Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/01/09

Senin, 9 Januari 2017 (Minggu ke-1 sesudah Epifania)

Matius 5:13-16
Identitas Warga Kerajaan Allah

Setiap orang percaya yang menjadi warga Kerajaan Allah memiliki identitas yang disimbolkan seperti garam dan terang. Garam berfungsi untuk memberi rasa kepada makanan dan/atau dipakai untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat rusak atau membusuk. Ketika garam tidak berasa asin dan tidak murni, maka selain tidak berguna, garam itu akan dibuang (13). Terang berfungsi untuk menerangi kegelapan. Itulah yang terjadi ketika kita melihat daerah pegunungan di malam hari (14). Jika terlihat banyak lampu, kita tahu di sana ada penduduk yang tinggal. Ketika sebuah pelita diletakkan di bawah gantang, maka pelita itu tidak berfungsi. Agar berfungsi, maka harus diletakkan di atas kaki dian (15). Jika terang hidup kita berfungsi melalui perbuatan baik yang kita lakukan, maka kita telah mempermuliakan nama Allah Bapa kita (16).

Melalui renungan hari ini, kita diingatkan agar jangan hanya berkeluh terhadap berbagai kerusakan dan penyimpangan moral dalam masyarakat. Kita juga harus menjalankan fungsi kita sebagai garam agar dunia tidak semakin rusak dan menyimpang. Sebagai terang, kita bisa belajar dari fakta tentang bulan. Bulan merefleksikan terang matahari ke bumi. Seperti halnya bulan, kita bukanlah terang yang sebenarnya. Terang yang sejati adalah Yesus, Sang Firman itu (Yoh. 1:1, 4-5, 8:12). Kita butuh selalu hidup dalam terang firman Tuhan, supaya kita menjadi terang bagi dunia yang diliputi oleh kegelapan dosa.

Kita harus sadar, jika cara hidup kita sama persis dengan dunia berdosa, maka kehadiran kita tidak terasa alias tawar. Karena itu, mari kita mewujudkan identitas kita melalui menjalankan fungsi garam dan terang kita. Misalnya kita memberikan keteladanan hidup yang baik sebagaimana Yesus telah contohkan melalui sikap, karakter, pelayanan, atau nilai-nilai hidup-Nya. Kita juga bisa menjalankan dan memperjuangkan kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kekudusan hidup kepada dunia. Entah melalui dunia pendidikan, politik, usaha, atau keluarga. Tujuan kita melakukan semua itu hanya satu, agar nama Tuhan dipermuliakan. [RH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org