Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/10/30

Senin, 30 Oktober 2017 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)

Yesaya 7:1-9
Janganlah Takut

Israel telah terpisah menjadi dua negara, yaitu bagian Utara disebut Israel dan bagian Selatan yang disebut Yehuda (1). Saat itu tengah terjadi perlawanan terhadap Kerajaan Asyur. Rezin (Raja Aram) dan Remalya (Raja Israel) telah bersekutu mengajak Ahas, Raja Yehuda. Namun ajakan mereka ditolak oleh Ahas. Itu sebabnya Aram dan Israel hendak menyerang Yehuda. Di tengah situasi yang panas, Yesaya hadir dan meminta Ahas tidak perlu takut (4) dan menyarankan agar ia memegang janji Tuhan (9).

Keadaan Yehuda memang serbasalah. Dalam perhitungan politik, melawan Kerajaan Asyur bukan perkara gampang. Sedangkan ajakan untuk bersekutu yang ditawarkan Rezin dan Remalya belum tentu mampu mengalahkan Asyur. Bagi Ahas, hal itu bukan menyelesaikan masalah, malahan menambah masalah baru. Karena itu, Ahas mengambil keputusan menolak ajakan Rezin dan Remalya. Keputusannya justru membuat Rezin dan Remalya marah. Kedua raja tersebut bersiap menyerang Yehuda. Situasi genting itu membuat Ahas dan rakyatnya berada dalam ketakutan (2).

Tuhan mengutus Yesaya untuk memberikan dukungan kepada Ahas agar tidak takut menghadapi ancaman Rezin dan Remalya. Yang dibutuhkan Ahas dan rakyatnya hanyalah berpegang teguh pada Tuhan. Melalui Yesaya, Tuhan menjanjikan bahwa apa yang ditakuti Ahas dan rakyatnya, tidak akan terjadi (7). Tampaknya janji Tuhan tidak mampu meredakan rasa cemas dan takut pada Ahas. Malahan Ahas mencari perlindungan pada bangsa Asyur (2Raj. 16:7). Ketakutan Ahas membuatnya mengabaikan keberadaan dan sabda Tuhan. Ahas lebih memilih mengandalkan kekuatan manusia daripada Tuhan.

Orang yang berada dalam ketakutan sering kali mengambil tindakan gegabah dan jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Alhasil, ketakutan justru menciptakan persoalan baru. Karena itu, kita perlu belajar bahwa di tengah ketakutan semestinya berpegang teguh pada janji Tuhan. Sebab Ia tidak pernah mengecewakan kita. [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org