Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/06/09

Jumat, 9 Juni 2023 (Minggu Trinitas)

Ayub 34
Membela Tuhan?

Dalam perdebatan bertema agama atau teologi, kerap kali kita melihat adanya upaya-upaya untuk membela Tuhan. Ini jugalah yang dilakukan Elihu di hadapan Ayub.

Elihu kini tampil sebagai pembela Allah (10-15). Ia menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang adil, yang menegakkan keadilan-Nya atas orang-orang fasik (16-30).

Atas dasar ini, Elihu dengan tegas menyatakan tuduhannya kepada Ayub. Ia menggugat pembelaan diri Ayub (5-6). Bahkan ia menyimpulkan bahwa perbuatan Ayub tidak lagi menghormati Allah (7-9).

Elihu telah dikuasai oleh kemarahannya. Kemarahan membuat Elihu menjadi makin arogan (2). Ia kelihatan sedang melakukan pembelaan terhadap Tuhan, tetapi sebetulnya ia tidak memiliki konsep yang baru. Elihu kembali mengulangi konsep Tuhan yang transaksional: jika seseorang berlaku baik, Tuhan akan baik kepadanya; sebaliknya, jika seseorang berlaku jahat, Tuhan akan jahat kepadanya.

Keadilan Allah memang tidak terbantahkan, tetapi konsep keadilan Allah telah digunakan Elihu untuk menyatakan Ayub sebagai orang yang jahat dan lebih berdosa (36-37). Tanpa disadari, kemarahan membuat Elihu menempatkan dirinya sebagai tuhan dan hakim atas Ayub. Ia dengan sombong memandang dirinya sebagai orang yang harus didengar oleh orang-orang berhikmat (34).

Saat kita berupaya membela Tuhan, kita bisa terjebak dengan anggapan sesat bahwa kita bisa menjadi tuhan dan hakim yang memutuskan apakah seseorang berdosa atau tidak. Dalam suasana hati yang marah, kita bisa salah langkah menggunakan nama Tuhan untuk menyerang orang lain.

Kita tidak dipanggil untuk menjadi pembela Tuhan. Kita dipanggil untuk menjadi orang benar yang hidup takut akan Tuhan. Bukan karena upaya kita membela Tuhan, orang-orang akan mengenal dan menghormati Tuhan. Kita harus memiliki kesadaran diri sebagai sesama manusia di hadapan Tuhan.

Mari belajar untuk menjadi sesama bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dan berbeban berat, bukan menjadi pembela yang sombong. [RGD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org