Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/06/24

Sabtu, 24 Juni 2017 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)

Ezra 5:1-6:22
Ketika Allah Menyertai

Pembangunan Bait Allah dihentikan karena Raja Darius termakan hasutan dari musuh-musuh Israel (lih. pasal 4). Ternyata penghentian itu memakan waktu yang lama, yakni antara 536 sM sampai 520 sM. Secara otomatis semangat umat Israel untuk menuntaskan pembangunan Bait Allah secara perlahan-lahan merosot. Jika bukan Allah yang mengirim nabi Hagai dan Zakharia untuk memberi harapan dan semangat baru kepada umat-Nya (5:1-2; bdk. Hag. 1), mungkin saja penyelesaian rumah Allah hanya tinggal kenangan.

Dalam Santapan Harian hari ini, kita melihat Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya dan Ia berkarya secara ajaib sehingga pembangunan Bait Allah dapat diselesaikan. Di sini kita dapat melihat bagaimana Tuhan membuat segala sesuatunya berjalan dengan lancar, yaitu: Pertama, kuasa Allah menyertai para tetua Israel dan menaruh hikmat-Nya atas mereka untuk memberikan jawaban dan dasar kebenaran atas tindakan mereka yang mengacu kepada dekret Raja Koresh (5, 11-16). Kedua, bupati Tatnai yang baru lebih toleran, kooperatif, dan tidak sewenang-wenang dalam menggunakan otoritas (3-4, 17). Di sini kita melihat Allah Israel berkarya dalam sejarah bangsa-bangsa dengan cara membiarkan keterangan para tetua Israel dilaporkan kepada Raja Darius untuk diusut secara tuntas. Ketiga, kebenaran objektif menjadi alat bukti bagi Allah untuk menghancurkan serta mencegah pelbagai hasutan dan fitnahan para musuh Israel di kemudian hari (6:1-5). Dengan ditemukan Piagam Raja Koresh, berarti keterangan para tetua Israel memiliki dasar hukum yang mengikat. Karena itu, siapa pun wajib menaati dan menjalankan perintah mendiang Raja Koresh, termasuk Raja Darius (6-15).

Keberhasilan pembangunan Bait Allah merupakan karya Tuhan semata. Tanpa campur tangan dan kemurahan-Nya, mustahil bagi bangsa Israel dapat mendirikan rumah Allah. Demikian pula ketika tugas di depan kita terasa berat, janganlah berputus asa. Sebab kita memiliki Allah Mahakuasa yang mampu menggenapi apa yang sudah direncanakan-Nya, tidak peduli seberat apa rintangan di depan mata. [IT]


Baca Gali Alkitab 8

Ezra 5:1-6:22

Pembangunan kembali rumah Tuhan di zaman nabi Hagai dan Zakharia hampir terhambat. Sebab ada pemeriksaan izin membangun dari bupati Tatnai. Allah menaruh hikmatnya atas tua-tua Yahudi. Ia juga memakai bupati Tatnai mengusut izin tersebut kepada Raja Darius. Dengan demikian menjadi jelas bahwa pembangunan rumah Tuhan itu legal dan atas perintah raja sebelumnya, yaitu Raja Koresh.

Apa saja yang Anda baca?
1. Keributan apa yang terjadi antara orang-orang Yahudi dengan Tatnai selaku bupati di daerah tersebut (1-4)?
2. Apa yang Allah lakukan kepada para tua-tua Israel (5)?
3. Mengapa Tatnai perlu menulis surat laporan kepada raja Darius dan apa motifnya melakukan investigasi keabsahan pembangunan rumah Allah (6-17)?
4. Apa isi piagam dari raja Koresh dan apa konsekuensi dari keptusan Raja Koresh (6:1-5)?
5. Apa jawaban Raja Darius kepada bawahannya, Tatnai (6-10)?
6. Apa risiko yang bakal diterima mereka yang melanggar titah raja Darius (11-13)?
7. Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel pasca pembuangan setelah rumah Tuhan selesai dibangun (14-22)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Allah bekerja secara tersembunyi untuk mendatangkan kebaikan bagi umat yang dikasihi-Nya. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?
2. Apa ungkapan yang paling tepat bagi Allah saat Ia berkarya di tengah umat-Nya?

Apa respons Anda?
1. Tidak ada persoalan seberat dan sebesar apa pun yang tidak dapat diselesaikan Allah. Apakah Anda bersyukur untuk itu?

Pokok Doa:
Bersyukur kepada Allah karena Ia tidak terlambat menolong umat-Nya. Segalanya indah pada waktu-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org