Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/13

Rabu, 13 April 2022 (Minggu Pra-Paskah 6)

Masyarakat Indonesia sebagai rumpun masyarakat Melayu dikenal sebagai masyarakat yang suka menyampaikan nasihat dalam bentuk pantun atau pepatah. Salah satu pepatah berbunyi: "Saat bersitegang, jadilah air, bukan tembok." Artinya, ketika dua pihak hendak mencari jalan keluar dari persoalan, maka tak boleh keduanya sama-sama keras. Harus ada yang bersedia untuk bersikap lembut.

Situasi yang sama dihadapi oleh Pilatus ketika berhadapan dengan orang banyak yang menuntut agar Yesus disalibkan. Pilatus tak keberatan untuk menyalibkan Yesus atau siapa pun selama orang itu memang layak untuk disalibkan. Persoalannya adalah Pilatus tidak menemukan kesalahan dalam diri Yesus. Karena itu, Yesus harus dilepaskan (14).

Pada titik itulah Pilatus dihadapkan pada situasi sulit. Di satu pihak, ia tidak menemukan kesalahan Yesus dan oleh karena itu, Yesus harus dibebaskan. Di pihak lain, ia berhadapan dengan orang banyak yang menuntut agar Yesus disalibkan. Bila ia menyalibkan Yesus yang tak bersalah, maka ia akan dituduh tidak adil. Bila ia membebaskan Yesus, maka kedudukannya akan terancam. Maju kena, mundur kena.

Dalam situasi seperti itu Pilatus harus memilih untuk adu keras atau mengalah. Semua pilihan sama buruknya. Ia memilih yang lebih sedikit buruknya. Ia memilih untuk menyalibkan Yesus dan melepaskan Barabas, seperti tuntutan orang banyak (24).

Dalam kehidupan saat ini tak jarang kita juga berhadapan dengan situasi adu keras. Sulit buat orang mengalah, apalagi bila ia merasa dirinya benar. Makin sulit bila yang dihadapi adalah massa. Dalam situasi seperti itu butuh kesediaan untuk menjadi air, bukan tembok.

Pilihan yang ada bisa jadi buruk semua. Namun, kita mesti memilih yang paling sedikit buruknya. Ini sudah pasti sulit. Pilatus memilih agar tak terjadi amuk massa yang bisa lebih banyak menimbulkan kerugian.

Ketika kita dihadapkan pada situasi sulit, pilihlah yang paling sedikit buruknya. Jadilah air dan bukan tembok. Mengalah tidak berarti kalah. [JCP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org