Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/09/06

Selasa, 6 September 2022 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)

Amsal 23:1-16
Disiplin Relasional

Dalam Amsal, seorang anak atau orang muda digambarkan sebagai orang yang tidak berpengalaman (lih. Ams. 1:4, 7:7) dan kurang berpengetahuan (lih. Ams. 22:15). Orang muda adalah orang yang membutuhkan kecerdasan, pengetahuan, dan kebijaksanaan.

Orang tua bertanggung jawab untuk mendidiknya melalui kata-kata pengetahuan (12). Tujuannya ialah orang muda hidup bijaksana (15), berkata jujur (16), dan tidak melawan orang tua (lih. Ams. 29:15, 21). Apabila perlu, dalam mendidik anak-anak, orang tua dapat melakukannya dengan disiplin yang keras (13). Dalam tradisi Timur Dekat Kuno, terdapat amsal Ahiqar yang serupa, "Janganlah tahan anakmu dari tongkat, atau kamu tidak akan menyelamatkannya. Jika aku memukul engkau, Anakku, engkau tidak akan mati; tetapi jika aku mengizinkan engkau mengikuti hatimu, engkau tidak akan hidup." Artinya, mendisiplinkan seorang anak dengan keras dianggap tindakan bijaksana dan penting untuk kebaikan anak.

Akan tetapi, hal tersebut bukanlah izin bagi orang tua untuk memukul anaknya seenaknya. Pendidikan dasar mengajarkan agar anak mengasihi Tuhan, Allah, dengan segenap hati dan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan (lih. Ul. 6:4-10). Itulah yang harus diajarkan berulang-ulang. Pendisiplinan dilakukan apabila anak tidak mengasihi Allah.

Jika demikian, yang patut menghukum anak yang tidak mengasihi Allah adalah orang yang mengasihi Allah. Hal itu berarti, sebelum orang tua mendisiplin, ia harus menguji di dalam dirinya apakah ia telah mengajarkan atau telah mempraktikkan dalam hidupnya bagaimana mengasihi Allah lebih dari segalanya. Orang tua perlu hati-hati mengajar anak.

Anak-anak adalah peniru yang terbaik. Mereka dengan cepat meniru bagaimana kita berkata-kata, berelasi, bekerja, dan hidup. Jadi, sebelum mendisiplinkan anak, kita perlu mengoreksi diri apakah ucapan kita selaras dengan perbuatan sehari-hari kita. Dengan demikian, bukan saja anak akan berubah, kita pun berubah. Dalam hal itulah, disiplin relasional terjadi. [JMH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org