Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/01/01 |
|
Sabtu, 1 Januari 2011
|
|
Judul: Kesetaraan: perjuangan atau pengakuan? Kisah penciptaan sering kita dengar atau baca. Jika kita ber-Sekolah Minggu, dulu, kita tentu pernah ditugaskan oleh guru Sekolah Minggu, untuk menghafal urutan penciptaan. Namun apakah pengulangan kisah penciptaan selalu menghadirkan suatu pemahaman baru mengenai Allah? Kisah penciptaan dalam kitab Kejadian bagai sebuah dokumen sejarah yang sangat penting karena di dalamnya termuat asal usul alam semesta: Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Jadi alam semesta ada bukan terjadi begitu saja atau karena suatu insiden tertentu. Karena bila demikian, bagaimana mungkin susunan galaksi tertata rapi (14-17)? Bagaimana mungkin matahari bisa ada dalam posisi yang membuat panas sinarnya tidak sampai membakar bumi dan isinya? Bagaimana mungkin gaya gravitasi hanya ada di bumi dan tak ada di luar angkasa? Bayangkan akibatnya bila yang terjadi justru sebaliknya! Dan bila kita renungkan satu persatu setiap unsur yang ada dalam ciptaan, maka kita akan mengagumi betapa berhikmatnya Allah. Semua Dia ciptakan secara teratur, terstruktur, dan serasi dalam suatu tatanan menurut fungsi masing-masing. Sungguh ajaib! Ini menyajikan pemahaman bahwa keberadaan Allah dalam alam yang tercipta secara harmoni sungguh tak terelakkan! Jika harmoni alam merupakan hasil karya Allah, adakah kita ikut andil dalam memeliharanya kini? Atau kita tak peduli dan hanya menjaga kebersihan rumah kita saja? Di tengah meningkatnya suhu bumi, apa yang dapat kita lakukan? Tentu bukan hanya berdoa. Lakukan tindakan aktif yang mendukung kelestarian lingkungan, misal dengan mengurangi penggunaan plastik atau styrofoam. Lalu resolusi apa yang bisa kita rumuskan di awal tahun ini? Hindari penggunaan kemasan sekali pakai!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |