Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/11/06

Senin, 6 November 2017 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)

Yesaya 10:5-19
Asyur yang Hancur

Kebesaran dan kekuatan Asyur telah terbukti. Di balik semuanya itu, Allah Israel yang menjadikan Asyur menjadi bangsa besar agar dapat dipakai sebagai cambuk murka dan tongkat amarah dalam melaksanakan rencana-Nya (5). Ketika Raja Asyur menjadi sombong dan menganggap apa yang dimilikinya dikarenakan kekuatannya sendiri (13), maka Tuhan pun murka. Sebagai akibatnya, keperkasaan Asyur akan segera berakhir (6) dan kekayaannya akan lenyap (18). Di sini menjadi jelas perbedaan antara pencipta dan ciptaan. Ketika manusia berhadapan langsung dengan Tuhan, maka dirinya hanyalah debu tanah, yang tidak memiliki nilai apa pun.

Kerajaan Asyur telah menjadi kekuatan yang besar. Kebesaran Asyur itulah yang membuat para raja gentar dan bersatu padu untuk melawannya. Namun mereka tetap saja dapat ditaklukkan. Bahkan Yehuda yang bersekutu dengan Asyur sebagai mitra pun tidak luput dari kebuasan Asyur. Hal inilah yang menjadikan Raja Asyur congkak. Ia merasa bahwa semua kemenangan yang diperolehnya karena kepandaian dan kekuatannya. Satu hal penting yang dilupakan Asyur adalah dirinya hanyalah alat Allah Israel (12-15). Asyur dipakai Allah sebagai alat cambuk untuk menghukum umat Allah dan bangsa-bangsa.

Yesaya memakai ungkapan "cambuk" sebagai alat untuk menghukum dan bukan untuk membunuh. Hal ini menjadi jelas bahwa Israel tidak akan dihancurkan Allah, namun mereka harus menerima peringatan keras dari Allah. Karena Asyur telah bersikap sombong, maka Tuhan menubuatkan kehancurannya (16). Di sinilah kita melihat kemahakuasaan Allah Israel atas semesta dan sejarah bangsa-bangsa.

Terkadang Tuhan memakai orang lain, peristiwa, kesusahan, kemalangan, dan lainnya sebagai alat-Nya untuk mendidik umat-Nya. Pada saat ini, mungkin saja Tuhan sedang memakai pola yang sama untuk mendisiplinkan kita. Selain pertobatan, yang perlu dilakukan adalah mengasah kepekaan untuk mampu mengenal teguran dan didikan Tuhan. [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org