Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/04/18

Selasa, 18 April 2017 (Minggu Paskah ke-1)

Matius 28:16-20
Amanat Agung Yesus

Apakah definisi dari menginjili? Menurut Perjanjian Lausanne (1974) yang dihasilkan dari Kongres Internasional Penginjilan Sedunia di Lausanne: Menginjili adalah menyebarkan Kabar Baik bahwa Yesus Kristus mati untuk dosa-dosa kita dan dibangkitkan dari antara orang mati sesuai dengan Kitab Suci, dan sebagai Tuhan yang memerintah, kini Ia menawarkan pengampunan dosa dan karunia-karunia Roh kepada semua orang yang bertobat dan percaya.

Dalam bacaan Santapan Harian ini, Yesus mempersiapkan para murid untuk melaksanakan Amanat Agung-Nya. Berdasarkan berita yang disampaikan para perempuan itu, mereka pun berangkat menuju Galilea (16). Ternyata informasi tersebut benar adanya. Yesus telah mendahului mereka dan menampakkan diri-Nya di sana (17). Namun, ada beberapa murid yang meragukan kebangkitan Yesus itu nyata atau hanya tipuan belaka.

Kepada para peragu ini, Yesus tidak menolak dan mempertanyakan keraguan mereka. Ia memilih untuk lebih mendekat kepada mereka, agar mereka melihat Yesus secara pribadi dari dekat (17-18). Sepertinya mendekatnya Yesus membawa pengaruh bagi mereka. Setelah para murid yakin sepenuhnya akan Yesus yang bangkit, pada momen itulah Yesus menegaskan bahwa otoritas dan kuasa yang dimiliki-Nya berasal dari Allah Bapa (18). Lalu Ia memberikan Amanat Agung-Nya kepada para murid, yaitu untuk menjadikan segala bangsa menjadi murid Yesus, dengan cara pergi menjangkau mereka, membaptiskan mereka, dan mengajarkan kebenaran Tuhan kepada mereka (19-20). Dan Ia menutup Amanat Agung-Nya dengan memberian janji penyertaan kepada para murid dalam menjalankan tugas Amanat Agung Yesus (20).

Tugas Amanat Agung Yesus itu berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, bukan hanya tugas rohaniwan semata. Mungkin sebagian kita merasa gentar dan tidak mampu melakukannya. Jangan khawatir jika kita melakukan bagian kita menjalankan Amanat Agung ini, Tuhan berjanji akan menyertai kita sepanjang masa! [MFS]

Pengantar Kitab 1 Tawarikh

Sejarah Israel adalah rangkaian kisah bangsa pilihan Allah untuk menggenapkan rencana keselamatan-Nya, yang dimulai dari panggilan Allah atas Abraham (Kej. 12:1) sampai pada masa berakhirnya pemerintahan Kerajaan Israel, yaitu dibuangnya raja Yoyakhin ke Babel dan kehancuran Bait Allah serta tembok kerajaan Yerusalem pada masa raja Zedekia (2Raj. 25).

Untuk menambahkan catatan sejarah yang belum ditulis oleh penulis kitab Raja-raja, seorang penulis yang tidak diketahui dengan pasti, diperkirakan Ezra, ahli kitab, mahir dalam kitab Taurat Musa (Ezr. 7:6), menuliskan catatan sejarah untuk melengkapi. Pada Kitab Suci Kanon Ibrani diberi nama dibhere ha-yamim, yang artinya catatan mengenai rentetan peristiwa penting dalam sejarah Israel.

Nama Tawarikh diberikan oleh Jerome, penerjemah Alkitab dalam bahasa Vulgata, pada abad 4 Masehi. Ia mengetengahkan bahwa penulisan Kitab Tawarikh adalah sejarah yang sakral di tarikh = masa, tahun peristiwa yang harus dipaparkan dalam konteksnya.

Penulis kitab Tawarikh menuliskan sejarah keselamatan Allah melalui Israel secara detail dalam keturunan Yehuda dan dinasti Kerajaan Selatan, yang perjanjian kerajaan diikatkan Tuhan kepada Daud dan dinastinya (2Sam. 7). Penulis memulai dengan catatan keturunan mulai Adam, Abraham, Esau, suku Yehuda (dari keturunan Yakub), dan suku-suku lain sampai ke masa raja-raja mulai dari Saul lalu kerajaan terbelah: Utara dan Selatan, sampai dua kerajaan hancur dan masa pembuangan. Di akhir kitab 2 Tawarikh ada catatan singkat tentang Tuhan yang menggerakkan hati raja Koresy dari Persia untuk memulangkan bangsa Yehuda yang ada di wilayah Kerajaan Babilonia yang sudah ditaklukkan.

Kitab Tawarikh berisi sejarah kerajaan Israel sampai kepada kerajaan Koresy yang fokus kepada sejarah keselamatan dengan pola penulisan yang berbeda dengan kitab Raja-raja. Penulis menunjukkan "Tangan kasih setia" Tuhan yang sudah mengikat perjanjian dengan Israel tetap setia menjaga sekalipun tembok kerajaan sudah hancur luluh.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org