah saat ia berbelanja. Uang benar-benar milik Allah dan Dia mengizinkan kita memakainya untuk memenuhi semua kebutuhan. Belanja harus dilakukan dengan bijaksana, ingatlah hal-hal yang dibutuhkan dan disukai oleh suami Anda. Adalah baik untuk memiliki persediaan makanan kalau-kalau ada tamu yang mendadak datang sehingga kita bisa menaati perintah Injil untuk bermurah hati. Penghasilan yang pas-pasan tidak berarti membuat kita tidak bisa bermurah hati, karena kita diajarkan untuk bermurah hati kepada orang lain tanpa bersungut-sungut. Kita diajarkan untuk menghibur orang asing, dan Lukas mengajarkan kepada kita untuk mengundang orang-orang yang miskin dan yang membutuhkan. Banyak makanan buatan rumah yang bisa disiapkan untuk sejumlah orang dengan biaya lebih murah daripada biaya makan untuk dua orang. Perencanaan dan belanja yang cermat akan membuat Anda dapat melakukan banyak hal dengan sedikit pengeluaran. Dapur adalah tempat lain di mana istri harus menghormati Allah. Pertimbangan yang matang tentang menu-menu yang mengandung nutrisi untuk keluarga adalah hal yang penting. Waktu yang dihabiskan untuk mencari resep-resep makanan yang baik dan lezat akan menjadi waktu yang berguna. Istri yang mengatakan, "Saya bukan orang yang pandai memasak," menyiratkan kurangnya ketekunan untuk melakukan tugas yang akan mengasilkan sesuatu yang baik. Memenangkan Suami Anda Seorang wanita mungkin menjadi pengikut Kristus setelah menikah, dan suaminya tidak menerima imannya kepada Kristus serta masih menjadi orang yang tak percaya. Bagaimana orang percaya baru menghormati Tuhan di dalam dan di luar rumah? Jawabannya ada di 1 Petrus 2:25 hingga 3:1-4. "Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu. Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." Orang Kristen baru sering kali mencoba mengajak suaminya untuk percaya kepada Kristus. Seorang istri dapat memenangkan suaminya bukan dengan perkataan, melainkan melalui perilakunya yang ilahi. Hal ini terutama menunjuk kepada perilakunya di rumah. Dia memiliki hak istimewa untuk menjadi saksi Kristus yang setia dengan menunjukkan kelembutan yang baru terhadap suaminya; rohnya yang lembut dan tenang, dibarengi dengan tindakan-tindakan yang sesuai terhadap suaminya, akan membuat suaminya melihat realitas pekerjaan istrinya dan dengan sendirinya membuatnya tertarik untuk mengikut Kristus. Beberapa petobat baru segera berpikir bahwa mereka harus memberikan setengah hidup mereka di gereja dan terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan di gereja. Tidaklah bijaksana bagi seorang wanita yang suaminya belum bertobat untuk banyak terlibat di gereja. Hal tersebut justru akan semakin membuat suaminya jauh dari Kristus. Suami Anda harus menjadi pertimbangan yang utama, tidak peduli seberapa lama dia membutuhkan waktu untuk bisa menjadi pengikut Kristus. Pekalah terhadap kebutuhannya dan jangan abaikan dia. Mulailah tunduk kepadanya karena sekarang Anda sudah menjadi milik Allah. Dia harus dihormati sebagai suami Anda, meskipun dia belum menjadi orang percaya. Mintalah izin darinya untuk waktu yang akan Anda gunakan di gereja; dengan sendirinya dia akan tahu bahwa Anda ingin hadir secara rutin di tempat persekutuan karena sekarang Anda adalah orang percaya. Sebelum Anda bertanya kepada suami Anda tentang masalah-masalah gereja, cobalah terlebih dahulu meminta kepada Tuhan untuk membimbing suami Anda dalam mengambil keputusan, kemudian terimalah ide-ide suami Anda dengan ucapan syukur. Inilah cara untuk menghormati Tuhan. Merasa diri lebih baik dari suami karena Anda sekarang adalah orang Kristen dan merasa bahwa Anda bisa menilai segala sesuatu sendiri tanpa suami Anda adalah hal yang tidak sesuai dengan yang firman Tuhan. Ketaatan Anda adalah kepada Tuhan. Dia yang memberi Anda suami dan Anda adalah penolong yang sepadan baginya, khususnya karena sekarang Anda telah mendapatkan anugerah keselamatan. 1 Petrus 3:1-6 menjelaskan hal ini. Dandanan yang Ilahi Alkitab sangat jelas mengatakan bagaimana seorang istri harus berperilaku di gereja. 1 Petrus berlaku di gereja dan di tempat-tempat lainnya. Tuhan dihormati melalui roh istri yang lembut dan tenang di gerejanya. Ini juga ditegaskan dalam surat penggembalaan -- para wanita hendaknya berpakaian yang sederhana dan sopan. Pakaian yang aneh tidak tepat untuk istri yang taat, demikian pula dengan perhiasan yang terlalu banyak atau yang terkesan sengaja dipamerkan. 1 Timotius 2:13-15 mengatakan, "Seorang wanita harus belajar dalam ketenangan dan penuh ketundukan." Wanita tidak memiliki kuasa atas laki-laki. Mengapa? "Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuanlah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman, kasih, dan kekudusan dengan segala kesederhanaan." Tuhan memahami posisi wanita dan Dia telah merancang tanggung jawab yang sesuai bagi kita di gereja. Pria bertugas memimpin. Tuhan juga mengerti betapa rapuhnya seorang istri selama masa-masa mengandung dan melahirkan, dan janji-Nya, dengan beberapa syarat, harus diterapkan selama masa mengasuh keluarga. Ingat, Titus 2:4 mengatakan kepada kita bahwa wanita yang lebih tua harus mendukung dan melatih wanita yang lebih muda selama masa itu. Wanita di Dunia Kerja Sekarang ini banyak wanita yang terjun ke dunia kerja, beberapa sebelum melahirkan anak dan beberapa setelah melahirkan anak. Istri yang menghormati Allah akan meminta pendapat suaminya tentang apa yang suaminya pikir baik baginya. Beberapa istri menjadi sangat kelelahan karena bekerja sepanjang hari dan harus mengerjakan pekerjaan rumah. Tuhan memberikan tanggung jawab kepada suami dan istri atas pilihan-pilihan yang mereka buat di dunia kerja di luar rumah. Tanggung jawab utama seorang istri adalah suaminya, kemudian anak-anaknya. Tidak seorang pun yang bisa mengerjakan peran ini selain ia sendiri. Sikap cinta uang mendorong beberapa wanita mencari pekerjaan saat mereka seharusnya mengabdikan diri pada kegiatan-kegiatan yang memuliakan Tuhan. Bila istri bekerja penuh waktu, hampir tidak mungkin baginya untuk mengatur dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah Tuhan rencanakan baginya. Bila kita tidak berhati-hati, masyarakat kita yang matrealistis bisa dengan mudah membawa kita kepada hal-hal yang berbahaya. Saya memiliki seorang teman yang masih muda dan lajang. Dia mengamati seorang wanita yang telah menikah yang bekerja dengannya. Dia menceritakan kepada saya tentang seorang wanita yang memikirkan pekerjaannya, membicarakan pekerjaannya, dan mengatur segala sesuatu tentang pekerjaannya. Suaminya jarang dia perhatikan. Dia mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa istri dan suami adalah "satu daging". Salah satu teladan favorit dalam hal istri yang taat adalah almarhumah Bethan Lyoyd-Jones, istri Dr. Martyn Lloyd-Jones. Mereka berdua adalah pasangan muda yang cerdas. Bethan adalah seorang dokter yang berkualitas di London. Suaminya adalah seorang dokter terkemuka di London. Martyn menerima panggilan Tuhan untuk melakukan pelayanan. Mereka mematuhi panggilan itu. Mereka dipanggil untuk melayani dalam suatu wilayah di daerah South Wales, di mana banyak pria di sana adalah penambang. Pendapatan mereka menurun drastis, tetapi Bethan tidak mencoba untuk bekerja; dia tahu suaminya membutuhkannya di rumah sehingga dia merawat anak-anak mereka. Menjelang akhir pelayanan panjang mereka yang berujung di London, dia mengatakan bahwa tugasnya adalah "menjaga agar suaminya tetap di atas mimbar". Mereka berdua percaya bahwa pengabaran Injil membutuhkan kemampuan terbaik mereka dan itulah cara Tuhan menuntun mereka. Belajar Patuh Berkenaan dengan perilaku istri di mana pun mereka berada, sosok Sara, istri Abraham, adalah teladan yang tepat. Abraham berasal dari keluarga yang kaya dan berpengaruh di Kaldesi. Mereka menjalani hari-harinya dengan penuh kenyamanan. Tuhan memanggil mereka untuk pergi ke suatu tempat yang asing. Itu berarti, mereka harus meninggalkan semua kenyamanan tersebut dan menjadi pengembara. Kita tidak mendengar Sara mengeluh atau tidak mau pergi. Setelah mapan di Haran, kemudian mereka harus pindah ke Kanaan. Seperti yang kita ketahui dalam Alkitab, ada banyak orang-orang jahat dan asing yang tinggal di Kanaan. Sara harus menghadapi semua pergolakan itu, namun ia percaya dan menghormati suaminya serta menyebutnya sebagai tuan. Dia adalah wanita yang cantik, tetapi kita tidak pernah menemuinya tidak patuh. Saya punya seorang teman yang suaminya bekerja di kantor pemerintah. Suaminya ini mendapat tawaran posisi yang lebih baik di daerah lain. Dia sangat tertarik pada tawaran ini, tetapi istrinya tidak mau pindah rumah. Jelas, tindakannya itu membuat suaminya frustrasi, dan kesaksiannya tentang Kristus rusak karena ketidaksediaannya untuk patuh. Siap pindah ke tempat di mana suami Anda akan pindah merupakan sebuah cara yang tepat untuk menunjukkan sikap patuh. Seorang wanita yang biasanya menghormati suaminya mungkin tergoda untuk menunjukkan sikap tidak hormat di antara teman-temannya atau kerabatnya. Ketika para wanita mengobrol dan obrolan itu mulai "panas", sangatlah mungkin untuk mengatakan hal-hal yang mungkin akan disesali. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8). Sakit keras di rumah, kapan pun itu terjadi dalam hidup ini, bisa jadi sangat sulit dihadapi. Tuhan memberikan anugerah saat kita memintanya, dan sakit keras di rumah bisa Allah gunakan sebagai saksi yang berkuasa akan anugerah-Nya yang besar. Suami saya merawat seorang wanita yang sakit kanker. Wanita ini adalah orang percaya, tetapi ia jauh dari Tuhan. Dia dan suaminya, bersama-sama dengan anak-anak perempuannya yang berusia remaja, benar-benar menerima anugerah yang sejati saat ia menderita sakit. John, bersama anak perempuan wanita itu, berada di tempat tidur di mana wanita itu berbaring. Kemenangan iman jelas terjadi. Setelah ia meninggal, anak perempuannya berkata, "Ibuku telah bersama Tuhan selama 5 menit, dan wajahnya, yang masih basah oleh air mata, berseri-seri!" Ada banyak kesempatan -- baik di dalam maupun luar rumah -- bagi istri Kristen untuk memuliakan Tuhan melalui pendekatannya yang ilahi kepada suaminya. "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: The Hayletts Judul asli artikel: Where The Christian Wife Is To Honour The Lord Penulis: Phyllis Mercer Alamat URL: http://www.hayletts.net/fm/fm09_wife.html ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA SARA Diringkas oleh: Novita Yuniarti Sara (yang artinya "ibu segala bangsa") merupakan nama yang diberikan Tuhan kepada seorang wanita yang sebelumnya bernama Sarai. Dia adalah istri Abraham. Sebenarnya Sara adalah saudara Abraham (satu bapak, tetapi lain ibu). Dalam Alkitab, khususnya kitab Kejadian, hanya sedikit informasi yang dapat kita peroleh mengenai Sara. Namun karena Abraham, suaminya, memiliki iman yang besar, maka secara tidak langsung Sara juga mendapatkan cukup banyak perhatian. Sebagai seorang manusia, sudah barang tentu Sara memiliki kekurangan maupun kelebihan. Kelebihan Sara 1. Ia Bersatu Hati dengan Suaminya Sara memutuskan mengikuti Abraham dan meninggalkan keluarga serta tanah kelahirannya. Hal ini menunjukkan bahwa Sara taat akan perintah Tuhan. Wanita-wanita Kristen yang menjadi istri hendaknya sehati dengan suaminya. Dari kisah Abaraham, kita juga melihat bahwa ke mana pun Abraham pergi, ia pasti mendirikan sebuah mezbah bagi Tuhan. Di mana suami dan istri bersatu hati dalam doa, maka berkat Tuhan akan turun atas rumah tangga mereka. Mengingat kesehatian dalam rumah tangga sangatlah penting, maka tiap-tiap keluarga Kristen bukan saja perlu mengadakan mezbah doa dalam keluarga, melainkan kesatuan hati antara suami dan istri juga sangat diperlukan. 2. Menghormati Suaminya. Dalam Kejadian 18:2, disebutkan bahwa Sara sangat menghormati suaminya. Bukti rasa hormatnya kepada Abraham ia tunjukkan dengan memanggil Abraham dengan sebutan "tuan". Dengan demikian, sebagai seorang istri, pertama-tama mereka harus menghormati Tuhan Yesus, baru setelah itu menghormati suaminya seperti yang diperbuat oleh Sara. Kekurangan Sara 1. Kurang Bijaksana. Pada mulanya Abraham tidak pernah berpikir untuk menjadikan Hagar sebagai istrinya. Ide ini sebenarnya berasal dari Sara sendiri. Meskipun Sara berpendapat bahwa hal ini benar, namun hal ini menunjukkan bahwa Sara kurang memercayai Tuhan. Dengan berbuat demikian, seolah-olah Sara hendak membantu supaya perjanjian Tuhan segera tergenapi. Karena perbuatannya, maka Sara harus menanggung akibatnya, di antaranya ia terpaksa menerima hinaan dari Hagar ketika Hagar tahu dirinya hamil. Pada kemudian hari, Hagar juga sering mengolok-olok Ishak, anak Sara. Selain itu, rumah tangganya juga ikut menderita; tidak ada damai sejahtera dalam keluarga. Sebagai seorang istri, jangan pernah mengusulkan atau memberi pendapat yang tidak benar, dan jangan pernah membantu suaminya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. 2. Kurang Percaya akan Janji Tuhan. Saat Sara mendengar janji yang disampaikan Tuhan mengenai dirinya melalui Abraham, di mana Tuhan akan mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki, dalam hatinya ia menertawakan janji tersebut. Seorang istri yang tidak percaya kepada janji Tuhan akan merintangi kuasa dan pekerjaan Tuhan dalam hidupnya. Abraham sangat mengetahui kelemahan Sara. Oleh sebab itu, ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bagi Tuhan, Abraham memilih untuk tidak memberitahukannya karena Sara pasti akan menghalangi ketaatan Abraham untuk melakukan perintah Tuhan. Ada banyak keluarga Kristen yang sekalipun tidak menghalangi anaknya untuk percaya kepada Tuhan, namun bila anak-anaknya mendapat panggilan Tuhan untuk mempersembahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, maka orang tua cenderung tidak menyetujuinya, sehingga berkat yang seharusnya tercurah pada keluarga itu secara melimpah akhirnya hilang. Hal lain yang dapat kita lihat dari akibat perbuatan Sara adalah saat Hagar memutuskan untuk pergi dari rumah karena tidak tahan akan tekanan-tekanan yang dilakukan oleh Sara. Sebagai wanita Kristen, kita tidak boleh melakukan hal ini mengingat firman Tuhan dalam Efesus 6:9 mengatakan bahwa baik orang-orang yang merdeka maupun seorang hamba, semuanya ada di bawah Tuhan sendiri. Sekalipun Sara memunyai banyak kekurangan, namun dalam Alkitab tertulis bahwa Sara dijadikan salah satu teladan bagi kaum wanita (1 Petrus 3:5). Diringkas dari: Judul buku: Kaum Wanita dalam Perjanjian Lama Penulis: Dr. Timothy S.K. Dzao Penerbit: Geredja Santapan Rohani Indonesia Djakarta, Jakarta 1969 Halaman: 17 -- 22 ______________________________________________________________________ - POKOK DOA MENJADI ISTRI YANG DIBERKATI DAN MEMBERKATI Doakanlah agar Tuhan memampukan setiap istri untuk melakukan tugas dan kewajibannya sehari-hari, baik terhadap keluarga atau pun lingkungannya. Supaya mereka bisa menjadi berkat bagi lebih banyak orang dan dapat memuliakan nama Tuhan dalam keseharian mereka. ______________________________________________________________________ - STOP PRESS BARU! SITUS DOA: KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA < http://doa.sabda.org > Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota, dan bangsa Anda? Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa? Anda ingin memiliki partner untuk berdoa dan berbagi? Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA <http://www.ylsa.org>, adalah tempat yang tepat untuk menjawab kerinduan dan keinginan Anda. Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi dengan Artikel, Renungan, Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, akan memperluas wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa. Istimewanya, situs ini menyediakan beberapa kalender doa yang bisa Anda pakai sebagai panduan Anda berdoa, baik secara pribadi maupun kelompok. Bagi Anda yang ingin berbagi beban doa, situs Doa juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar Anda mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain. Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam "Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi Indonesia. Forum ini disediakan bukan untuk berdiskusi atau berdebat tentang doa, namun untuk menyatukan hati kita dalam berdoa bagi bangsa kita yang tercinta, yaitu Indonesia. Untuk mendaftarkan diri, silakan menghubungi < doa(at)sabda.org >. Segera kunjungi situs DOA <http://doa.sabda.org>! Ingatlah selalu untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Kontributor: Sri Setyawati Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |