Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/12/20 |
|
Kamis, 20 Desember 2012
|
|
Judul: Masa anugerah juga Pada hari murka itu, Tuhan akan membebaskan dua kelompok orang yaitu orang Israel (Why. 7:1-8) dan orang dari berbagai bangsa (Why. 7:9-17). Seorang malaikat yang membawa meterai Allah memberi instruksi kepada empat malaikat yang bertugas merusakkan bumi dan laut (2) agar melakukan tugasnya setelah hamba-hamba Allah dimeteraikan. Dalam PL, pemeteraian pada dahi dapat dipakai untuk menunjukkan tanda kepemilikan. Dalam Yehezkiel 9:1-6 kita melihat bagaimana orang-orang benar di Yerusalem diberi tanda pada dahi mereka agar terhindar dari malapetaka. Di dalam bacaan ini, pemeteraian menandai orang-orang tersebut sebagai orang-orang tebusan Allah dan merupakan jaminan perlindungan dari penghakiman Ilahi. Walaupun mungkin saja meterai itu tidak menghindarkan mereka dari aniaya manusia. Lalu siapakah hamba-hamba Allah yang dimaksud? Mereka adalah 144.000 orang dari dua belas suku Israel. Ayat 4-8 menjelaskan bahwa jumlah itu berasal dari dua belas ribu orang yang datang dari dua belas suku. Ada berbagai variasi penafsiran yang ingin menerangkan siapakah yang dimaksud dengan 144.000 orang tersebut. Namun prinsip yang ingin kita pelajari di sini adalah: meskipun umat-Nya berada di tengah penderitaan dan penghakiman, Allah tetap mencurahkan kasih karunia-Nya. Bila pasal 6, 8, dan 9 terfokus pada penghakiman Ilahi karena Allah mencurahkan murka-Nya ke atas bumi, maka pasal 7 mengingatkan kita bahwa di tengah-tengah penghakiman, tetap ada kasih karunia Allah. Maka masa penghakiman Allah yang mengerikan dapat menjadi masa anugerah Ilahi yang mengagumkan bagi umat-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |