Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/02

Sabtu, 2 September 2017 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Ibrani 12:12-17
Duta Perdamaian

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Indonesia terdiri dari beranekaragam suku, budaya, etnis, agama, bahasa, dan adat. Bagaimana menyatukan keanekaragaman masyarakat Indonesia? Para pendiri bangsa Indonesia telah meletakkan dasar negara, yaitu Pancasila. Salah satu cita-cita para pendiri bangsa ini adalah untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.

Hal senada juga dikatakan oleh penulis Kitab Ibrani agar orang-orang percaya mengusahakan hidup berdamai dengan semua orang (14a). Hidup dalam suasana damai dapat mendorong seseorang mempraktikkan hidup kudus (14b). Perdamaian memampukan masing-masing anggotanya saling memerhatikan, menolong, dan menguatkan. Perdamaian juga berfungsi mencegah munculnya bibit kekerasan dan kerusuhan dalam bermasyarakat (15).

Sayangnya perdamaian tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diupayakan, dihadirkan, dirawat, dan dilestarikan. Artinya, perlu komitmen dan pengurbanan, baik secara materi maupun emosi. Langkah toleransi dan negosiasi harus menjadi makanan sehari-hari. Memang sungguh ironis karena banyak orang menginginkan hidup dalam suasana damai justru perbuatannya menimbulkan konflik dan perpecahan.

Kunci hadirnya perdamaian terletak pada kasih karunia Allah. Mewujudkan perdamaian melalui tindakan kasih bukan berarti kita menjadi orang yang gampangan berkata 'iya' dan menyenangkan semua pihak. Jangan bertindak bodoh dan ceroboh seperti Esau yang menjual hak kesulungannya demi memuaskan rasa lapar sesaat (16). Karena itu, penulis Kitab Ibrani memotivasi orang percaya dengan kalimat, "Kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah dan luruskan jalan bagi kakimu" (12-13).

Mewujudkan perdamaian butuh upaya konkret. Dalam Kristus ada damai sejahtera dan damai itu sudah diberikan-Nya kepada orang percaya (Yoh. 14:22). Maukah kita menjadi duta Kristus yang membawa damai-Nya bagi dunia? [PPH]


Baca Gali Alkitab 1

Ibrani 12:1-11

Sebagian orang mulai sadar bahwa kesehatan itu penting. Karena itu mereka mulai disiplin berolahraga, hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan lain sebagainya. Tetapi banyak orang lupa bahwa kerohanian juga membutuhkan latihan dan disiplin. Tanpa komitmen akan sulit untuk mengasah kepekaan rohani akan Tuhan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang mesti ditanggalkan oleh orang percaya dan apa tujuannya (1)?
2. Apa fokus hidup kita dan apa dampaknya dalam kerohanian kita (2)?
3. Siapakah yang harus kita ingat agar tetap kuat dan teguh dalam hidup ini (3)?
4. Apa nasihat yang diberikan oleh penulis Kitab Ibrani (4-6)?
5. Apa kaitannya ganjaran dengan status orang percaya sebagai anak Allah (7-9)?
6. Apa perbedaan didikan orangtua dengan Tuhan (10)?
7. Apa manfaat dari sebuah ganjaran (11)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa orang percaya membutuhkan ganjaran dari Tuhan?
2. Mengapa Tuhan hanya mendisiplin orang yang dikasihi-Nya?

Apa respons Anda?
1. Latihan rohani seperti apa yang sedang Anda lakukan saat ini? Apa bentuk konkretnya?
2. Ketika Tuhan melakukan pendisiplinan atas hidup Anda, apa respons Anda akan hal itu?

Pokok Doa:
Bersyukur bahwa kita mengalami pendisiplinan dari Tuhan karena semuanya itu untuk kemajuan kerohanian kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org