Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/12/18 |
|
Minggu, 18 Desember 2011
|
|
Judul: Belajar hidup dalam kebenaran Pemamur mulai mengajar dengan pernyataan 'yang berbahagia adalah orang yang peduli terhadap mereka yang lemah' (2a). Orang sedemikian akan mengalami dipedulikan Tuhan saat ia sendiri lemah (1b-3). Pemazmur memakai contoh dirinya (5-10). Ia pernah sakit karena berdosa kepada Tuhan. Sakitnya sangat parah sehingga banyak orang percaya ia tidak akan sembuh. Orang-orang yang membenci dia akan memanfaatkan situasi sakitnya untuk menekan dia. Mereka menggosipkan dirinya bahwa Tuhan telah meninggalkannya, maka ia pasti akan mati. Teman dekatnya ikut-ikutan menghujat. Tak ada yang percaya dia akan sembuh dari sakitnya. Ternyata, Tuhan mendengar seruan pemazmur dan menyembuhkan dirinya (11-13). Tindakan Tuhan itu membuat pemazmur bisa membalas kejahatan para musuhnya. Pembalasan yang dia maksud bukanlah pembalasan dendam, melainkan keadilan Allah ditegakkan. Orang benar mendapat berkat kehidupan, sedangkan orang fasik menerima ganjaran setimpal. Suatu pembelajaran hidup yang sangat berharga. Mazmur ini ditutup dengan doksologi atau puji-pujian bagi Tuhan (14), sekaligus sebagai penutup buku I kitab Mazmur. Bentuk penderitaan yang dialami orang percaya bisa beraneka ragam. Mulai dari sakit penyakit, usaha bangkrut, putus cinta, kemelut rumah tangga, dsb. Namun, janji Tuhan tetap sama dan bisa diandalkan. Orang benar tetap ada dalam pemeliharaan-Nya. Maka, saat Anda menderita, carilah Tuhan, nantikan pertolongan-Nya dan naikkan syukur kepada-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |