Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/20

Sabtu, 20 November 2010

Matius 3:3, 5-6
Mempersiapkan jalan

Judul: Mempersiapkan jalan
Sebuah poster besar dipasang pemuda daerah di mana kami tinggal, pas di jalan utama yang rusak berat. "Stop tebar pesona. Urusin tuh jalanan yang rusak berat." Itulah ungkapan kejengkelan penduduk daerah kami karena sudah berbulan bahkan bertahun-tahun jalan rusak berat dibiarkan pemda setempat. Beraninya mereka menginginkan wilayah kami mendapat Adipura!

Pada zaman Yohanes Pembaptis, terlebih zaman Yesaya, belum ada jalan seperti yang kita kenal. Jalan waktu itu disesuaikan dengan tempat-tempat yang harus dilalui. Gunung dan lembah dihindari, jalan harus berkelak-kelok, banyak rintangan, tak lurus dan mulus, bahkan selalu dalam intaian bahaya entah dari alam atau orang jahat. Demi menyambut kedatangan sang Raja surgawi, firman Allah memerintahkan agar lembah ditutup, bukit dan gunung direndahkan. Maka jalan jadi rata dan lancar bagi kedatangan sang Raja surgawi.

Dalam konteks zaman Yohanes Pembaptis perintah itu diartikan sebagai perintah untuk bertobat. Jalan raya yang harus disediakan bagi kedatangan sang Raja surgawi bukan jalan biasa, tetapi kondisi hati manusia. Dengan bertobat, hal yang merintangi kelancaran kedatangan sang Raja surgawi dan membuat manifestasi kemuliaan-Nya tak lancar, disingkirkan. Kedatangan Yesus pertama dan pencurahan Roh adalah karya anugerah Allah menyiapkan manusia menjadi jalan raya yang rata bagi pewujudan pemerintahan-Nya.

Kebanyakan kita cenderung mengartikan penyiapan hati itu hanya soal moral pribadi. Seperti tidak mencuri, berhenti berzinah, tidak membenci, dan semacam itu. Semua itu tentu benar, tetapi gambaran yang lebih pas menyangkut isu kuasa. Pihak yang di posisi lebih berkuasa diminta Tuhan untuk merendahkan diri, dan pihak yang tak berdaya diminta untuk tidak tenggelam dalam kepapaannya. Anugerah dan kemurahan Yesus memungkinkan terjadinya pendekatan sosial yang memungkinkan orang dari kedudukan berbe-da untuk bekerjasama demi manifestasi kemuliaan-Nya terpancar jelas. Apakah persekutuan dan gereja kita makin mendekati jalan raya rata atau masih berbukit dan berlembah penuh ketimpangan serta ketidakserasian?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org