Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/12/26

Jumat, 26 Desember 2014

Lukas 2:8-14
Pesan damai dan pengharapan

Judul: Pesan damai dan pengharapan
Bila dibandingkan, kelahiran Yesus kontras dengan kelahiran Yohanes Pembaptis. Yohanes lahir dalam keluarga imam, sementara Yesus hadir dalam keluarga biasa. Kelahiran Yohanes tampaknya menjadi berita besar sehingga tetangga-tetangga dan sanak saudara mengetahuinya (Luk. 1:58-59). Ini wajar saja, mengingat Yohanes lahir bagi pasangan suami istri yang sudah lanjut usia, yang mungkin sudah tidak mengharapkan lagi kehadiran seorang anak di dalam keluarga mereka. Sementara Yesus lahir di tempat yang jauh dari keluarga.

Meski demikian, kelahiran Yesus bukannya tak jadi berita. Lukas menginformasikan bahwa tempat Maria melahirkan berada dalam satu lokasi dengan padang, tempat gembala-gembala menjaga kawanan ternak mereka (8). Kepada gembala-gembala inilah, malaikat Tuhan menyampaikan berita besar yang akan mendatangkan sukacita bagi mereka dan bagi dunia. Ia datang bukan membawa pesan penghakiman melainkan pesan damai yang membawa pengharapan bagi manusia. Itulah berita tentang kelahiran Juruselamat (9-12). Allah tidak mengirimkan seorang guru karena kebutuhan kita yang terutama bukanlah pendidikan. Allah tidak mengirimkan ilmuwan karena kebutuhan kita yang terutama bukanlah teknologi. Allah tidak mengirimkan ahli ekonomi karena kebutuhan kita yang terutama bukanlah uang. Allah mengutus Juruselamat karena kebutuhan manusia yang terutama adalah pengampunan dan pembebasan dari dosa.

Bagi para gembala, malam itu kemudian menjadi malam yang menakjubkan. Kegelapan dan keheningan malam yang biasanya menjadi bagian dari rutinitas keseharian mereka kemudian dipecah oleh lantunan pujian bagi Allah dari bala tentara surga (13-14). Mereka memuji Allah karena apa yang Dia lakukan bagi manusia.

Allah pun akan melakukannya juga bagi kita. Pesan damai dan pengharapan bagi para gembala menjadi pesan pengharapan bagi kita juga. Inilah kesempatan untuk menerima pengampunan atas dosa kita. Inilah kesempatan untuk memperbarui hidup kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org