Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/01/04

Rabu, 4 Januari 2017 (Minggu ke-2 sesudah Natal)

Matius 4:12-17
Mengapa Menunda?

Seorang pedagang tentunya memikirkan tempat yang strategis untuk memulai bisnisnya. Yesus bukan pedagang, tetapi Yesus tahu bahwa Kapernaum lebih besar dan lebih strategis dibanding Nazaret. Itu sebabnya setelah pelayanan Yohanes Pembaptis berakhir dengan penangkapannya (12), Yesus memilih pergi ke daerah Galilea dan menetap di Kapernaum (13). Keberadaan Yesus di Kapernaum untuk menjangkau banyak orang yang lalu-lalang melewati kota ini dan menggenapi apa yang dinubuatkan oleh Yesaya (14-16, lihat Yes. 9:1-2). Yesus, Sang Terang (Yoh. 8:12), menerangi kegelapan, yakni orang-orang yang belum mengenal Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Kehadiran Yesus sebagai Terang akan membawa seseorang dari ketidaktaatan menuju pengenalan dan ketaatan kepada Allah saat mereka berbagian dalam Kerajaan Allah.

Syarat untuk menjadi bagian Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya adalah melalui pertobatan. Karena itu, Yesus mewartakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat dan mengundang orang-orang di Kapernaum untuk bertobat (17).

Dalam hal merespons Kerajaan Allah yang sudah dekat, kita tidak bisa bersikap santai. Mirip seperti dalam peperangan. Ketika pihak musuh sudah dekat, maka pasukan harus segera bersiap-siap. Kesiapsiagaan ini berfungsi sebagai tindakan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak terduga.

Mungkin kita pernah mendengar orang berkata, "Mumpung masih muda, " atau "Santai saja. Mumpung masih bisa mengejar karir dan kekayaan. Nanti setelah waktunya siap, atau nanti setelah sukses dan kaya raya, barulah bertobat." Siapakah yang bakal tahu berapa lama manusia dapat hidup? Mungkin saja kita belum siap, tetapi waktunya sudah habis. Jadi, mengapa harus menunda-nunda undangan Yesus untuk bertobat?

Sebagai orang Kristen yang sudah bertobat, apakah kita memiliki hati untuk mendoakan mereka yang belum bertobat? Gunakan waktu yang ada untuk mendoakan mereka yang belum percaya sebelum terlambat. [RH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org