Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/12/31 |
|
Rabu, 31 Desember 2008
|
|
Judul: Cari dulu kehendak Tuhan Peristiwa di Bait Allah rupanya menjadi buah bibir di Kapernaum. Akibatnya, menjelang malam, seluruh penduduk kota berkerumun di depan pintu rumah Simon dan Andreas. Mereka membawa orang-orang yang sakit dan kerasukan setan (ayat 32). Bila seluruh penduduk kota minta dilayani, bisa dibayangkan berapa jam waktu yang diperlukan Yesus untuk menangani mereka. Penyembuhan yang Yesus lakukan lahir dari belas kasih terhadap mereka yang menderita. Ia mengusir setan karena setan tak berhak mendominasi hidup manusia atau membuat manusia menderita. Sampai keesokan pagi, orang Kapernaum masih mencari-cari Yesus. Murid-murid yang takjub dengan antusiasme penduduk kota jadi bersemangat mencari Yesus. Dengan antusias pula mereka memberitahu tentang orang banyak yang mencari-cari Dia. Namun respons Yesus di luar dugaan. Saat itu Yesus malah mengajak mereka pergi ke kota lain (ayat 38). Para murid tampaknya belum memahami misi Yesus di dunia ini: bukan untuk memenuhi keinginan orang banyak melainkan untuk menggenapkan rancangan Allah. Kehilangan orientasi hidup dapat terjadi bila kita menja-dikan kepuasan orang lain sebagai tujuan hidup. Mungkin saja dengan begitu kita jadi disukai orang banyak dan populer. Namun apakah dengan jalan demikian kita sudah menyenangkan Allah? Lalu bagaimana cara agar kita tetap berjalan di jalur yang benar? Lihat apa yang Yesus lakukan. Ia menyediakan waktu untuk bersendiri dengan Allah guna mencari kehendak-Nya. Memasuki tahun yang baru, mari kita bertekad menyediakan waktu bagi Allah tiap hari.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |