Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/11

Selasa, 11 Juni 2024 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)

Kejadian 13
Jangan Selalu Ikuti Apa yang Kita Lihat

Apa yang kelihatannya menguntungkan bisa jadi menghancurkan. Karena itu, kita harus berhati-hati agar kita tidak tergoda oleh apa yang kita lihat.

Allah memberkati Abram dan Lot sehingga ternak mereka bertambah banyak. Namun, ini menimbulkan masalah karena mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat menggembalakan ternak mereka (1-7). Abram dengan besar hati memberikan prioritas kepada Lot untuk memilih hendak ke daerah mana. Lot "melayangkan pandang" untuk melihat kesuburan lembah Yordan dan memilih untuk pergi ke sana (10-11). Setelah itu Lot kemudian berkemah di dekat Sodom (12).

Lot adalah keponakan Abram yang mengikut pamannya ini ke Kanaan (Kej. 12:4). Ternyata walau Abram sangat berjasa terhadap Lot, ia tidak sungkan memilih daerah yang ia lihat lebih subur tanpa memedulikan pamannya. Tentu saja, Lot pada waktu itu tidak tahu bahwa orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan (13). Langkah Lot yang diambilnya berdasarkan apa yang ia lihat, ternyata merupakan kesalahan dengan konsekuensi besar.

Seharusnya, setelah tinggal sekian lama di "dekat" Sodom (12), ia dapat mendengar tentang kejahatan orang Sodom. Namun, sepertinya demi keuntungan finansial, Lot tetap memilih untuk "tinggal" di kota Sodom (lih. Kej. 14:12). Kita tahu bahwa pada akhirnya Sodom dihancurkan Allah, dan Lot harus melarikan diri dari Sodom dan hidup terpencil dengan kedua anak perempuannya (Kej. 19:30).

Apa yang terjadi pada Lot dimulai dengan pilihannya berdasarkan apa yang ia lihat. Iman adalah "bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat" (Ibr. 11:1), artinya hidup dengan iman harus berbeda dengan hidup berdasarkan apa yang kita lihat. Dalam bahasa Inggris, kita bisa melihat kontras antara live by faith dan live by sight.

Kisah Lot menjadi peringatan bagi kita. Apa yang terlihat sering kali merupakan sesuatu yang semu. Kita harus hidup berdasarkan iman, apa yang tidak terlihat, dengan percaya kepada Allah dan firman-Nya.

Mari berdoa agar Bapa memampukan kita untuk hidup berdasarkan iman, dan bukan apa yang terlihat saja. [INT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org