Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/102

e-Wanita edisi 102 (20-2-2013)

Ragam Kasih

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                          TOPIK: Ragam Kasih
                       Edisi 102/Februari 2013

e-Wanita -- Ragam Kasih
Edisi 102/Februari 2013

Salam damai,

Kasih adalah sebuah keputusan. Itu bukan sekadar suatu sifat yang 
harus kita miliki. Ketika kita memutuskan untuk hidup dalam kasih, 
kita harus mau mengasihi dan membuktikannya dalam tindakan nyata. 
Kasih bukanlah sebuah propaganda untuk didengung-dengungkan, bukan 
pula sebuah slogan kosong. Kasih merupakan suatu tindakan yang dapat 
menghasilkan dampak yang dapat dirasakan. Kasih juga bukan hanya 
diberikan kepada satu orang, tetapi kepada semua orang. Kasih tidak 
hanya mencakup rasa sayang kepada lawan jenis. Kasih itu universal. 
Memandang teladan Kristus yang rela mati disalib dan dibangkitkan 
karena kasih-Nya kepada manusia, kiranya mendorong kita untuk 
mengasihi Dia dan sesama dengan sukacita.

Kiranya, artikel yang berjudul "Bila Cinta Selalu Bergema" dan 
kesaksian tentang "Anugerah Kristus bagi `S` di Iran" dalam edisi ini, 
semakin mengobarkan kasih di dalam hati kita. Kasih yang tidak 
mengharapkan imbalan, yang tidak mementingkan diri sendiri, yang 
mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang, dan kasih yang penuh pengharapan 
dalam Kristus.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


             DUNIA WANITA: BILA CINTA SELALU BERGEMA

Kata yang paling banyak digunakan orang sejak abad permulaan ialah 
"cinta". Getar-getar cinta menggerakkan orang tua atau seorang ibu 
untuk merapatkan bayinya ke dadanya. Cinta membuat seorang anak tidak 
mau memisahkan diri dari orang tuanya. Cinta telah menjalin hubungan 
yang erat secara batiniah antara ayah, ibu, dan anak ketika mereka 
jauh terpisah. Cinta telah mengubah seorang pria yang kurang simpati 
menjadi orang yang simpatik manakala bertemu dengan seorang gadis yang 
menggetarkan jantungnya.

Cinta memiliki banyak "wajah" yang memberi makna beraneka ragam. 
Manusia memilahnya ke dalam berbagai hubungan dan menyatakannya dengan 
berbagai macam bentuk. Seperti dalam hal makanan dan minuman (pesta 
pernikahan, sebagai puncak pernyataan cinta pengantin pria dan wanita, 
selalu diikuti dengan sajian yang menarik dan melambangkan cinta 
kasih. Banyak makanan dan minuman yang diberi nama atas nama cinta), 
karya seni (Monumen Taj Mahal adalah lambang cinta seorang raja kepada 
permaisuri yang sangat dicintainya, dan ia menginginkan lambang cinta 
itu abadi melintasi kurun waktu di sepanjang zaman.), dll..

Kisah penciptaan Adam dan Hawa tidak sepi dari aroma cinta. Hawa 
diciptakan Tuhan belakangan. Aroma cinta yang konkret muncul ketika 
Adam terbangun dan menemukan seorang gadis cantik di sampingnya, dan 
secara kodrati keduanya saling jatuh cinta. Manusia yang pertama itu 
tiba-tiba saja menjadi dewasa dalam segala hal. Tuhan memberi perintah 
kepada mereka, supaya "menjadi sedaging" dan hendaknya "memenuhi 
bumi". Sejak itu, manusia pun berkenalan dengan sejumlah istilah 
cinta. Dunia ilmu ketuhanan (teologi) mengenal makna cinta itu dalam 
berbagai istilah, yang kemudian dikenal orang sampai zaman sekarang 
ini. Adam "bergairah" memandang Hawa, dan ia mengasihinya seumur 
hidupnya, "baik dalam susah maupun senang".

AGAPE

Agape adalah jenis cinta yang suka berkorban demi kepentingan orang 
lain. Cinta telah mendorongnya melakukan sesuatu karena kasih Tuhan 
yang telah tertanam dalam hatinya. Cinta itu berpusat pada pengorbanan 
diri yang tulus, sebagaimana Tuhan mengasihi manusia, sekalipun 
manusia sering melakukan pemberontakan terhadap-Nya. Menurut David 
Augsburger, cinta memiliki ciri-ciri seperti berikut:

a. Kebajikan

Ia melakukan tindakan yang mengandung kemurahan yang cenderung 
altruistik, dengan mengasihi sesama tanpa pamrih. Orang yang memiliki 
kebajikan dalam hidupnya akan berusaha memikirkan kesejahteraan orang 
lain dengan tidak mengharapkan balasan dari orang tersebut. Dalam 
hatinya, ada dorongan yang kuat untuk membantu dan menenteramkan hati 
orang lain.

b. Menurut

Ia menurut bukan karena paksaan dari luar atau karena adanya ancaman 
yang tidak diharapkan. Sebuah perintah moral mendorongnya dari dalam, 
dan karena ia beriman kepada Kristus, ia menuruti perintah-Nya. Orang-
orang yang memiliki cinta agape tidak akan menentang perintah dan 
hukum Tuhan karena kebebasan yang dimilikinya adalah kebebasan yang 
sempurna, bahwa Tuhan telah menciptakannya dan memberi kehidupan 
kepadanya. Tidak ada perintah Tuhan yang akan mendatangkan bencana 
bagi hidupnya.

c. Pengorbanan Diri

Ia menyatakan kasihnya kepada orang lain dan siap menanggung risiko 
apa pun karena pernyataan cinta yang tulus itu. Ia selalu mendahulukan 
kepentingan orang lain dengan melayani orang lain atau sesamanya 
melalui pengorbanan diri. Kalau melakukan sesuatu, ia tidak lebih 
dahulu meminta bantuan orang lain, melainkan menyatakan lebih dahulu 
tindakan yang bersifat membantu walaupun dengan biaya tinggi yang 
harus dilakukannya.

d. Kesetaraan

Ia tidak menilai dirinya lebih tinggi dan mulia daripada orang lain --
bahkan kepada orang yang memusuhinya pun ia senantiasa menunjukkan 
sikap yang ramah dan penuh dengan belas kasihan. Dalam teologi 
kekristenan, kasih agape sangat dominan, mencakup makna keadilan, 
kesejahteraan orang lain, dan tidak memihak karena ia beranggapan 
bahwa manusia yang diciptakan Tuhan semuanya sama di hadapan Tuhan. 
Kasih yang kristiani amat erat kaitannya dengan pemahaman atas 
penjelmaan Kristus sebagai manusia, yaitu sebagai pernyataan kasih, 
kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan-Nya. Tidak ada ruang 
waktu yang membatasinya karena ia terdapat dalam masa lalu, masa 
sekarang, dan masa mendatang, yang semuanya itu bertumpu pada wujud 
tubuh Kristus.

EROS

Cinta pandang pertama, antara Adam dan Hawa, dan sebaliknya. Keindahan 
tubuh Hawa dan kesempurnaannya di hadapan Adam, amat menggairahkannya, 
menimbulkan gairah seorang pria terhadap wanita. Itupun termasuk dalam 
suasana "kasih yang rohani".

FILIA

Sebagai manusia yang "zoon politicon" (manusia yang selalu 
bermasyarakat, tidak dapat hidup seorang diri saja), manusia mengenal 
dan mengasihi sesamanya dalam kasih persaudaraan dan suasana 
solidaritas sosial.

STORGE

Orang yang memiliki kasih storge umumnya merasa peduli kepada 
sesamanya. Belas kasihan kepada orang lain itu didorong oleh keharuan 
atas keadaan mereka, khususnya kepada mereka yang tidak dipedulikan 
sama sekali.

Kasih itu terdapat dalam komunitas secara timbal balik -- pada 
masyarakat yang saling membagi dalam suasana memberi dan menerima, 
atau karena dorongan persahabatan untuk mencapai tujuan yang sama (2 
Korintus 13:14). Orang yang menganggap dirinya orang Kristen sejati 
dan memiliki kasih Allah di dalam dirinya, selalu menjauhkan sifat 
memikirkan diri sendiri dengan menunjukkan penghargaan kepada orang 
lain sebagaimana ia menghargai diri sendiri. Ia memiliki rasa keadilan 
dan membantu orang lain berdasarkan kesetaraan atau kesamaan. Seorang 
teolog, Paul Tillich, berkata, "Cinta adalah ketegangan antara 
kesatuan dan keterpisahan." Ada hubungan antara yang rohani dan 
perasaan terasing. Kasih menjadi kuasa hidup yang menggerakkan untuk 
mempersatukan yang terpisah.

KESIMPULAN

Cinta kasih telah membuat manusia bertahan dalam hubungan yang akrab 
satu dengan yang lain. Tanpa cinta kasih, manusia akan segera lenyap 
dari permukaan bumi ini. Ketahanan dan kelestarian manusia, perjuangan 
mereka dapat bertahan dan menjadi penopang hidup, hanyalah karena 
adanya kasih. Jika kasih tidak ada, iman pun tidak akan ada. Kalau 
tidak ada Tuhan yang memberi napas kehidupan kepada manusia -- sebagai 
pernyataan kasih-Nya yang tidak mengenal batas itu, manusia sudah lama 
lenyap dari permukaan bumi ini. Cinta yang hanya menyenangkan diri 
sendiri, mencari kenikmatan duniawi, tidak akan bertahan lama dan akan 
membawa bencana ke atas pelakunya. Sejak semula, Tuhan menanamkan 
cinta kasih di dalam diri manusia, dan manusialah yang berhak untuk 
mengembangkannya apakah sesuai dengan citra Tuhan atau tidak sama 
sekali. Berbahagialah orang yang dapat menggemakan cinta menjadi 
saluran berkat bagi sesamanya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul majalah: Kalam Hidup, No. 708 Februari 2005
Penulis: Drs. Wilson Nadeak, M.A.
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 7 -- 12


        WOMEN TO WOMEN: ANUGERAH KRISTUS BAGI "S" DI IRAN

S, seorang perempuan dari Iran, adalah pengikut Kristus yang berlatar 
belakang agama lain. Beberapa tahun lalu, ia mengalami perampokan dan 
penembakan yang menyebabkan lehernya berlubang. Vonis medis pun 
menetapkan ia tidak akan bertahan hidup. Tuhan memberikan anugerah 
pemulihan kepada S -- fisik maupun spiritual, bahkan di tengah 
ketidakmungkinan yang dilihat dari mata manusia. Anugerah-anugerah 
Tuhan justru datang melalui cara-cara yang mengherankan dan tidak 
terduga. Berikut ini, sekelumit kisahnya.

"Saya menghabiskan waktu berjam-jam di dalam ruang bedah," kenang S. 
"Namun, para dokter tetap gagal menutup lubang di leher saya -- tim 
medis angkat tangan, mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat 
menyembuhkan luka saya. Oleh karena itu, di tengah ketakutan dan 
keputusasaan, saya terus berdoa kepada Tuhan. Sampai pada suatu pagi, 
saat dokter hendak mengganti perban saya, saya melihat mereka sangat 
terkejut! Lubang di leher saya telah sembuh! Para dokter bertanya 
kepada saya, obat apa yang saya minum? Pengobatan apa yang saya 
jalani? Saya hanya dapat berkata dengan bangga, `Saya hanya berdoa 
kepada Tuhan, Tuhan saya adalah Juru Selamat yang hidup.`"

Sebagai umat Kristen yang belum dibaptis, S telah lama berdoa dan 
bergumul untuk bisa mendapatkan baptisan. Tuhan pun menjawab 
kerinduannya, Tuhan membukakan jalan bagi S untuk menerima baptisan. 
"Saya telah menanti baptisan selama 3 tahun. Pembaptisan ini sangat 
berarti untuk saya."

Sangat sulit untuk menjadi seorang Kristen di negara ini. Mereka 
disiksa, dipenjara, didiskriminasi, dan diasingkan. Teruslah berdoa 
untuk S dan perempuan-perempuan lain di Iran yang terus bertahan hidup 
untuk Kristus. Doakan juga agar S yang lain dapat membuka hati dan 
menyerahkan segala kekhawatiran dan harapannya kepada Kristus.

Diambil dari:
Judul buletin: Frontline Faith, Mei -- Juni 2012
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Open Doors Indonesia, 2012
Halaman: 8


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org