Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/10/24

Rabu, 24 Oktober 2018 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)

Zakharia 5:1-4
Putus terhadap Sumpah

Apa reaksi kita saat mendengarkan orang mengucapkan sumpah tanpa kesungguhan hati? Sumpah yang terucap ternyata gagal ditepati. Ini namanya sumpah palsu, bukan? Sementara itu, ada juga orang yang senang mengucapkan sumpah serapah yang bertujuan untuk membalas perbuatan orang lain yang tidak menyenangkan. Jika setiap hari kita melihat kondisi seperti ini, mungkin dunia akan terasa kacau dan menyedihkan.

Zakharia, dalam penglihatan, menyaksikan kondisi orang Yehuda sepulang dari Babilonia. Mereka sudah cukup lama tinggal di Yerusalem. Namun, kehidupan mereka tidak berpusat kepada Allah karena Bait Allah belum dibangun kembali. Akibatnya, mereka tidak dapat beribadah, sehingga hidup mereka penuh dengan dosa.

Zakharia melihat sebuah gulungan kitab sepanjang dua puluh hasta dengan lebar sepuluh hasta (2). Dalam kitab itu tercatat dosa mereka, yaitu sumpah serapah dan sumpah palsu (3). Hukum Tuhan siap dinyatakan. Sumpah itu akan masuk ke rumah pencuri dan rumah mereka yang bersumpah palsu. Tuhan akan menghancurkan rumah mereka, baik kayu dan batu-batunya (4). Artinya, setiap yang melanggar hukum Tuhan tidak akan bisa menghindari konsekuensinya.

Allah membenci dosa dan mereka yang menyalahgunakan nama-Nya. Tuhan akan menghukum siapa saja yang merasa aman dengan dosa-dosanya. Allah sangat tegas kalau hukum-Nya dilanggar. Jika Allah tampak diam atas pelanggaran yang sembarangan menggunakan nama-Nya, itu hanya sementara. Tidak akan lama, Tuhan akan merasuk dan melumpuhkan si pelaku. Misalnya, Tuhan akan mengembalikan sumpah serapah yang terucap kembali kepada si pengucap.

Untuk mengatasi ini, kita harus bertobat. Kita harus memulai hidup baru dengan meninggalkan dosa. Mari kita jadikan Yesus sebagai Tuhan, termasuk dalam setiap ucapan. Kita undang Allah memasuki kehidupan kita seutuhnya dan terus berusaha setia dalam pembaruan dari Tuhan.

Doa: Tuhan, ajari kami agar selaras dalam perkataan dan perbuatan. [RP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org