Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/11/12

Senin, 12 November 2012

Ayub 11
Supaya bermakna

Judul: Supaya bermakna
Sesudah mendengar dan memperhatikan percakapan antara Elifas dengan Ayub lalu antara Bildad dengan Ayub, Zofar jadi dapat melihat empat hal dalam diri Ayub yang dirasa mengganggu pada saat itu, yaitu

banyak bicara (2), pembual (3), merasa diri benar (4), juga bodoh (5-6). Dengan menganalisa semua perkataan yang telah dilontarkan Ayub, Zofar jadi menilai bahwa seharusnya Ayub menerima hukuman yang lebih berat daripada yang telah dia terima pada saat itu (6b).

Maka selanjutnya Zofar berbicara tentang hikmat Allah yang tak terkira. Ini berbeda dengan Elifas dan Bildad yang mendasarkan perkataan-Nya pada keadilan Allah. Zofar tampaknya menilai bahwa kebodohan Ayub sungguh tak terkira hingga ia gagal memahami "kebenaran" yang telah disampaikan oleh Elifas dan Bildad, yaitu bahwa penderitaan Ayub disebabkan oleh dosa-dosanya.

Oleh karena itu, ada tiga langkah yang harus dilakukan Ayub agar keadaannya dapat kembali pulih seperti sedia kala, yaitu pertobatan (13), doa (13), dan pembaruan hidup (14). Zofar menyatakan bahwa jika Ayub mau melakukan semua itu maka akan buah dari pertobatannya yaitu keberanian atau keyakinan (15), kemampuan untuk melupakan kesusahannya (16), sukacita (17), harapan dan ketenteraman (18), serta kedamaian dan popularitas (19). Seperti Bildad, Zofar mengakhiri perkataannya dengan sebuah peringatan (20, bdk. Ayb. 8:22).

Sudah tiga sahabat yang berbicara kepada Ayub. Seharusnya Ayub mendapat penghiburan dan penguatan tiga kali lipat, tetapi nyatanya ketiga sahabat seolah menganggap Ayub sebagai terdakwa dan mereka sendiri bagaikan hakim yang menjatuhkan vonisnya masing-masing atas diri Ayub. Mereka masing-masing merasa bahwa pendapatnyalah yang benar dan karena itu merasa berhak menuding Ayub.

Janganlah kita menjadi seperti teman-teman Ayub. Miliki pemahaman yang lengkap mengenai permasalahannya saat kita ingin menyampaikan penghiburan kepada orang yang sedang bermasalah, supaya ucapan kita tepat dan bermakna.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/12/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org