Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/17

Senin, 17 Juni 2024 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)

Kejadian 18:1-15
Tertangkap Basah!

Tidak mudah untuk menyembunyikan rasa malu ketika orang lain mendapati kita sedang melakukan kekeliruan, dan kita tidak memiliki cukup waktu untuk bersembunyi atau memberi alasan. Terlebih lagi bila kita melakukannya di hadapan Tuhan.

Abraham tidak merasa curiga ketika ada tiga orang tamu mengunjunginya. Ia menjamu mereka dengan ramah sesuai adat istiadat pada masa itu (1-8). Ketika para tamu ini menanyakan keberadaan Sara, ia dengan sigap menjawab (tanpa berpikir dari mana mereka tahu tentang Sara) (9).

Narasi berubah ketika tamu ini menegaskan kehadiran Tuhan pada tahun depan saat Sara memiliki anak laki-laki (10a). Maka, tahulah Abraham bahwa ia sedang ditemui oleh Tuhan. Namun, Sara, yang mendengar firman Tuhan dari pintu kemahnya, tertawa dalam hatinya (10b-12).

Pada saat itu juga, Tuhan menegur Sara dan menegaskan kemahakuasaan-Nya (13-14). Tertangkap basahlah Sara! Dengan takut sekaligus malu, ia mencoba menyangkal kekeliruannya, tetapi Tuhan mengetahui segala sesuatu, termasuk isi hati manusia.

Ketika kita mengakui kemahakuasaan Tuhan, kita juga diingatkan akan kemahatahuan-Nya. Tuhan adalah Penguasa dan Pemilik atas waktu dan sejarah, dan dalam narasi ini kita melihat demonstrasi kuasa-Nya dalam sejarah manusia. Melalui karya Tuhan--yang adalah anugerah karena baik Abraham maupun Sara tidak punya kemampuan untuk memiliki keturunan lagi (11)--Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya.

Sebagai umat Tuhan, saat kita berdoa kepada-Nya, adakah kita menyadari bahwa Tuhan adalah Allah Yang Maha Tahu? Tuhan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh umat-Nya. Adakah kita mengakui bahwa Tuhan adalah Allah Yang Mahakuasa? Tuhan dapat mengubahkan hidup kita dan menyatakan kuasa-Nya sesuai dengan janji-Nya.

Bacaan kita mengingatkan kita untuk tidak meremehkan pengetahuan Tuhan akan jalan hidup kita dan kuasa-Nya yang menjaga kita. Sudahkah doa kita benar-benar disandarkan pada Tuhan? [IBS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org