Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/02/02

Jumat, 2 Februari 2018 (Minggu ke-4 sesudah Epifania)

Markus 6:14-29
Konformitas ala Herodes

Dalam kehidupan sehari-hari, kata "konformitas" bukan kata yang sering terdengar di perbincangan khalayak ramai. Cialdini dan Goldstein mengartikan kata ini sebagai suatu kecenderungan dari seseorang untuk mengubah keyakinan atau perilakunya agar sesuai dengan perilaku orang lain. Herodes adalah contoh sosok yang mengubah keyakinannya agar sesuai dengan keinginan Herodias.

Berita tentang Yesus dan karya-Nya didengar oleh banyak orang di Galilea dan sekitarnya. Di antara orang-orang yang mengenal Dia, ada yang menyebut Yesus sebagai Yohanes Pembaptis yang bangkit dari antara orang mati. Herodes juga mendengar berita itu. Ia menyimpulkan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang sudah dipenggal kepalanya (14).

Kesimpulan Herodes bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis merupakan bentuk penyesalan dari perasaan bersalah. Ia merasa bersalah karena telah menghukum mati Yohanes (20). Ia merasa terpaksa membunuh Yohanes karena "desakan" dari Herodias istrinya, yang sangat membenci Yohanes Pembaptis karena pernah menegur Herodes yang menikahinya. Kemarahan Herodias mendorongnya melakukan balas dendam (21). Pada hari ulang tahunnya, Herodes melihat Salome menari. Hatinya sangat terhibur. Di hadapan hadirin, ia akan memberikan apa saja yang diinginkan anak gadisnya. Mendengar janji Herodes, Salome bertanya pada ibunya. Ibunya membisiki agar Salome meminta kepala Yohanes (25). Herodes sedih dengan permintaan itu, namun karena sumpahnya, permintaan itu tidak dapat ditolaknya (26).

Rasa takut ditolak oleh Herodias membuat Herodes kehilangan integritas. Nilai-nilai penting yang dihayatinya tidak dilakukan karena desakan orang-orang yang di sekitarnya. Inilah konformitas ala Herodes.

Kehidupan orang Kristen sering diperhadapkan pada situasi sulit. Seperti Herodes dihadapkan pada pilihan untuk memilih nilai-nilai yang diajarkan Yesus atau meninggalkan semuanya. Belajarlah dari Yesus yang menghindari konformitas semu. [WSP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org