Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/07/18

Minggu, 18 Juli 2010

Kejadian 42:1-38
Penggenapan mimpi 1

Judul: Penggenapan mimpi 1
Jika kondisi berat telah berubah, dari orang tanpa daya jadi berkuasa, apa yang kita lakukan? Saat berjumpa dengan penyebab kesusahan hidup kita, apa yang kita ingat? Seiring perubahan kondisi hidup Yusuf, terjadi perubahan kondisi alam yang berdampak ke kehidupan dunia saat itu. Begitu dahsyat pukulan ekonomi yang diakibatkan bencana kekeringan hingga seluruh kemakmuran yang terjadi sebelumnya hilang tanpa bekas. Persis seperti yang dinyatakan Allah dalam mimpi Firaun! Kengerian itu sampai membuat anak-anak Yakub tak tahu harus berbuat apa (1). Semua wilayah yang mengalami kekeringan terkena pukulan fatal secara ekonomi dan logistik, kecuali Mesir yang melalui kepemimpinan Yusuf telah mempersiapkan sistem penangkal.

Yakub memerintahkan sepuluh anaknya pergi ke Mesir mencari makanan. Yusuf mengenali mereka sebab bahasa dan kebiasaan mereka tak asing bagi dia. Namun mereka tak mengenali Yusuf. Terjadilah adegan seperti mimpi Yusuf dulu, meski belum lengkap sebab baru sepuluh yang datang dan sujud kepadanya. Ingatan Yusuf langsung muncul. Bukan kejahatan para saudaranya, bukan pula kesusahan yang harus ia tanggung karena mereka, tetapi mimpinya dulu (9)! Visi dan panggilan Ilahi sangat berakar mengalahkan penderitaan yang harus dilalui demi pencapaian visi Ilahi itu!

Sikap dan tindakan lain yang keluar dari Yusuf ialah kewibawaan, kebijaksanaan, kematangan memberlakukan kasih pengampunan dengan membangkitkan rasa bersalah para saudaranya. Dengan gertakan, ia mengorek keadaan ayah dan adiknya. Dengan ancaman, ia mengangkat rasa bersalah mereka ke permukaan. Dengan tekanan, ia membuat rasa memiliki dan kesatuan mereka sebagai keluarga terungkap. Semua itu lahir bukan dari kebencian, tetapi dari kasih.

Bagaimana pun perlakuan yang pernah kita terima dari orang-orang tertentu, sadarilah bahwa bisa saja semua itu merupakan bagian dari rencana Allah dalam membentuk kita. Maka sikap yang harus ada adalah tetap mengasihi.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org