Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/12/31

Sabtu, 31 Desember 2011

Yesaya 12:1-6
Hati yang bersyukur

Judul: Hati yang bersyukur
Berita sukacita yang kita terima, entah itu berupa kelahiran seorang bayi/cucu, hadiah/undian dari bank, bea siswa, dll, tidak mungkin kita simpan dalam hati dan nikmati sendiri. Sukacita itu akan menjadi luapan syukur tak terbendung yang akan mendorong kita untuk menaikkan pujian kepada Tuhan. Perasaan itulah yang sedang dialami oleh bangsa Israel. Bangsa Israel melantunkan puji-pujian kemuliaan (doksologi) bagi Allah. Apa alasan mereka?

Pertama, bersyukur untuk Allah yang adil sekaligus kasih (1-3). Bersyukur karena Allah telah menumpahkan murka-Nya. Dia juga menyelamatkan dan menghibur umat-Nya. Israel mengakui bahwa murka Allah itu adil. Murka Allah tidak dimaksudkan hanya untuk menghukum, melainkan untuk mendisiplin dalam kasih. Kita harus menyadari bahwa Allah adalah Allah yang baik meskipun Ia memberikan hukuman. Murka Allah tidak berlangsung untuk selamanya. Umat Allah dapat percaya dan berharap kepada-Nya serta menyerahkan segala rasa takut mereka. Allah adalah satu-satunya kekuatan, pengharapan dan keselamatan.

Kedua, bersyukur untuk perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan ajaib (4-5). "Pada waktu itu kamu akan berkata:" 'Kamu' (bentuk jamak) di sini adalah seluruh umat Israel yang telah dipersatukan kembali. Mereka saling berseru untuk memanggil, memahsyurkan, dan memperkenalkan nama Tuhan di antara bangsa-bangsa, sebab besar dan ajaib perbuatan Tuhan. Dialah yang menguasai bangsa-bangsa dan seluruh bumi. Mengajak bangsa-bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang baik adalah tugas semua orang percaya, yang sudah lebih dahulu merasakan kasih dan kebaikan-Nya. Ketiga, bersyukur untuk Allah yang transenden sekaligus imanen (6). Allah yang kita puji dan sembah adalah 'Allah yang Mahakudus', juga Allah yang agung yang tinggal di tengah-tengah umat-Nya.

Di akhir tahun ini, marilah siapkan pujian dan syukur kita kepada Allah. Bersyukurlah untuk kasih dan keadilan-Nya, perbuatan-Nya yang ajaib serta kekudusan dan penyertaan Allah dalam hidup kita sepanjang tahun ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/31/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org