Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/10

Senin, 10 Juli 2023 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)

Ibrani 12:18-29
Ibadah yang Benar

Melalui bacaan hari ini, ditegaskan kepada kita bahwa keadaan orang percaya pada masa PB berbeda dengan orang Israel pada masa PL.

Dahulu, Allah membatasi orang Israel dari menghampiri-Nya di Gunung Sinai (18-21; lih. Kel. 19:9-24; Ul. 9:19). Kini, dalam anugerah-Nya, Ia telah menyingkapkan diri-Nya dalam Kristus Yesus. Allah Yang Mahakudus menyambut semua orang yang percaya kepada Yesus, Sang Pengantara perjanjian baru (24).

Apakah itu berarti orang percaya dapat hidup bebas tanpa batas? Tidak! Dalam praktik keseharian, orang percaya malah harus menjaga hidupnya dan tidak menyia-nyiakan anugerah Allah dengan tanggung jawab yang besar (25). Dalam ibadah, jemaat harus datang kepada-Nya dengan sikap hormat dan takut (28).

Allah menghendaki keteraturan (lih. 1Kor. 14:40). "Allah kita adalah api yang menghanguskan", kata penulis yang menggemakan teks PL (29; lih. Kel. 24:17; Ul. 4:24, 9:3). Kemuliaan dan kekudusan-Nya tidak berubah dari dahulu, sekarang, dan sampai selamanya. Yang mengubahkan adalah anugerah pendamaian dari Allah yang menguduskan kita. Karena itu, kita harus menghormati hadirat-Nya dalam setiap ibadah kita kepada-Nya.

Ibadah adalah respons umat tebusan kepada Allah yang menyatakan diri-Nya. Dialah pusat ibadah kita. Maka, sudah semestinya pujian, ucapan syukur, doa pengakuan dosa, khotbah, dan pengumpulan persembahan kita berpusat pada Allah yang kekal.

Kita perlu bertobat jika kita lebih mementingkan gedung yang nyaman, musik yang indah, penyanyi yang hebat, layar yang megah, atau pengkhotbah yang menarik. Ibadah bukanlah hiburan untuk kita. Jangan sampai Allah tidak berkenan atas ibadah kita.

Sebaliknya, jangan sedih jika gedung gereja kita tak beratap, memiliki alat musik seadanya, dengan suara penyanyi yang pas-pasan. Ingatlah bagaimana orang Israel memuji Allah setelah mereka keluar dari tanah Mesir (lih. Kel. 15). Keterbatasan tidak menghalangi sukacita yang melimpah dari hati yang penuh syukur atas keselamatan dari Allah. [JMH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org