Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/04

Selasa, 4 September 2007

Kisah Para Rasul 21:15-26
Tahu kehendak Tuhan

Judul: Fleksibel Pada masa awal pertumbuhan gereja, agama Kristen dianggap sebagai gerakan pembaruan di dalam agama Yahudi. Ritual ibadah Kristen di kalangan orang Yahudi yang bertobat di Yerusalem, hampir tidak dapat dibedakan dari ritual agama Yahudi. Peranan Perjanjian Lama masih kental.

Melalui pemberitaan Paulus, Injil juga menjangkau bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tentu saja berita ini menggembirakan orang-orang Kristen Yahudi sehingga mereka memuliakan Allah (19-20). Akan tetapi, bukan hanya itu kabar yang mereka dengar! Sampai juga berita bahwa Paulus mengajar orang-orang Yahudi yang tidak tinggal di Yerusalem untuk menolak hukum Musa. Sementara mereka tetap ingin mempertahankan Hukum Taurat dan tradisi yang telah diturunkan oleh nenek moyang mereka. Padahal Paulus tidak pernah mengajar mereka demikian, walau pun Hukum Taurat dan sunat tidak diperlukan bagi keselamatan manusia (band. Rm. 10:4; Gal. 5:6). Walau demikian, ketika Paulus berkunjung ke Yerusalem, para penatua menasihati Paulus untuk melakukan ritual pentahiran (23). Ritual ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Paulus tidak menentang adat istiadat mereka. Paulus pun melakukan hal itu, meski dia tidak melakukan satu dosa tertentu yang membuat dia tidak tahir. Meski tidak sejalan dengan pemahaman imannya, Paulus bersedia kompromi. Ia bersedia menjadi segala-galanya untuk \'memenangkan\' mereka (lih. 1Kor. 9:19-23).

Kesediaan untuk merendahkan diri bahkan berkorban, memang diperlukan bila kita ingin memenangkan orang bagi Kristus. Meski bukan berarti mengorbankan kebenaran, kadang kala kita harus belajar untuk fleksibel dalam hal-hal yang tidak bersifat esensial. Kita sering melihat bagaimana gereja terpecah belah karena perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang sebenarnya tidak bersifat prinsip. Kita memang harus berdiri teguh di atas kebenaran firman Tuhan, tetapi kiranya kasih menjadi sesuatu yang melandasi pelayanan kita agar karya Tuhan melalui kita tidak terhalang.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org