Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/04/17

Minggu, 17 April 2016

Mazmur 66
Bahan Bakar Pujian

Ketika bertemu dengan ibadah di gereja yang tampak suam-suam kuku dan tidak bersemangat, hikmat hari ini biasanya menyatakan bahwa masalahnya ada pada lagu-lagunya, pemimpinnya ataupun alat musiknya. Tampaknya kita lupa dan mengabaikan hal yang lebih penting dari itu, yaitu masalah kehabisan "bahan bakar" untuk ibadah kita. Bahan bakar seperti apakah itu?

Kita melihat dalam Mazmur 66 bahwa pemazmur dikuasai perasaan takjub dan sukacita yang akhirnya menghasilkan ajakan untuk memuji Tuhan (1, 8). Jadi, perasaan takjub dan sukacita itulah yang menjadi "bahan bakar" untuk luapan puji-pujian dan ajakan untuk memuji Allah.

Dari mana "bahan bakar" tersebut diperoleh? Jawabannya terletak pada perenungan yang dilakukan oleh pemazmur atas pengalaman bersama maupun pribadi atas karya Allah. Perasaan takjub dan sukacita itu timbul saat pemazmur mengingat karya-karya Allah yang telah dialami umat-Nya di masa lalu (5-6).

Perasaan sukacita juga timbul tatkala pemazmur merenungkan tentang sosok Allah sebagai Hakim yang berdaulat (6b-7) dan yang berperan sebagai pembebas dan penyelamat umat-Nya (8-12).

Di bagian berikutnya kita melihat bahwa rasa takjub dan sukacita itu juga bersumber dari pengalaman pribadi pemazmur (13-20). Pemazmur mengalami perlakuan Allah yang menakjubkan dan menimbulkan sukacita, yaitu dalam bentuk doa yang didengar (19). Perasaan takjub dan sukacita adalah "bahan bakar" untuk pujian yang otentik. Untuk memperoleh bahan bakar tersebut, kita perlu memerasnya lewat perenungan akan karya dan pribadi Allah. Hari ini kalau ada masalah pada ibadah yang suam-suam kuku, mungkinkah masalahnya terletak pada kondisi kita yang minus refleksi akan karya Allah dan bukannya pada musik ataupun pada jenis lagu yang digunakan?

Renungkan: Mari kita belajar sungguh-sungguh merenungkan segala karya Allah yang telah kita alami dan meresponinya dengan pujian yang sungguh pula. [WF]



Baca Gali Alkitab 7

Apa saja yang Anda baca?

1. Apa pujian yang dipanjatkan oleh pemazmur (1-4)?

2. Mengapa kita harus melihat perbuatan Allah yang dahsyat (5-7)?

3. Apa ajakan pemazmur kepada bangsa-bangsa sekitarnya (8-12)?

4. Apa yang dipersembahkan pemazmur kepada Allah (13-15)?

5. Apa yang hendak diceritakan pemazmur kepada orang banyak (16-20)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?

1. Doa yang seperti apakah akan dijawab oleh Tuhan?

2. Mengapa doa dan ucapan syukur sangat penting dalam kehidupan umat percaya?

Apa respons Anda?

1. Tekad apa yang akan kita lakukan sebagai wujud dari ucapan syukur kepada Allah?

2. Apa doa yang patut dilakukan kepada Allah?

Pokok Doa:

Agar hidup umat Allah senantiasa penuh dengan nyanyian dan syukur.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org