Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/08/02

Selasa, 2 Agustus 2022 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Amsal 4:1-9
Hidup dalam Didikan Keluarga

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, mengenalkan pendidikan anak melalui wadah Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga (orang tua), guru (sekolah), dan masyarakat. Namun, pendidikan anak yang paling utama adalah keluarga (orang tua). Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam pendidikan anak, sebab Tuhan menitipkan anak kepada orang tua untuk dididik dan diasuh. Pewarisan nilai-nilai luhur kepada anak, utamanya terjadi dalam keluarga.

Salomo telah menerima pengenalan jalan-jalan Allah dari ayahnya. Selanjutnya, ia mengajarkannya juga kepada anak-anaknya. Allah menghendaki agar hidup di jalan-jalan-Nya diajarkan terutama melalui pengajaran dan teladan orang tua dalam keluarga.

Orang tua sungguh mengasihi anaknya, karena itulah mereka mendidiknya. Mereka mendidik anaknya secara rohani, membimbingnya supaya rajin belajar, dan menerapkan kedisiplinan. Orang tua tentu tidak akan membiarkan anaknya hidup seenaknya, namun akan terus membimbing agar anaknya hidup dengan baik dan benar. Orang tua mendidik anak bukan sekadar supaya anak belajar, tetapi agar anak pun mengajarkan pengenalan akan Allah kepada anak-anaknya kelak (1-4).

Hubungan pribadi dengan Allah menjadi langkah pertama dalam memperoleh hikmat sejati. Hikmat merupakan perkara yang utama dalam hidup. Hal itulah yang mendekatkan kita dengan Allah, yang memperindah jiwa, dan yang memampukan kita mencapai tujuan penciptaan, sehingga hidup pun akan menjadi lebih bermakna. Hikmat akan mendatangkan kehidupan dan kebahagiaan. Hikmat akan menjadi pembimbing, pelindung, dan pemimpin dalam menghadapi mara bahaya dan kesulitan hidup. Hikmat juga akan menjadi kehormatan dan nama baik kita (5-9).

Betapa pentingnya pendidikan di dalam keluarga agar terjadi pewarisan nilai-nilai luhur Kerajaan Allah. Oleh karenanya, setiap anggota keluarga perlu berkomitmen untuk terus menghidupi pendidikan kerohanian di dalam keluarga. [CHR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org