Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/02

Sabtu, 2 Juni 2018 (Minggu Trinitas)

Kisah Para Rasul 7:1-53
Kesaksianmu dan Pembelaanmu

Seorang tertuduh sudah sepatutnya mendapatkan hak untuk melakukan pembelaan diri, baik secara pribadi maupun oleh tim pembela. Tujuannya adalah agar hakim dapat secara objektif dan adil dalam pengambilan keputusan. Karena itu, pembelaan atau kesaksian yang meringankan sangat diperlukan. Terlebih lagi terhadap suatu tuduhan yang tidak pernah terbukti dilakukan oleh seseorang.

Menarik disimak, dalam sidang pengadilan agama, Stefanus memilih tidak membela diri, melainkan bersaksi tentang karya keselamatan Allah kepada bangsa Israel melalui Yesus Kristus. Dalam kesaksian Stefanus, ia mengawali argumennya dari panggilan Allah kepada Abraham untuk keluar dari negerinya menuju tanah pusaka yang dijanjikan Allah untuknya dan keturunannya. Melalui Ishak, lahirlah Yakub dan kedua belas suku Israel. Untuk kelangsungan hidup bangsa Israel di Mesir, Allah memakai Yusuf untuk memelihara umat-Nya. ketika umat Allah mengalami penindasan yang dilakukan bangsa Mesir, Allah memanggil Musa untuk membebaskan umat-Nya. Selama empat puluh tahun di padang gurun, orang Israel dipersiapkan Allah untuk menjadi bangsa yang kudus. Dengan berbagai tanda mukjizat dan Taurat-Nya, Tuhan memastikan ketaatan bangsa Israel. Karena kekerasan hati dan tegar tengkuk orang Israel, mereka berkali-kali melawan Tuhan dengan menyembah para dewa asing, yaitu Molokh, bintang dewa Refan, dan patung Baal. Kemurahan dan kasih sayang Allah dibalas oleh bangsa Israel dengan air tuba. Kenyataannya, kesetiaan Allah atas perjanjian-Nya tidak pernah pudar. Melalui Yosua, Daud, dan para nabi-Nya, Tuhan memastikan datangnya Orang Benar, yaitu Yesus yang telah mereka bunuh (2-52). Inilah pembelaan sekaligus kesaksian iman Stefanus.

Bagaimana dengan hidup kita saat ini? Apakah kita masih dibutakan oleh ego diri? Ataukah kekerasan hati telah menutupi mata hati kita sehingga menjadi buta? Jika demikian halnya, bertobatlah! Bukalah pintu hati kita agar kasih dan kebenaran Allah menyinari hidup kita kini dan selamanya. [AJ]


Baca Gali Alkitab 5

Kisah Para Rasul 8:26-40

Filipus, salah seorang yang terpilih sebagai pelayan untuk melayani orang miskin dituntun oleh malaikat Allah untuk pergi ke sebuah tempat. Di sana Filipus bertemu seorang sida-sida, yang merupakan seorang kepala perbendaharaan negeri Etiopia.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapakah yang datang menjumpai Filipus? Pesan apa yang dia sampaikan? Kemanakah Filipus harus pergi? (26)
2. Apa respons Filipus setelah mendengar pesan tersebut? Siapa yang dia jumpai di jalan yang dia lalui? Apakah yang sedang dilakukan oleh orang tersebut? Bila dibandingkan dengan pesan yang diterima oleh Filipus sebelumnya, apakah isi pesan tersebut menjadi nyata? (27-28)
3. Apa tindakan Filipus selanjutnya? (29-35)
4. Pada akhir perjalanan Filipus dan sida-sida dari Etiopia itu, apakah yang terjadi kemudian? (36-40)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Seberapa penting mendengar dan taat pada suara Tuhan?
2. Dengan cara apa saja Tuhan berbicara kepada manusia?
3. Faktor apa saja yang biasanya membuat orang enggan untuk memberitakan Injil?
4. Hal-hal apa yang seharusnya membuat orang berani dan bersemangat untuk memberitakan Injil?
5. Mengapa orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai Anak Allah dan Juruselamat memiliki sukacita dalam hatinya?

Apa respons Anda?
1. Bagaimanakah pengalaman Anda mendengar suara Tuhan? Apa yang Tuhan katakan pada saat itu?
2. Sudahkah Anda selama ini taat terhadap suara dan perintah dari Tuhan? Dalam hal apa Anda biasanya tidak mau taat?
3. Apakah Anda pernah merasa terbeban untuk memberitakan Injil? Kepada siapa? Sejauh ini, apa yang sudah Anda lakukan?

Pokok Doa:
Bagi orang-orang yang pernah mendengar perintah Tuhan untuk memberitakan Injil, agar mereka melaksanakannya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org