Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/02/06

Selasa, 6 Februari 2024 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)

Markus 7:1-23
Hidup Beriman sebagai Gimik

Salah satu kebiasaan yang menjadi gencar pada masa pandemi adalah mencuci tangan. Tindakan yang sederhana itu ternyata sangat efektif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan.

Dari perspektif kesehatan, keberatan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengenai beberapa murid Yesus yang makan tanpa mencuci tangan masih bisa dipahami (1-2). Tidak mencuci tangan sebelum makan dapat membuat mereka terserang penyakit. Akan tetapi, dasar keberatan mereka bukanlah perihal kesehatan, melainkan penerapan adat istiadat yang dianggap selevel dengan hukum Allah (3-5).

Aturan tersebut tidak ada secara spesifik di dalam Taurat, tetapi hanya dapat dilihat pada momen tertentu, misalnya aturan membasuh tangan bagi Harun dan anak-anaknya sebagai imam di Kemah Pertemuan (lih. Kel. 30:17-21). Dari sudut pandang itu, muncullah penilaian dan penghakiman bahwa murid-murid yang tidak mencuci tangan sebelum makan adalah orang-orang yang najis. Artinya, mereka tidak layak beribadah kepada Tuhan, dan tidak boleh dekat-dekat dengan orang tahir. Singkat kata, kenajisan mereka adalah kekejian bagi orang Farisi dan ahli Taurat yang menampilkan hidup beragama.

Pandangan itulah yang dikritik Yesus. Ia menyingkapkan kemunafikan orang Farisi dan ahli Taurat yang membanggakan kebersihan jasmani dan praktik ritual, tetapi melupakan kebersihan hati dan praktik kebaikan. Kasih kepada sesama seperti hormat kepada orang tua dan perkataan yang penuh berkat dikesampingkan. Padahal, itulah esensi hidup beriman kepada Tuhan.

Janganlah hidup beriman kita menjadi gimik, yaitu tipu daya yang dirancang hanya untuk menarik perhatian dan popularitas. Janganlah hidup kita terlihat baik dan saleh di luar, tetapi penuh dengan kepura-puraan dan kebencian di dalam. Tekad untuk rajin beribadah memang baik, tetapi perhatikanlah isi hati kita. Masih adakah dendam, kepahitan, korupsi, dan fitnah di dalamnya?

Hidup beriman kiranya keluar dari hati kita yang benar-benar mendengarkan Tuhan dan mengasihi sesama. Jadilah seorang Kristen sejati! [YWA]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org