Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/27

Sabtu, 27 Oktober 2007

Amsal 17:15-28
Jangan jadi orang bebal

Judul: Bernilai kekal Ketidakadilan dan membalikkan fakta merupakan hal yang dibenci Tuhan (15, 26). Namun hal ini banyak terjadi di dunia ini. Sebagai orang beriman, tentu saja kita harus berani menyatakan kebenaran dan bertindak di atas kebenaran karena itulah yang Tuhan inginkan. Keadilan juga dapat diperlihatkan melalui hubungan persahabatan. Orang yang bersikap adil dalam suatu persahabatan, bukan hanya mau menerima kasih dan perhatian dari sahabatnya. Sebaliknya, ia juga mau mengasihi dan memberi perhatian bila sahabatnya berada dalam kesukaran (17), bukan malah meninggalkan dia. Saat-saat sulit akan membuktikan ketulusan dan loyalitas seseorang dalam suatu persahabatan. Namun bukan berarti orang harus menjadi korban konyol dari kesalahan orang lain (18).

Orang juga perlu berhati-hati dengan sikap memperkaya diri serta sikap pamer. Itu akan mencelakakan (19). Begitu pula orang yang tidak jujur dan senang bersilat lidah (20, 23). Kebebalan bukan hanya berdampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga akan mendukakan dan mempermalukan orang tua (21,25). Itu sebabnya orang tua harus mewariskan harta hikmat agar anak-anaknya bijak serta tahu mengutamakan hal-hal yang memang perlu diutamakan. Bukan menjadi pemimpi yang tidak memiliki arah dan tujuan (24). Karena selain mewujud dalam kehidupan praktis sehari-hari, hikmat juga terlihat melalui cara pandang, pola pikir, dan tujuan hidup orang. Betapa pentingnya memiliki hikmat!

Periksalah diri kita sekarang. Adakah hikmat Tuhan sudah menjadi orientasi hidup kita? Alangkah baiknya bila hikmat Tuhan mendasari gerak hidup dan perumusan tujuan hidup kita! Dengan demikian kita akan menjadi orang yang hidup seperti yang Tuhan inginkan. Hikmat, kejujuran, keadilan, kesetiaan, dan nilai-nilai semacam itu mungkin terlihat tidak menarik, dan mengharuskan orang menjauhkan diri dari kesenangan duniawi. Akan tetapi, nilai-nilai semacam itu bermakna kekal karena berasal dari Tuhan yang kekal.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org