Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/06 |
|
Minggu, 6 Juni 2010
|
|
Judul: Injil membawa derita? Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang (Mat. 10:34). Maka ketika Injil dinyatakan orang tidak dapat bersikap netral. Itulah yang terjadi ketika Paulus memberitakan Mesias yang menderita, yaitu Yesus. Orang jadi terpecah, beberapa jadi percaya dan mengikut Paulus dan Silas (4), sementara yang lain malah iri serta memilih menjadi oposisi. Tak sekadar menjadi oposisi, mereka kemudian main kasar dengan merekrut preman pasar untuk memunculkan keributan (5-8). Dan karena tidak memperoleh sasaran yang dimaksud (Paulus dan Silas), mereka menghasut rakyat dan menawan Yason serta orang-orang lain yang baru percaya. Betapa berat konsekuensi yang mereka tanggung sebagai pengikut Kristus. Namun sejauh itu, tak ada laporan bahwa Yason dan temannya mundur dari iman. Paulus memang telah mengajarkan bahwa sebagai orang percaya mereka telah ditentukan untuk menderita (1Tes. 3:3-4). Mengikut Yesus sebagai Tuhan memang membuat kita harus bayar harga, baik itu berupa kenyamanan, keamanan, bahkan nyawa. Namun bila kita sadar siapa sesungguhnya Pribadi yang kita imani maka kita tahu bahwa teguh berpegang pada iman kita niscaya tidak akan sia-sia, berapapun harga yang kita harus bayar. Dan ingatlah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian menanggung semua itu. Ia ada beserta kita. Imanuel!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |