Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/12 |
|
e-Wanita edisi 12 (20-5-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Memahami Kehendak Allah Edisi 12/Mei 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Yesus: Sahabat Kaum Lajang - DUNIA WANITA: Kadang-Kadang Anda Mendapatkan Apa yang Tidak Anda Minta ... dan Itu Tidak Mengapa - DUNIA WANITA: Surat Terbuka untuk Para Wanita Kristen - POTRET WANITA: Febe - EDISI BERIKUTNYA ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Kita semua pasti mengharapkan Tuhan memberikan apa pun yang kita minta. Hal ini tidaklah salah karena pada dasarnya manusia pasti mengharapkan sesuatu yang terbaik. Namun, kita juga harus mengingat bahwa tidak semua yang kita minta, pasti dikabulkan Tuhan. Apa yang menjadi alasan Tuhan saat mengabulkan (atau tidak) apa yang kita pergumulkan? Pada dasarnya tidak ada orang yang tahu jawabannya. Karena itu adalah kedaulatan mutlak yang Allah miliki. Yang dapat kita lakukan adalah meletakkan semua pergumulan kita di bawah kaki-Nya. Kita juga harus percaya bahwa Tuhan akan memberikan jawaban yang terbaik buat kita. Memahami apa yang menjadi kehendak-Nya dan taat terhadap perintah-Nya adalah lebih baik -- meskipun mungkin tidak seperti yang kita harapkan -- daripada melangkah sendiri menurut apa yang kita kehendaki. Staf Redaksi e-Wanita, Novita Yuniarti http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ http://wanita.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Seorang pria sudah akan setengah jatuh cinta jika seorang wanita mau mendengarkannya dengan penuh pengertian. -Brendan Francis- ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA YESUS: SAHABAT KAUM LAJANG Siapakah Anda? Seorang atlet? Musisi? Pekerja lapangan? Administrator dan pengurus organisasi? Ahli komputer? Pengungkap misteri? Teknisi mobil? Pelukis? Pendekor? Sukarelawan? Dan bagaimana isi hati Anda? Apakah hati Anda terasa kosong? Apakah kadang kala Anda melihat orang lain dan mengharapkan apa yang mereka miliki? Apakah ada rasa sakit karena menanti dambaan jiwa? Apakah hidup Anda benar-benar "terkendali"? Yesus Kristus adalah sahabat kaum lajang. Dia sendiri, sebagai orang yang melajang, menjalani hidup dengan misi dan tujuan. Hidup membawa-Nya menuju salib, tempat Dia mati menggantikan Anda. Dosa adalah masalah universal. "Semua orang telah berbuat dosa" (Roma 3:23). Yesus mati untuk membayar hukuman atas dosa Anda. Mulailah mengundang Dia masuk ke dalam hidup Anda. Terimalah Dia sebagai Juru Selamat Anda. Akan tetapi, tidak hanya menyelamatkan hidup semua orang, termasuk kaum lajang, Yesus juga menjadi sahabat kaum lajang. Anda mungkin sudah memercayai-Nya, tetapi Anda masih bergumul dengan berbagai perasaan: ketidakpuasan, iri, frustrasi, dan kesepian. Sebuah ayat yang indah berkata, "Kepuasan kami berasal dari Allah" (2 Korintus 3:5, versi King James). Kita telah memiliki jaminan bahwa Allah akan memberi semua kasih anugerah yang kita butuhkan untuk melayani-Nya dan hidup bahagia (lihat 2 Korintus 9:8, 12:9). Bersahabatlah dengan Sahabat kaum lajang. Percayalah kepada Yesus. Letakkan tangan Anda ke dalam genggaman tangan-Nya. Rasakan kepuasan yang berasal dari Dia di dalam hati dan hidup Anda. Persembahkan diri Anda kepada-Nya. Anda akan mendapati bahwa Dia adalah sahabat yang tidak akan pernah meninggalkan atau mengkhianati Anda -- seorang sahabat yang akan memuaskan keinginan Anda yang terdalam. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Hidup Melajang Judul asli buku: Singleness: The Misunderstood World of Single Adults Penulis: David Egner Penerjemah: Deesis Edith Mesiani Penerbit: Gloria, Yogyakarta 1993 Halaman: 47 -- 48 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA KADANG-KADANG ANDA MENDAPATKAN APA YANG TIDAK ANDA MINTA ... DAN ITU TIDAK MENGAPA Pernahkah Anda berada di tengah-tengah mimpi yang benar-benar indah? Tidak ada awal yang jelas yang bisa Anda ingat. Anda tinggal dalam mimpi itu, dalam dunia mimpi yang dikelilingi oleh pemandangan, suara, dan perasaan yang paling indah. Seperti itu rasanya hidup bersama suami saya. Ini adalah kisah tentang betapa mulianya ketetapan Allah, bahkan saat Anda berlari secepat mungkin dari ketetapan itu. Ya, kisah ini merupakan penghormatan kepada seseorang yang hampir saja saya lepas, sementara banyak wanita lain sudah menunggu untuk mendapatkannya. "Trinia kenapa?" tanya sepupuku yang terkejut di telepon. "Menikah," ibuku mencoba menjelaskan. "Trinia sudah menikah." "O, ya? Kita baru akan percaya saat kita melihat suaminya." Apakah sangat sulit untuk percaya bahwa saya, Trinia Arellano, dan Cain, akhirnya menikah? Saya tidak lagi lajang. Saya sudah lulus dari universitas dan memiliki karier yang baik sebagai perawat militer. Saya bahkan bisa berpergian ke tempat-tempat yang menggoda, indah, dan menarik seperti Seoul, Korea! Sekarang saya punya suami. Kecuali rumah dengan tiang pancang putih (tidak, bukan putih, tetapi warna kulit telur), anjing, dan anak berusia 2,5 tahun, saya telah memenuhi setiap aspek sosial. Saya layak dianggap sebagai orang dewasa yang sejati. Anak-anak perempuan memimpikan hari pernikahan mereka, dengan kue yang besar, mengenakan baju Cinderella, dan ayah mereka mengantar mereka menuju altar. Saya pun demikian sampai terjadi pengkhiatan dalam sebuah hubungan -- serangan seksual -- 22 tahun lalu. Namun, kisah ini bukanlah tentang "siapa yang memperlakukanku dengan tidak pantas", investigasi polisi yang salah, atau fakta bahwa saya tidak dapat kembali ke masa lalu dan menghapus pengalaman itu. Saya tahu sekarang, melalui pengalaman pribadi, bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa. Dia berkuasa menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Sayangnya, hal-hal yang menyedihkan terjadi juga kepada kita. Tetapi meskipun luka tak dapat dihindari, saya telah belajar bahwa kepahitan dan kesedihan adalah pilihan. Jadi, saya memilih kesedihan yang luar biasa dan kepahitan yang tak tertahankan selama 3 tahun berikutnya. Tentu saja, seperti kebanyakan para wanita seusia saya, saya memiliki daftar kriteria pria sempurna yang harus dipenuhi. Tentu saja saya sudah membayangkan rumah seperti apa yang akan kami tinggali setelah hari pernikahan kami yang membahagiakan. Saya sudah memberi nama anjing kami, Cornbread. Tetapi tidak akan ada ksatria dengan pakaian baja yang berkilau, wanita cantik berbusana putih, atau bunga-bunga yang menghiasi rambut coklat saya. Tidak, tidak untuk saya. Luka fisik saya telah sembuh, tetapi luka rohani saya masih sangat sangat menyedihkan. Saya berhenti tertawa. Saya hampir tidak pernah tersenyum. Saya tidak lagi percaya bahwa saya bisa bahagia dan dicintai lagi. Hidup menjadi benar-benar gelap. Saya merasa sangat kesepian. Saya tidak dapat lagi percaya kepada siapa pun kecuali Tuhan. Hanya Dialah yang memahami, dan setelah beberapa saat, saya memutuskan bahwa Dialah satu-satunya Pribadi yang pantas diajak berbincang. Sekarang, saya tahu bahwa hal itu menggelikan. Tidak ada seorang pun yang hidup untuk dirinya sendiri. Tuhan tidak menciptakan manusia seperti itu. Bila hal itu terjadi, itu hanya terjadi pada saya dan sekumpulan jerapah dan berbagai binatang liar lain yang menghuni bumi ini. Akhirnya, saya berkata kepada Tuhan, "Saya tidak akan menikah. Saya tidak akan pernah punya anak. Saya sudah menerima itu semua. Bila saya memang harus bersama Yesus saja, maka jadilah demikian." Ok, bila ada wanita lajang lainnya yang mengucapkan mantra ini, berhentilah. Mantra itu sudah ketinggalan zaman. Seoul, Korea adalah salah satu tempat terindah yang belum pernah saya kunjungi! Pakaian, perabotan, perjalanan, dan semuanya sangat murah! Karena saya hanya sendirian dan tidak memiliki utang, saya ingin sekali berjalan-jalan. Saya selalu bermimpi pergi ke Australia, dan saya hampir dapat pergi ke sana! "Temui Kapten Jackson. Dia adalah kepala perawat rumah sakit jiwa. Dia baru saja kembali dari Australia. Dia bisa membantumu mengatur perjalanan." Tidak seorang pun yang mau menyia-nyiakan waktunya, saya pun pergi ke rumah sakit jiwa untuk menemuinya. Di sana, saya bertemu seseorang yang memberikan saya alasan untuk kembali ke sana lain waktu. Singkat cerita, saya berbicara kepadanya -- pembicaraan pertama yang nantinya menjadi banyak obrolan dengan suami masa depan saya. Itu semua adalah karena campur tangan Tuhan. Bakal suami saya sedang duduk di meja depan bersama salah satu tentaranya, memikirkan urusannya sendiri, saat saya datang untuk menanyakan di mana saya dapat menemui Kapten Jackson. Setelah saya tanyakan, Kapten Jackson ternyata bukanlah kepala perawat di bagian yang saya datangi. Dia bahkan tidak bekerja di lantai itu. Dia tidak bekerja di rumah sakit itu. Kalau saja saya tidak mencari orang yang tidak ada pada hari itu, saya tidak akan pernah bertemu dengan Anthony. Karena pada waktu itu saya takut pada pria (dengan alasan yang masuk akal), kami beberapa kali makan siang bersama, yang berujung pada beberapa kali makan malam. Apa yang kami lakukan itu tidak seperti hubungan kekasih seperti yang pernah saya alami sebelumnya. Dia mengajari saya untuk bisa tertawa lagi. Saya bisa tertawa lepas saat bersama dengan dia. Saya selalu tertawa. Tawa yang dulu hilang, yang akhirnya dapat saya temukan lagi adalah tawa terbaik yang pernah saya alami. Ini adalah hadiah yang sangat berharga. Bahkan sekarang dia membuat saya tertawa. Tawa itu masih seistimewa senyum pertama yang saya perlihatkan, saat mencoba untuk tidak tertawa mendengar humur-humor konyolnya. Kami berdoa bersama, belajar firman Tuhan bersama, dan sangat bahagia. Dunia saya tidak lagi hitam putih. Anthony membuat hidup saya kembali berwarna. Kemudian terjadilah sesuatu yang mengacaukan segalanya, yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Diam-diam saya merasa benar-benar jatuh cinta kepadanya. Yesus dan saya membicarakan hal ini di tengah-tengah acara sekolah minggu. (Saya tidak memerhatikan sekolah minggu.) "Inilah orangnya." "Orangnya? Seperti `orangnya` yang selalu dibicarakan orang-orang itu?" "Dia orangnya." "Tidak, Tuhan. Tidak mungkin dia. Engkau dan aku sudah mendiskusikan hal ini sebelumnya. Saya tidak akan menikah. Bagaimana dengan daftar yang saya buat? Ok, dia memang tampan dan segala macamnyalah, tetapi dia pendek. Dia sudah pernah menikah dan kemudian bercerai, dan dia punya dua anak! Dan lagi, saya tahu Engkau Mahatahu dari semuanya, tetapi siapa tahu Engkau belum menyadarinya, warna kulit kami itu berbeda." Minggu itu kami tidak mempelajari kitab Samuel, tetapi membuka kitab itu. Adalah 1 Samuel, pada bagian di mana Samuel mengurapi anak Isai sebagai raja. Samuel melihat Daud, dan saya yakin hal ini sama dengan seperti yang saya rasakan tentang Anthony. Tuhan memberitahu dia dan saya pada saat yang sama "... jangan perhatikan tinggi badannya atau penampilan luarnya ...." Baiklah, Tuhan, mungkin komentar saya tentang badannya yang pendek itu agak sedikit salah. "Manusia melihat penampilan, Tuhan melihat hati." Sejak pertemuan kami pada bulan Januari, 6 1/2 bulan berlalu sebelum akhirnya Anthony dan saya menikah pada bulan Juli. Tangan Tuhan ada pada kami. Demikianlah. Saya menemukan alasan untuk mengubah pikiran saya! Pertunangan kami berlangsung selama 3 minggu. Saya tidak punya tujuan, bahkan kami tidak punya uang untuk menikah jauh dari teman-teman dan keluarga kami, tetapi Tuhan mencukupkan segalanya. Bunga-bunga, gereja, foto, video, dan pakaian saya semuanya ditangani oleh para malaikat, anggota gereja kami, dan rekan-rekan kerja kami. Pesta pernikahan kami diadakan di hotel berbintang lima. Bunga segar menghiasi kue rasa pisang saya. Semuanya berasal dari sebuah mimpi. Kami tidak minta sesuatu pun pada siapa pun. Tuhan membuka jendela dan berkat masuk. Peristiwa itu tidak terlupakan. Meskipun kami jauh dari rumah, saya tidak mengubah apa pun. Pesan moral dari cerita ini? Bila sebuah suara pernah berbicara kepada Anda atas nama seorang pria dengan mata yang indah, itulah Tuhan! Ambil Dia! Serius, nilai moral dari cerita ini adalah jangan pernah melewatkan berkat karena Anda sedang menunggu sesuatu atau seseorang yang mungkin tidak ada. Apakah ini terjadi seperti yang saya rencanakan? Tidak! Tidak mungkin saya dapat bercerita seperti ini bila saya tidak mengalaminya. Kadang-kadang, Anda mendapatkan apa yang tidak Anda minta ... dan itu tidak mengapa. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: SheLovesGod.com Judul artikel: Sometimes You Get What You Didn`t Ask For...and It`s OK!!! Penulis: Trinia Arellano Alamat URL: http://www.shelovesgod.com/library/article.cfm?articleid=2814&wherefrom=RESULTS ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA SURAT TERBUKA UNTUK PARA WANITA KRISTEN Pendahuluan Seorang wanita Kristen akan dengan hati-hati memerhatikan bagaimana melayani kebutuhan pasangannya. Apakah pria dari Tuhan itu sudah hadir dalam hidup Anda, atau masih sedang diusahakan, Anda dapat belajar bagaimana memenuhi kebutuhannya dan mengalami kepenuhan dalam kesetiaan dan kasih. Dengan demikian, nantinya kebutuhan terbesar Anda sebagai wanita Kristen akan terpenuhi juga. Jack Zavada dari Inspiration-for-Singles.com menulis surat terbuka ini untuk para wanita Kristen, memberikan pandangan yang berguna atas kebutuhan pria. Wanita Kristen yang bijaksana akan memerhatikan hal-hal ini. Surat terbuka untuk para wanita Kristen Para wanita Kristen, Anda mungkin telah mengikuti seminar atau membaca bahwa dalam suatu hubungan, wanita mencari keromantisan dan keintiman, dan pria mencari rasa hormat. Atas nama pria dalam hidup Anda, saya katakan kepada Anda betapa pentingnya kehormatan bagi kami. Dari drama komedi situasi, The Honeymooners, pada tahun 1950-an hingga The King of Queens saat ini, kami para pria telah digambarkan sebagai badut-badut. Mungkin lucu untuk acara televisi, tetapi dalam kehidupan nyata, ini menyakitkan. Kami mungkin melakukan hal-hal yang bodoh atau kekanak-kanakan, tetapi kami bukanlah badut, dan meskipun kami jarang menunjukkan perasaan kami, kami juga memiliki perasaan. Rasa hormat dari Anda berarti segalanya bagi kami. Kami berjuang. kami mencoba untuk hidup dalam harapan-harapan Anda yang tinggi kepada kami, tetapi itu bukanlah hal yang mudah. Saat Anda membandingkan kami dengan suami atau pacar teman-teman Anda untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan kami, itu membuat kami merasa tidak dihargai. Kami tidak bisa menjadi orang lain. Kami mencoba, dengan bantuan Tuhan, menghidupkan kemampuan kami sendiri. Kami tidak selalu mendapatkan hormat yang kami inginkan dalam pekerjaan kami. Saat bos benar-benar ingin menjatuhkan kami, dia memperlakukan kami dengan tidak hormat. Kadang-kadang ini tidaklah tampak jelas, tetapi kami masih tetap mendapatkan pesan itu. Kami, para pria, dikenal sangat kuat dalam pekerjaan kami meskipun hari yang keras bisa membuat kami merasa marah. Saat kami mencoba menjelaskan hal itu kepada Anda, jangan meremehkannya dengan mengatakan bahwa kami terlalu menyendiri. Salah satu alasan kami tidak mau terlalu sering membagikan perasaan kami kepada Anda adalah karena bila kami melakukannya, Anda mungkin menertawakan kami atau mengatai kami bodoh. Kami tidak memperlakukan Anda seperti itu saat Anda sedih. Bagaimana jika menunjukkan ajaran Alkitab kepada kami? Anda ingin kami menceritakan hal-hal yang rahasia kepada Anda, tetapi Anda mengatakan sesuatu yang dikatakan oleh teman Anda tentang suaminya. Dia tidak seharusnya menceritakan kepada Anda secara langsung. Saat Anda bersama-sama dengan teman-teman atau saudara perempuan Anda, jangan khianati kepercayaan kami. Saat wanita lain menertawakan keanehan suami atau teman-teman pria mereka, kami mohon jangan bergabung dengan mereka. Kami ingin Anda setia kepada kami. Kami ingin Anda tumbuh bersama kami. Kami ingin Anda menghormati kami. Kami tahu bahwa wanita lebih cepat dewasa daripada pria, dan kami iri akan hal itu. Saat kami bertingkah kekanak-kanakan -- dan kami terlalu sering melakukannya -- kami mohon jangan mengomeli kami dan jangan menertawakan kami. Tidak ada yang lebih cepat merusak kepercayaan diri pria selain ditertawakan. Bila Anda memperlakukan kami dengan kebaikan dan pengertian, kami akan belajar dari contoh yang Anda berikan. Kami berusaha melakukan yang terbaik yang kami bisa. Saat kami, para pria, membandingkan diri kami sendiri dengan Yesus dan melihat betapa kecilnya kami, ini sangat membuat kami berkecil hati. Kami berharap kami bisa lebih sabar dan murah hati dan ingin menghibur orang lain, tetapi kami belum bisa sampai ke sana, dan kemajuan kami tampaknya lambat sekali. Bagi beberapa dari kami, kami bahkan tidak bisa sama seperti ayah kami. Mungkin kami juga tidak bisa sama dengan ayah Anda, tetapi kami tidak perlu Anda ingatkan akan hal itu. Percayalah kepada saya, kami semua sangat sadar pada kekurangan kami. Kami ingin memiliki relasi yang penuh kasih, yang saling memenuhi seperti yang Anda lakukan, tetapi kami sering kali tidak tahu bagaimana melakukannya. Kami juga tahu bahwa pria tidak secerdik wanita, jadi bila Anda dapat memimpin kami dengan lembut, itu akan sangat membantu. Sering kali, kami tidak yakin dengan apa yang Anda inginkan. Budaya kami mengatakan bahwa pria harus berhasil dan kaya, tetapi beberapa dari kami, hidupnya tidaklah demikian, dan ada banyak hari di mana kami merasa seperti gagal. Kami memerlukan peyakinan kembali dari Anda bahwa hal-hal itu bukanlah prioritas bagi Anda. Kami perlu Anda mengatakan kepada kami bahwa hati kamilah yang paling Anda butuhkan, bukan rumah yang penuh dengan harta. Lebih dari itu semua, kami ingin Anda menjadi sahabat kami. Kami ingin tahu bahwa saat kami mengatakan sesuatu yang pribadi, Anda tidak akan mengatakannya kepada siapa pun. Kami ingin Anda merasakan suasana hati kami dan mengampuninya. Kami ingin Anda tertawa bersama kami dan benar-benar menikmati waktu bersama dengan kami. Bila ada sesuatu yang telah kami pelajari dari Yesus, maka yang kami pelajari adalah kebaikan hati, itulah yang terpenting dalam suatu hubungan baik. Kami ingin Anda bangga, mengagumi, dan memandang kami. Menjadi pria yang Anda inginkan, itulah yang kami usahakan dengan keras. Itulah arti hormat bagi kami. Dapatkah Anda memberikannya kepada kami? Bila ya, kami akan mengasihi Anda lebih dari yang Anda bayangkan. Tertanda, Pria yang ada dalam hidup Anda. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: About.com: Christianty Judul artikel: An Open Letter to Christian Women Penulis: Jack Zavada Alamat URL: http://christianity.about.com/od/womensresources/a/openletterwomen.htm ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA FEBE Diringkas oleh: Novita Yuniarti Febe adalah seorang wanita yang melayani jemaat di Kengkrea. Tugasnya adalah menyampaikan surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Karena tugas inilah, ia sering melakukan perjalanan yang cukup panjang dan berbahaya. Namun, di balik semua keadaan ini, Febe sadar betul akan tugasnya. Dan dengan tugas ini, Febe memiliki banyak kesempatan untuk mengunjungi negara lain dan bertemu dengan orang Kristen di negara yang ia kunjungi. Dalam melaksanakan tugasnya, ia selalu memiliki hati seorang hamba. Ia melayani setiap orang dengan tulus dan ia menganggap setiap orang yang ia jumpai sebagai saudaranya. Ia adalah seseorang yang melayani orang percaya ketika kekristenen sedang bertumbuh dengan pesat dalam budaya yang berbeda. Meskipun Febe tidak memiliki suami, namun ia tidak pernah merasa kesepian. Alkitab tidak pernah menceritakan bagaimana Febe menemukan imannya di dalam Kristus. Kita juga tidak pernah tahu apa yang ia lakukan ketika ia menolong orang lain. Apakah ia merelakan rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat ibadah, seperti yang dilakukan oleh Lidia dan Priskila. Atau apakah ia memberikan uang dan harta benda yang ia miliki untuk menolong orang lain? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak memiliki jawaban yang pasti dan hal ini bukan merupakan hal yang penting. Yang Alkitab ceritakan adalah bahwa Febe ialah seorang yang melakukan bermacam-macam tugas dalam melayani jemaat Tuhan. Banyak hal yang telah ia korbankan karena tugas ini. Bagaimanapun, Febe melakukan tugas-tugas yang istimewa -- sebagai seorang wanita yang membantu melayani di rumah Tuhan -- dan tugas utamanya adalah melayani jemaat Tuhan, dan membantu serta menopang pelayanan yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Febe selalu berharap ia dapat menjadi seseorang yang dapat memberikan pengaruh yang baik. Karena visi dan imannya kepada Kristus, ia memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan sesama. Febe telah menjadi contoh bagi setiap wanita yang telah menyerahkan seluruh kehidupannya untuk melayani Tuhan dan jemaat-Nya. (t/Novi) Diterjemahkan dan diringkas dari: Judul buku: Her Name Is Woman Judul arikel: Phoebe, a Single Woman who Possessed the Antidote to Loneliness Penulis: Gien Karssen Penerbit: Navpress, A Ministry of Navigators, Colorado 1978 Halaman: 227 -- 232 ______________________________________________________________________ - EDISI BERIKUTNYA Sahabat Wanita yang setia, jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan Juni 2009 dengan topik Istri. Adapun temanya adalah: - e-Wanita 13: Istri yang Menyenangkan Hati Allah - e-Wanita 14: Istri yang Menyenangkan Hati Suami Kami juga mengajak Pelanggan dan Pembaca e-Wanita sekalian untuk mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. Kiriman Anda akan kami publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-mail Anda di meja redaksi yang beralamat di: ==> wanita(at)sabda.org Selamat melayani, Tuhan memberkati! ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ Alamat Situs: htttp://wanita.sabda.org/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |