Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/06/06

Kamis, 6 Juni 2013

Keluaran 8:16-32
Perlindungan Allah

Judul: Perlindungan Allah
Pada tulah pertama dan kedua, Allah menyuruh Musa untuk memberi tahu Firaun mengenai tulah yang akan dijatuhkan. Tulah ketiga terjadi setelah Harun memukulkan tongkatnya ke debu tanah (18). Berbeda dari tulah pertama dan kedua, tulah ketiga tidak bisa dibuat dengan mantera-mantera para ahli Mesir. Sebab itu mereka mengakui, "Inilah tangan Allah" (19). Namun Firaun tetap tidak mau tahu.

Namun pada tulah keempat, para ahli Mesir itu tidak muncul lagi. Dan pada tulah keempat ini, Allah mengecualikan umat-Nya agar tidak terkena tulah (22-23). Tulah keempat ini menyebabkan Firaun mulai memberi 'izin' kepada Israel untuk beribadah, tentu saja dengan catatan "hanya boleh dilakukan di dalam wilayah Mesir". Bagi Musa, izin ini seolah basa basi saja karena orang Mesir tidak menyukai cara ibadah Israel sehingga bisa-bisa orang Israel dilempari batu.

Namun, Allah melindungi mereka dengan membuat Musa dapat menjawab bijaksana (26). Sekali lagi, Firaun memohon belas kasihan Musa agar terbebaskan dari tulah lalat pikat. Allah mendengar permohonan Musa untuk membebaskan Mesir dari tulah keempat tsb.

Firaun sedang bermain api dengan Tuhan. Jika ahli mantera sudah merasa kalah dari Allah sehingga terucap pujian bagi Allah, Firaun belum kapok. Dia mencoba mengulur-ngulur waktu. Pembebasan yang harusnya diberikan ditunda-tunda. Ia mengeraskan hati padahal dia sudah tahu betapa hebat dan dahsyatnya Allah Israel. Firaun mencoba mencurangi Israel, tetapi Allah melindungi umat-Nya.

Kita sering membaca di media massa betapa banyaknya umat Tuhan di Indonesia mengalami penderitaan. Pelakunya mencoba bermain api dengan Allah. Mereka tidak sadar betapa Allah sayang umat-Nya dan tak mungkin membiarkan umat mengalami pencobaan melebihi kekuatan mereka. Allah melindungi umat-Nya. Perlindungan-Nya melegakan hati. Menyadari perlindungan Allah terhadap kita, seyogianya hidup kita semakin dekat dan memautkan hati kita hanya kepada Allah. Hidup ini benar-benar anugerah, Allah menjagai anugerah yang Ia curahkan kepada kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/06/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org