Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2003/01/21

Selasa, 21 Januari 2003 (Minggu Epifania 2)

Markus 2:18-22
Hakikat puasa

Hakikat puasa. Bagi orang Yahudi berpuasa sudah merupakan tradisi. Farisi memiliki kebiasaan berpuasa 2 kali seminggu (Luk. 18:12). Ada beberapa alasan untuk berpuasa. Selain puasa merupakan ungkapan kesedihan (ayat 1Samuel 31:13; 2Samuel 1:12), puasa juga dilakukan untuk menyatakan pertobatan (ayat 1Samuel 7:6). Ketika melihat murid-murid Yesus tidak berpuasa, murid-murid Yohanes dan orang Farisi menjadi heran. Mereka ingin tahu alasannya. Yesus menjawab dengan menjelaskan dua sifat menonjol murid- murid-Nya, yaitu bahwa menjadi murid Yesus berarti bersukacita dan hidup dalam suasana yang sama sekali baru.

Pertama, sukacita. Suasana perkawinan dipakai untuk melukiskan sukacita kedatangan-Nya. Makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa kedatangan Yesus membawa sukacita. Karena dosa telah diampuni; permusuhan dengan Allah telah berakhir. Melalui kedatangan Yesus, manusia dan Allah telah didamaikan. Ini adalah sumber sukacita dalam hidup orang beriman.

Kedua, suasana baru. Kedatangan Yesus juga membawa suasana baru. Suasana yang sama sekali berbeda dengan yang lama. Suasana baru apa yang dibawa Yesus? Pertama, jika orang Farisi membenci dosa dan orang berdosa, Yesus justru bersekutu dengan orang-orang berdosa. Yesus membenci dosa, namun mengasihi orang berdosa. Kedua, bagi orang Farisi puasa adalah status rohani dan kesalehan yang membedakannya dengan orang lain (Luk. 18:12). Tetapi, bagi Yesus puasa adalah untuk Allah, bukan untuk manusia (Mat. 6:18).

Ketiga, bagi Farisi manusia untuk sabat. Bagi Yesus sabat untuk manusia.

Yesus tidak menentang apalagi menghilangkan puasa (ayat 20, bdk. Mat. 4:2). Bahkan tradisi berpuasa dilanjutkan gereja Kristen purba (lih. Kis. 13:2-3, 14:23). Yesus meluruskan penghayatan maknanya.

Renungkan: Tanpa perubahan moral puasa sia-sia. Tanpa transformasi hidup puasa menghina Allah (Yes. 58:3-6).

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org