Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/12/15

Kamis, 15 Desember 2011

Wahyu 2:8-11
Setia sampai mati

Judul: Setia sampai mati
Dibandingkan dengan kota-kota lainnya, Smirna dikenal sebagi kota yang memiliki kesetiaan dan loyalitas tinggi kepada pemerintahan Romawi. Pemerintah maupun penduduknya kebanyakan sangat loyal kepada kaisar. Sebaliknya, orang-orang Kristen yang berada di kota itu mengalami kesulitan secara ekonomi dan berbagai macam penderitaan dari pemerintah Romawi. Hal itu terjadi karena mereka menolak menaruh kesetiaan dan loyalitas kepada Kaisar. Mereka hanya mau tunduk kepada Yesus sebagai Tuhan. Mereka juga mengalami penderitaan dari para pemuka agama Yahudi (9) yaitu mereka yang mengaku sebagai keturunan Abraham, tetapi oleh karena ketidak-percayaan mereka kepada Kristus, maka Yesus menyebut mereka sebagai jemaah Iblis (9b, bdk. Yoh. 8:33-34).

Pertama-tama Yesus meyakinkan orang-orang percaya di Smirna bahwa Dia tahu segala penderitaan yang mereka alami (9). Dia dapat merasakan penderitaan mereka karena Dia sendiri telah pernah menderita, disalibkan, dan mati. Namun Dia bangkit, hidup, dan menang (8). Hanya Dialah yang dapat merasakan penderitaan orang percaya dan yang dapat memberikan kekuatan di dalam melewati penderitaan itu (bdk. Ibr. 2:15-18, 4:15). Dia berkata, "Jangan takut terhadap apa yang harus kamu derita!" (10).

Yesus memuji jemaat Smirna untuk kekayaan rohani yang mereka miliki di tengah-tengah kemiskinan dan penderitaan. Oleh anugerah-Nya, mereka kaya secara rohani di dalam Kristus (bdk. Ef. 1:3). Tuhan menganggap mereka layak untuk menderita bagi-Nya (bdk. 1Ptr. 3:14-17, 4:13-14). Kekayaan rohani ini menyanggupkan mereka bertahan di tengah-tengah penderitaan.

Yesus berkata, "Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." Seperti Yesus sendiri setia sampai mati di atas kayu salib (bdk. Flp. 2:8), demikianlah Dia mendorong orang percaya untuk setia sampai mati. Marilah kita terus melayani Tuhan dengan setia sambil mengarahkan mata kita tertuju kepada Dia (bdk. Ibr. 12:2).

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/15/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org