Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/12/23 |
|
Minggu, 23 Desember 2012
|
|
Judul: Kasih setia dan tanggung jawab Allah telah memilih Daud dan keturunannya untuk memimpin bangsa Israel sebagai raja. Allah memperlengkapi mereka dengan otoritas, kuasa, dan tentunya keterampilan untuk memimpin. Kita bisa melihat contoh yang nyata dari Salomo, putra mahkota Daud. Ketika Salomo dipercaya untuk memimpin Israel, Tuhan memberkati dia dengan hikmat, seperti yang dia minta dari Allah. Sayangnya, dalam perjalanan kepemimpinan itu, Salomo tidak terus mengandalkan Tuhan. Perkawinan politiknya adalah blunder besar. Dia lebih mengandalkan hikmat duniawi untuk mengamankan kepemimpinannya daripada mengandalkan janji Tuhan. Pemazmur menyadari bahwa seiring pilihan Tuhan atas keturunan Daud untuk memerintah Israel, ada tanggung jawab untuk melaksanakan kepemimpinan dengan baik. Maka ketidaktaatan dan penyalahgunaan wewenang akan diganjar setimpal oleh Tuhan. Demikianlah kasih setia Tuhan harus direspons dengan tanggung jawab. Apa yang Tuhan percayakan pada Anda saat ini? Memimpin gereja, perusahaan, keluarga? Bagaimana Anda mempertanggungjawabkannya? Tentu dengan menjadi pemimpin yang tunduk kepada Tuhan. Jalankan kepemimpinan Anda dengan integritas, bukan demi kepentingan pribadi. Perlakukan orang-orang yang Anda pimpin dengan adil. Ingat, Allah akan menuntut pertanggungjawaban Anda bila Anda menyalahgunakan otoritas, apalagi sampai merugikan mereka yang seharusnya Anda pimpin pada kesejahteraan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |